backup og meta

7 Cara Sederhana Menumbuhkan Rasa Empati Anak Sejak Dini

7 Cara Sederhana Menumbuhkan Rasa Empati Anak Sejak Dini

Menumbuhkan dan mengajarkan rasa empati pada anak sejak dini sangatlah penting. Dengan adanya rasa empati, anak dapat membangun dan menjalin hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.

Sebagai orangtua, Anda tidak perlu khawatir karena menumbuhkan rasa empati pada anak sebenarnya tidaklah sulit. Menumbuhkan rasa empati dapat dilakukan dengan cara-cara sederhana. Coba berbagai cara di bawah ini untuk menumbuhkan rasa empati pada anak, yuk!

Pentingnya menumbuhkan rasa empati pada anak

motorik halus anak

Empati adalah kemampuan untuk mengolah rasa yang harusnya dimiliki semua orang, sekalipun itu anak-anak.

Rasa empati membuat anak dapat menempatkan diri pada posisi orang lain dan memahami emosi dari perasaan orang tersebut.

Tak hanya itu, menumbuhkan rasa empati juga berarti membuat anak memahami kondisi orang lain.

Apalagi di perkembangan anak usia 6—9 tahun yang sedang bertemu banyak orang dan memiliki rasa keingintahuan yang besar, rasa empati tentu sangat diperlukan.

Bukan sekadar membuat anak merasa peduli, tetapi ia juga benar-benar merasakan dan memikirkan seolah berada pada situasi tersebut.

Setiap orang, termasuk anak-anak, harusnya memiliki kemampuan untuk berempati. Empati bisa dibilang sebagai salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap orang.

Ini karena menumbuhkan rasa empati pada anak membantu membangun serta mempertahankan hubungan yang sehat dan bahagia dengan orang lain.

Tanpa adanya rasa empati di dalam diri anak, ia cenderung bersikap tidak peduli dengan sekitarnya.

Anak-anak juga tidak mau dan tidak bisa merasakan penderitaan yang dialami orang lain. Bahkan, anak bisa saja tidak menunjukkan rasa menyesal setelah menyakiti orang lain.

Alhasil, anak akan lebih sering merendahkan, meremehkan, atau mengucilkan orang lain yang sedang mengalami kesulitan.

Jika buah hati Anda tumbuh tanpa rasa empati, ia akan sulit mendapatkan teman karena cenderung dijauhi atau tidak disukai teman-temannya.

Apabila hal tersebut terus-terusan terjadi, tentu akan berpengaruh pada keadaan jiwanya saat dewasa.

Saat tumbuh dewasa, anak bisa lebih mudah stres, cemas, depresi, hingga rentan melakukan hal nekat seperti bunuh diri.

Berbagai cara menumbuhkan rasa empati pada anak

komunikasi dengan anak hubungan anak dengan orangtua menumbuhkan rasa empati

Empati tidak muncul dengan sendirinya sejak anak lahir. Rasa empati akan muncul bila orangtua dan lingkungan sekitar membantu menumbuhkan kepada anak sejak dini.

Oleh sebab itu, butuh waktu untuk menumbuhkan rasa empati di dalam diri anak.

Jika Anda bertanya-tanya bagaimana cara menumbuhkan rasa empati pada anak sejak dini, berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.

1. Pastikan kebutuhan emosional anak terpenuhi

Agar seorang anak dapat merasakan dan mengekspresikan rasa empatinya kepada orang lain, pastikan bahwa kebutuhan emosionalnya sendiri sudah dipenuhi terlebih dahulu.

Jadi sebagai orangtua, pastikan Anda dapat memberikan dukungan emosional anak sebelum mereka memberikannya kepada orang lain.

Contohnya jika raut wajah anak menunjukkan kesedihan, Anda bisa menghiburnya untuk menumbuhkan rasa empati. Selain itu, Anda bisa memeluk anak agar membuatnya nyaman.

Katakan pada anak, “Bunda cemas kalau lihat kakak sedih seperti ini terus. Jangan sedih, senyum dong kak biar cantiknya kelihatan.”

2. Ajari anak cara mengendalikan emosi negatif

Mulai sejak dini, Anda harus mengajari anak Anda cara mengatasi emosi negatif secara positif. Cara ini juga dapat membantu menumbuhkan rasa empati pada diri anak sejak kecil.

Ketika anak Anda memukul temannya, jangan langsung memarahinya. Sebaiknya lerai pertengkaran anak dan tunggu sampai ia merasa agak tenang.

Setelah dirasa sudah tenang, pelan-pelan ajak anak Anda dan temannya untuk berbicara tentang apa yang mereka rasakan. Pastikan Anda mendengarkan penjelasan mereka dengan seksama.

Setelah itu, berilah pemahaman kepada anak bagaimana cara mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang lebih tepat.

Selain menanamkan rasa empati, secara tidak langsung Anda juga telah mengajarkan anak untuk berbagi.

3. Tanyakan mengenai perasaan anak saat kondisinya sedang tidak baik

Ketika anak tak mau mengalah dan secara tidak sengaja memukul teman atau saudara kandungnya, Anda perlu memberinya pengertian.

Katakan bahwa perilaku anak seperti itu dapat menyakiti orang lain secara fisik atau emosional.

Jika anak Anda berperilaku tidak baik atau negatif, sebutkan tentang perasaan itu dan bantu anak Anda memahami emosi dan perasaan tersebut.

Misalnya, “Bunda tahu Kakak mungkin merasa sangat marah, tapi apa yang Kakak lakukan tadi justru membuat teman Kakak sedih karena mainannya diambil secara paksa. Kakak nggak mau kan liat dia sedih?”

4. Jadi teladan yang baik

Anak adalah peniru yang ulung. Berdasarkan Harvard Graduate School of Education, segala hal baik dan buruk yang anak tunjukkan tak terlepas dari caranya meniru perilaku orangtua atau orang di sekitarnya.

Oleh karena itu, untuk menumbuhkan rasa empati anak, pastikan Anda juga memberikan contoh yang baik.

Tunjukkan padanya menjadi orang yang sopan, bersikap baik, dan penuh kasih terhadap semua makhluk hidup.

Dengan membantu anggota keluarga, teman, tetangga, dan bahkan orang lain yang mengalami kesulitan, Anda sudah mengajari si Kecil bagaimana menjadi orang yang berempati.

5. Mengajak anak melakukan meditasi

Manfaat meditasi ternyata bukan sekadar membuat anak merasa tenang. Di sisi lain, meditasi ternyata juga bisa menjadi cara untuk menumbuhkan rasa empati pada anak.

Anak yang melakukan meditasi cenderung lebih bahagia, memupuk rasa sayang kepada sesama, dan kepercayaan dirinya lebih tinggi.

Bahkan, melansir dari laman Healthy Children, meditasi baik bagi kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa anak.

Tak jarang, meditasi anak dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kepercayaan diri dengan baik. 

6. Sampaikan pada anak bahwa semua orang pada dasarnya sama

Meski semua orang pada dasarnya sama, orang difabel atau disabilitas memiliki keterbatasan yang dapat bersifat fisik, kognitif, mental, sensorik, emosional, perkembangan, atau beberapa kombinasi dari ini.

Berempati pada orang lain yang memiliki kondisi berbeda dengan dirinya bisa mengajarkan anak untuk bersyukur.

Di sisi lain, cara ini juga dapat membantu membentuk jiwa sosial anak sejak kecil.

Jika si Kecil bertanya dan merasa heran kenapa ada orang-orang yang tampak berbeda dari dirinya, Anda bisa menjelaskan padanya bahwa ada manusia yang dilahirkan berbeda.

Sebagian orang mungkin bisa berjalan dengan kedua kakinya, ada pula yang menggunakan kursi roda atau tongkat. Namun bagaimanapun juga, semua manusia sama terlepas dari kekurangan fisik yang dimilikinya.

7. Biasakan anak untuk tidak mengejek dan mem-bully

Menumbuhkan rasa empati pada anak bisa Anda lakukan dengan mengajarkan si Kecil agar tidak mem-bully atau mengejek temannya.

Berilah pengertian pada anak bahwa sengaja menyakiti perasaan orang lain dalam bentuk apa pun adalah sebuah tindakan yang salah.

Ajarkan anak Anda untuk segera meminta maaf ketika mereka secara sengaja atau tidak melontarkan kata-kata cacian atau intimidasi pada orang lain.

Penting bagi anak Anda untuk mengetahui bahwa siapa pun, bahkan seseorang yang terlihat atau bertindak berbeda, juga memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. 

Jadi, sejak dini anak bisa memahami bahwa semua orang pantas diperlakukan dengan baik dan terhormat, termasuk dirinya.

Kesimpulan

Mengajarkan dan menumbuhkan rasa empati di dalam diri anak sejak kecil memang tidaklah mudah. Anak mungkin kerap kali bertanya terkait berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Pada kondisi ini, penting bagi Anda untuk bisa memberi pemahaman terkait rasa empati dan pentingnya memiliki empati untuk tumbuh kembangnya. Dalam hal ini, Anda bisa memenuhi kebutuhan emosional anak dan ajarkan ia mengendalikan emosi negatif. Usahakan untuk menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak sampai ia benar-benar mengerti bahwa rasa empati itu perlu ada dan dibawa hingga dewasa.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Team, M. (2024). 5 Tips for Cultivating Empathy. Retrieved 2 August 2024, from https://mcc.gse.harvard.edu/resources-for-families/5-tips-cultivating-empathy

How to Raise a Caring Child. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/parenting/parenting-articles/empathy/

Just Breathe: The Importance of Meditation Breaks for Kids. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/emotional-wellness/Pages/Just-Breathe-The-Importance-of-Meditation-Breaks-for-Kids.aspx

Jupin, A. (2016). Mindfulness helps children as young as 3 manage their emotions during school. Retrieved 2 August 2024, from https://www.universityofcalifornia.edu/news/mindfulness-helps-children-young-3-manage-their-emotions-during-school

How to talk to your child about disabilities. (n.d.). Retrieved 2 August 2024, from https://www.babycentre.co.uk/a1021921/how-to-talk-to-your-child-about-disabilities

Versi Terbaru

07/08/2024

Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

9 Cara Mudah untuk Melatih Kecerdasan Emosional

Ini Akibatnya bila Orangtua Tidak Mengerti Perasaan Anak


Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 07/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan