backup og meta

9 Hal yang Perlu Anda Lakukan Saat Menjadi Orangtua Tiri

9 Hal yang Perlu Anda Lakukan Saat Menjadi Orangtua Tiri

Menjadi orangtua tiri bisa jadi tantangan tersendiri. Pasalnya, ibu atau ayah tiri selalu dicitrakan sebagai sosok yang menyeramkan di sejumlah dongeng anak-anak. Lalu, bagaimana agar sukses menjadi orangtua tiri? Tips-tips berikut ini semoga bisa membantu.

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan sebagai orangtua tiri

Pada dasarnya, tidak ada rumus yang mudah untuk menciptakan sebuah keluarga sempurna. Ini karena setiap keluarga memiliki dinamikanya masing-masing.

Namun, Anda bisa mencoba hal-hal berikut jika Anda menjadi ibu atau ayah tiri.

1. Mulailah secara perlahan 

anak hiperaktif

Menurut psikolog Dr. Sherrie Campbell dalam bukunya But It’s Your Family: Cutting Ties with Toxic Family Members, saat pertama kali memasuki keluarga baru, ibu atau ayah tiri akan dianggap sebagai pihak luar. 

Oleh karena itu, adalah hal wajar jika Anda merasa terasing dan belum bisa terkoneksi dengan anak-anak tiri Anda.

Dibutuhkan waktu yang cukup untuk saling menyesuaikan diri dengan suasana baru tersebut.

Setiap keluarga mungkin akan mengalami waktu adaptasi yang berbeda-beda. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Jalanilah proses tersebut dengan sabar.

2. Pahamilah jika anak tiri belum menerima Anda

Anak-anak yang berduka karena kehilangan orangtua yang meninggal atau efek perceraian memerlukan waktu untuk kembali pulih sebelum mereka dapat menerima Anda dalam kehidupannya.

Bagi mereka yang orangtua kandungnya masih hidup, pernikahan baru bisa berarti akhir dari harapan bahwa orangtua mereka akan bersatu kembali.

Dari perspektif anak-anak, kenyataan bahwa ayah atau ibunya menikah lagi dapat membuat anak marah, sakit hati, dan bingung.

Pada awalnya, orangtua tiri mungkin akan dianggap sebagai sosok pengganggu. Bersabarlah akan hal itu dan teruslah tunjukkan kasih sayang dengan tulus.

Perlahan tapi pasti, anak-anak akan menyadari bahwa kehadiran Anda dapat membawa kebahagiaan untuk mereka.

3. Anda tidak harus sama dengan orangtua kandung

Banyak orang yang keliru dalam hal ini ini. Anak tiri Anda mungkin akan selalu membanding-bandingkan antara Anda dengan orangtua kandungnya.

Akibatnya, Anda dituntut untuk berbuat hal yang sama dengan yang dilakukan orangtuanya dulu.

Padahal sebenarnya, Anda boleh-boleh saja menerapkan pola asuh anak tiri yang berbeda dan hal itu bukanlah masalah. Jadilah diri sendiri dan tidak perlu menggantikan posisi orangtua kandung. 

Pahamilah bahwa orangtua kandung memiliki tempat tersendiri di hati anak dan Anda bisa mengisi tempat yang berbeda.

4. Hindari “menyogok” anak

Tips untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak pada Usia 1 - 3 Tahun

Meskipun Anda sangat ingin menarik hati anak tiri Anda, tetapi hindari melakukannya dengan serampangan. 

Ambil contoh, dengan memberikan hadiah atau mentraktir padahal mereka tidak mendapatkan nilai bagus atau tidak berperilaku baik. 

Ini hanya akan membuat Anda seolah sedang menyogok demi mendapatkan cinta. Sebagai orangtua tiri, sebaiknya Anda tetap menjalankan aturan yang benar.

Ingatlah bahwa yang dibutuhkan anak adalah cinta kasih yang tulus, bukan sogokan.

5. Buat tradisi keluarga baru

Cari kegiatan khusus yang dapat dilakukan dengan anak tiri Anda, tetapi pastikan untuk mendapatkan umpan balik dari mereka.

Anak-anak itu cerdas dan cepat mengetahui jika Anda mencoba memaksakan hubungan.

Beberapa kegiatan keluarga yang bisa Anda coba seperti bermain monopoli atau permainan lain, bersepeda bersama-sama, memasak, membuat kerajinan, atau karaoke.

Intinya, buatlah kebiasaan yang menarik agar anak sadar bahwa bersama orangtua tiri juga menyenangkan.

6. Menghormati semua orangtua

Ketika mantan istri atau suami pasangan Anda sudah meninggal, penting untuk peka dan menghormati orang tersebut.

Pahamilah kesedihan anak atas kepergian orangtuanya. Tunjukkan bahwa Anda juga turut berduka dan ajak ia untuk berdoa bersama.

Jika pasangan sudah bercerai dan pengurusan anak dilakukan secara berbagi dengan mantan istri atau suami, cobalah tetap sopan dan penuh kasih dalam interaksi satu sama lain.

Sebisa mungkin Anda tidak mengatakan hal-hal negatif tentang orangtua kandung anak di hadapannya. Tidak ada anak yang suka mendengar orangtuanya dikritik, bahkan jika ia mengeluh tentangnya.

7. Jagalah hubungan dengan pasangan dan mantan

Dalam beberapa kasus, setiap anggota keluarga baru dapat berinteraksi tanpa masalah, tetapi pada saat lain Anda mungkin menghadapi kesulitan.

Selain berkonflik dengan anak, bisa jadi Anda juga menghadapi konflik dengan pasangan atau dengan mantan istri atau suaminya.

Oleh karena itu, komunikasi antara Anda dan pasangan sangat penting. Tujuannya agar tetap kompak dalam membuat keputusan bersama-sama.

Ini terutama dalam hal pengasuhan anak dan menentukan pola asuh yang tepat.

8. Temukan kebaikan dari menjadi orangtua tiri

kewajiban orangtua terhadap anak

Meskipun citra ayah atau ibu tiri di mata masyarakat masih dianggap miring, tetapi sebenarnya peran tersebut dapat mendatangkan kebaikan tersendiri.

Jika belum pernah memiliki anak, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbagi hidup dengan seorang anak dan membantu membentuk karakternya.

Di sisi lain, jika sudah memiliki anak, Anda dapat memberi kesempatan kepada si Kecil untuk membangun hubungan istimewa dengan anak Anda dalam ikatan persaudaraan.

Yakinlah bahwa akan selalu ada sisi baik pada peran baru Anda sebagai orangtua tiri. Anda pasti bisa menemukannya jika tidak berfokus pada hal-hal yang buruk.

9. Anda bisa menjadi satu dari sekian banyak orangtua tiri yang sukses

Lantaran sering dicitrakan negatif, menjadi ibu atau ayah tiri mungkin sangat menakutkan.

Padahal perlu Anda sadari bahwa segala keburukan dari keluarga tiri sebenarnya hanya ada di cerita dongeng.

Pada kenyataannya, sebuah survei dari Pew Research Center membuktikan bahwa 70% orang merasa bahagia dengan ayah, ibu dan saudara tiri mereka.

Oleh karena itu Anda tidak perlu khawatir saat memutuskan menjadi orangtua tiri, ya.

Kesimpulan

Pada dasarnya menjadi orangtua tiri bisa jadi tantangan tersendiri. Namun, bila Anda mengalaminya, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda coba.
  • Memulainya secara perlahan.
  • Memahami bila anak tiri belum sepenuhnya menerima.
  • Tidak perlu membandingkan dengan orangtua kandung.
  • Hindari untuk “menyogok” anak untuk mendapat cintanya.
  • Membuat tradisi baru pada keluarga.
  • Menghormati orangtua kandung anak.
  • Menjaga hubungan dengan pasangan.
  • Mencari kebaikan dari menjadi orangtua tiri.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

A Portrait of Stepfamilies. (2011). Retrieved 15 April 2024, from https://www.pewresearch.org/social-trends/2011/01/13/a-portrait-of-stepfamilies/ 

Parents (for Parents) | Nemours KidsHealth. (n.d.). Retrieved 15 April 2024, from https://kidshealth.org/en/parents.html 

Being a step-parent and raising your partner’s child. (2022). Retrieved 15 April 2024, from https://raisingchildren.net.au/grown-ups/family-diversity/blended-families-stepfamilies/being-a-step-parent 

Robinson, L. (2024). Blended Family and Step-Parenting Tips. Retrieved 15 April 2024, from https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/step-parenting-blended-families.htm 

Cardoza, K., & Schneider, C. M. (2021). The Key To Stepparenting: Be Patient, It Takes Time. Retrieved 15 April 2024, from https://www.npr.org/2021/08/16/1028197246/step-parenting-advice-dos-donts-family 

6 Tips to Be a Supportive Stepparent. (n.d.). Retrieved 15 April 2024, from https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2020/05/6-tips-to-be-a-supportive-stepparent

Versi Terbaru

17/04/2024

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Jangan Abaikan, Ini 7 Tanda Anak Kurang Kasih Sayang Orangtua

7 Cara Menghadapi Keluarga Toxic, Kenali Juga Ciri-cirinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 17/04/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan