backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

7

Tanya Dokter
Simpan

Kenali 7 Cara Mengajarkan Anak Puasa sejak Dini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 19/03/2024

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

    Kenali 7 Cara Mengajarkan Anak Puasa sejak Dini

    Berpuasa merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim pada bulan Ramadan. Oleh karena itu, ada baiknya orangtua tahu cara mengajarkan anak puasa sejak dini. Harapannya agar anak terbiasa menjalankan kewajibannya sebagai muslim pada kemudian hari.

    Lantas, bagaimana cara terbaik untuk mengajarkan anak berpuasa? Simak tipsnya melalui ulasan berikut ini, yuk. 

    Cara mengajarkan anak puasa sejak dini 

    Pada dasarnya, dalam beberapa aturan agama, anak-anak umumnya termasuk dalam golongan yang tidak diwajibkan untuk berpuasa, sama halnya dengan ibu hamil dan orang yang bepergian jauh. 

    Sebab anak-anak dianggap memiliki risiko khusus terhadap masalah yang dapat timbul akibat puasa karena masih dalam tahapan tumbuh kembangnya. 

    Apalagi, anak membutuhkan lebih banyak cairan dan sumber energi untuk menjaga kesehatan tubuhnya, terutama untuk perkembangan otak anak

    Oleh karena itu, melansir dari Baylor College of Medicine, orangtua perlu melakukan pertimbangan terkait kondisi masing-masing anak sebelum memutuskan untuk mengajarkan anak berpuasa. 

    Hal ini termasuk kondisi kesehatan secara keseluruhan, tingkat aktivitas, dan ketahanan diri terhadap rasa lapar.

    Bila orangtua ingin mengajarkan anak berpuasa, sebaiknya tidak mengharapkan ia untuk berpuasa penuh sejak awal. Sebaiknya, ajarkan mereka secara bertahap sesuai dengan usianya. 

    Nah, untuk mempermudah mengajarkan anak berpuasa, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh orangtua. 

    1. Berikan pemahaman yang tepat 

    Cara mengajarkan anak untuk berpuasa sejak dini adalah dengan cara memberikan pemahaman yang tepat. 

    Jelaskan secara singkat mengapa umat Islam harus berpuasa selama bulan Ramadan. Saat menjelaskan, sebaiknya gunakan bahasa yang sesuai dengan si Kecil. Dengan begitu, mereka lebih mudah untuk memahaminya. 

    2. Ajarkan anak puasa pada usia yang tepat

    Sebagai orangtua, penting untuk mempertimbangkan apakah si Kecil sudah mampu untuk berpuasa sebelum mulai mengajarkannya. 

    Para orangtua disarankan untuk mengajarkan anak puasa menjelang masa pubertas atau setidaknya saat si Kecil sudah berusia 6—7 tahun, tetapi perlu disesuaikan lagi dengan kemampuan anak. 

    Jadi, sebenarnya usia anak untuk mulai belajar puasa juga bisa lebih cepat tergantung kesiapan orangtua dan si Kecil. 

    Maka dari itu, ada baiknya orangtua juga menanamkan motivasi pada anak, tidak memberi tekanan sehingga anak berpuasa tanpa paksaan. Ketika anak berpuasa tanpa dipaksa, orangtua bisa membimbing dan memandunya selama ibadah puasa.

    Bolehkah memaksa anak puasa?

    Jawaban singkatnya tidak boleh. Sebab, orangtua perlu memikirkan kondisi kesehatan, usia, dan tentunya kematangan fisik dan emosional anak.

    3. Lakukan secara bertahap

    Untuk melatih anak agar terbiasa berpuasa, sebaiknya dilakukan secara bertahap. Pasalnya, bagi si Kecil mungkin akan terasa sulit bila harus berpuasa satu hari. 

    Oleh karena itu, sebagai tahap awal perkenalan anak dengan puasa, mulai ajari anak untuk puasa selama setengah hari atau dari pagi hingga waktu makan siang.

    Setelahnya, orangtua dapat mencoba menambah waktu puasa secara perlahan hingga anak dirasa mampu untuk puasa sampai sore hari.

    Pada tahap ini, sebaiknya jangan terlalu memaksa anak untuk puasa hingga waktu yang ditentukan.

    Hal ini karena dikhawatirkan malah akan membuat anak sakit atau bahkan menjadi tidak suka berpuasa hingga dapat mendorong anak untuk berbohong.

    4. Menjadi contoh untuk si Kecil 

    manfaat puasa untuk anak

    Sebagai orangtua, Anda tentu tahu bahwa anak adalah peniru yang ulung. Setiap anak tentu akan mengamati, menyimak, dan pikirannya akan mencerna apa pun yang orangtua lakukan. 

    Oleh karena itu, sebagai orangtua, Anda dapat memberikan contoh kepada si Kecil agar ia bisa terbiasa untuk menjalani ibadah puasa. 

    Anda bisa menceritakan kepada anak tentang pengalaman Anda selama berpuasa dan bagaimana cara Anda menjalankannya. 

    5. Bantu anak bersiap untuk menjalankan puasa 

    Cara lainnya untuk mengajarkan anak puasa sejak dini, yaitu dengan membiarkan anak mencobanya sendiri. Namun perlu diingat kembali, sebaiknya bersabar dan terus mendukungnya selama proses ini. 

    Saat mereka sudah mulai bisa berpuasa meski hanya setengah hari, sebaiknya hargai usaha anak agar ia lebih semangat lagi untuk terus belajar berpuasa. Apalagi menjalankan puasa tentu hal yang tidak mudah bagi anak. 

    Ada banyak cara yang dapat orangtua lakukan. Anda dapat memberi penghargaan pada anak setelah puasa dengan memujinya di depan anggota keluarga lain. Orangtua juga dapat menjanjikan hadiah kepada anak jika berhasil melakukan puasa.

    Hadiah tersebut dapat berupa barang yang mereka inginkan atau makanan yang mereka suka sebagai menu untuk mengakhiri puasa.

    6. Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama anak selama puasa

    Melakukan aktivitas yang menyenangkan dan anak sukai dapat membuat anak lupa akan rasa lapar yang mungkin timbul. Dengan begitu, ia akan lebih merasa senang saat menjalani ibadah puasa. 

    Contohnya dengan mengajak anak bermain suatu permainan yang ringan dan tidak melelahkan atau menonton film yang mereka suka.

    Jika anak merasa lelah, orangtua dapat menyarankan anak untuk tidur siang sejenak agar rasa laparnya tidak terlalu terasa.

    7. Memberikan asupan yang bergizi saat sahur dan berbuka

    Asupan saat sahur dan berbuka menjadi bagian penting dari puasa, terutama untuk anak-anak. 

    Mereka tidak hanya wajib mengonsumsi makanan kaya serat, tetapi juga perlu asupan protein yang baik, seperti produk susu agar tetap kenyang lebih lama. 

    Jadi, saat sahur dan berbuka pastikan si Kecil tetap mengonsumsi makanan bergizi. Sebaiknya hindari untuk memaksa anak makan secara berlebihan karena dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pencernaan

    Yang perlu diingat, dalam mengajarkan anak tentang puasa, dibutuhkan kesabaran, pengertian, serta dukungan yang besar dari orangtua. Pasalnya setiap anak tentu memiliki keunikan yang berbeda-beda. 

    Namun, dengan pendekatan dan dukungan yang tepat, orangtua pasti bisa membantu anak dalam menjalankan ibadah puasa serta nilai-nilai keagamaan yang ada di dalam ibadah puasa itu sendiri. 

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui 19/03/2024

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan