5. Bantulah anak Anda menemukan kelebihan mereka
Anak-anak pengidap ADHD sering dikucilkan. Hal ini dapat menyebabkan anak tersebut merasa tidak punya harga diri dan depresi. Rasa tidak punya harga diri sendiri sudah mulai muncul pada anak-anak pengidap ADHD sejak mereka berusia 8 tahun.
Anak-anak ini mungkin merasa “Nggak ada yang bisa aku kerjain. Ngapain aku mesti capek-capek, coba? Lagian orang-orang tetap nggak bakal anggap aku, kok.” Anak-anak ini banyak kehilangan semangat dan merasa depresi.
Di sinilah, orangtua berperan untuk membangkitkan kembali semangat anak-anak mereka. Biasanya, kalau anak-anak ADHD ini menaruh minat dalam satu hal, anak-anak ini bisa menguasai hal tersebut setara dengan kemampuan untuk orang-orang 5 tahun di atas umur mereka.
Oleh karena itu, Anda bisa berkata kepada anak Anda, “Coba lihat, mungkin kamu lemah dalam bidang ini. Tapi, kamu punya kelebihan lain, kan? Bahkan temen-temen kamu aja belum bisa bikin seperti apa yang kamu sudah bisa bikin.”
6. Janganlah overprotektif terhadap anak Anda
Seiring dengan berjalannya waktu, tentu saja, anak-anak pengidap ADHD ini akan tumbuh dewasa. Mereka perlu belajar untuk mandiri. Kebanyakan orangtua berusaha menyelesaikan semua masalah yang dialami oleh anaknya. Hal ini tidak baik, sebab anak akan berpikir, “Aku punya kekurangan dan pasti papa mama aku bakal selesaikan semua masalah aku.”
Cobalah jangan buat Anda yang harus menyuruh segala sesuatu apa yang harus dilakukan oleh anak Anda, tapi cobalah buat anak Anda yang akan meminta apa yang harus mereka lakukan. Pada saat-saat awal, mungkin anak-anak ini memang masih butuh arahan Anda. Tapi semakin lama, biasakan hingga akhirnya mereka benar-benar mengambil keputusan sendiri untuk menyelesaikan masalah mereka.
Ajarlah supaya anak Anda belajar untuk mandiri, yang memang, untuk anak-anak yang mengidap ADHD, sulit untuk melakukannya.
Behavioural treatment untuk anak ADHD
Kalau Anda mengalami kesulitan dalam mendidik anak Anda yang mengidap ADHD, jangan khawatir. Ada alternatif terapi untuk Anda, yang dinamakan “behavioural therapy”. Pada dasarnya, terapi ini bertujuan supaya Anda menerapkan 6 hal yang sudah disebutkan di atas. Hanya saja, dengan terapi ini, Anda akan diberikan program dan semacam kelas oleh para ahli kesehatan mental. Terapi ini dapat dilakukan dengan meminum obat ataupun tidak meminum obat.
Berikut tiga elemen dari terapi ini:
1. Mengeset gol/target
Anda dan pembimbing Anda akan membantu anak untuk membuat dan mencapai suatu tujuan yang spesifik. Contoh-contoh dari target yang bisa dibuat seperti menyelesaikan PR, bermain dengan teman-teman di taman, duduk di meja belajar selama satu jam, atau yang lain.
2. Membuat rewards dan konsekuensi
Anak Anda akan mendapat hadiah atau hukuman bergantung dari apa yang diperbuatnya. Contohnya, kalau mereka berhasil mencapai gol yang sudah dibuat, mereka akan diberi tambahan waktu untuk bermain komputer. Sebaliknya, kalau mereka berperilaku negatif, maka Anda akan mengurangi jam main game mereka.
3. Konsisten dalam menjalankan terapi
Sangat penting untuk menerapkan 2 elemen di atas sampai anak itu dapat melakukan sendiri (tanpa bantuan orangtua atau pembibing) hal-hal yang telah diajarkan.