Menjadi orangtua tiri bisa jadi tantangan tersendiri. Pasalnya, ibu atau ayah tiri selalu dicitrakan sebagai sosok yang menyeramkan di sejumlah dongeng anak-anak. Lalu, bagaimana agar sukses menjadi orangtua tiri? Tips-tips berikut ini semoga bisa membantu.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebagai orangtua tiri
Pada dasarnya, tidak ada rumus yang mudah untuk menciptakan sebuah keluarga sempurna. Ini karena setiap keluarga memiliki dinamikanya masing-masing.
Namun, Anda bisa mencoba hal-hal berikut jika Anda menjadi ibu atau ayah tiri.
1. Mulailah secara perlahan
Menurut psikolog Dr. Sherrie Campbell dalam bukunya But It’s Your Family: Cutting Ties with Toxic Family Members, saat pertama kali memasuki keluarga baru, ibu atau ayah tiri akan dianggap sebagai pihak luar.
Oleh karena itu, adalah hal wajar jika Anda merasa terasing dan belum bisa terkoneksi dengan anak-anak tiri Anda.
Dibutuhkan waktu yang cukup untuk saling menyesuaikan diri dengan suasana baru tersebut.
Setiap keluarga mungkin akan mengalami waktu adaptasi yang berbeda-beda. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Jalanilah proses tersebut dengan sabar.
2. Pahamilah jika anak tiri belum menerima Anda
Anak-anak yang berduka karena kehilangan orangtua yang meninggal atau efek perceraian memerlukan waktu untuk kembali pulih sebelum mereka dapat menerima Anda dalam kehidupannya.
Bagi mereka yang orangtua kandungnya masih hidup, pernikahan baru bisa berarti akhir dari harapan bahwa orangtua mereka akan bersatu kembali.
Dari perspektif anak-anak, kenyataan bahwa ayah atau ibunya menikah lagi dapat membuat anak marah, sakit hati, dan bingung.
Pada awalnya, orangtua tiri mungkin akan dianggap sebagai sosok pengganggu. Bersabarlah akan hal itu dan teruslah tunjukkan kasih sayang dengan tulus.
Perlahan tapi pasti, anak-anak akan menyadari bahwa kehadiran Anda dapat membawa kebahagiaan untuk mereka.
3. Anda tidak harus sama dengan orangtua kandung
Banyak orang yang keliru dalam hal ini ini. Anak tiri Anda mungkin akan selalu membanding-bandingkan antara Anda dengan orangtua kandungnya.
Akibatnya, Anda dituntut untuk berbuat hal yang sama dengan yang dilakukan orangtuanya dulu.
Padahal sebenarnya, Anda boleh-boleh saja menerapkan pola asuh anak tiri yang berbeda dan hal itu bukanlah masalah. Jadilah diri sendiri dan tidak perlu menggantikan posisi orangtua kandung.
Pahamilah bahwa orangtua kandung memiliki tempat tersendiri di hati anak dan Anda bisa mengisi tempat yang berbeda.
4. Hindari “menyogok” anak
Meskipun Anda sangat ingin menarik hati anak tiri Anda, tetapi hindari melakukannya dengan serampangan.
Ambil contoh, dengan memberikan hadiah atau mentraktir padahal mereka tidak mendapatkan nilai bagus atau tidak berperilaku baik.
Ini hanya akan membuat Anda seolah sedang menyogok demi mendapatkan cinta. Sebagai orangtua tiri, sebaiknya Anda tetap menjalankan aturan yang benar.
Ingatlah bahwa yang dibutuhkan anak adalah cinta kasih yang tulus, bukan sogokan.
5. Buat tradisi keluarga baru
Cari kegiatan khusus yang dapat dilakukan dengan anak tiri Anda, tetapi pastikan untuk mendapatkan umpan balik dari mereka.
Anak-anak itu cerdas dan cepat mengetahui jika Anda mencoba memaksakan hubungan.
Beberapa kegiatan keluarga yang bisa Anda coba seperti bermain monopoli atau permainan lain, bersepeda bersama-sama, memasak, membuat kerajinan, atau karaoke.
Intinya, buatlah kebiasaan yang menarik agar anak sadar bahwa bersama orangtua tiri juga menyenangkan.