backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Ini Jawabannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Aisya Fikritama, Sp.A · Kesehatan anak · RS UNS Solo


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Ini Jawabannya

Telur menjadi salah satu jenis makanan yang sering dikonsumsi dan disukai banyak orang, termasuk anak-anak. Ini karena telur cenderung mudah didapat dan diolah menjadi masakan apa pun serta terasa nikmat. Namun, bagaimana jika anak-anak mengonsumsi telur setiap hari? Adakah efek makan telur setiap hari bagi anak? Simak penjelasannya di bawah ini. 

Apakah anak boleh makan telur setiap hari?

Anak yang sehat biasanya dapat makan telur setiap hari, tetapi penting untuk tidak berlebihan.

Anak-anak umumnya boleh mengonsumsi telur setiap hari dalam batas yang wajar, asalkan tidak ada alergi atau intoleransi terhadap telur.

Apalagi, telur merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung banyak nutrisi penting lainnya.

Misalnya vitamin A, vitamin D, vitamin B12, riboflavin, lutein, serta mineral seperti selenium, zat besi, dan fosfor.

Dari kandungan nutrisi tersebut, berikut beberapa manfaat makan telur setiap hari untuk anak.

  • Meningkatkan pertumbuhan anak. Telur mengandung protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Protein membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, termasuk otot, kulit, dan organ.
  • Mendukung perkembangan tubuh. Vitamin dan mineral di dalamnya dapat mendukung kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh.
  • Meningkatkan perkembangan otak dan saraf. Telur mengandung berbagai asam lemak, termasuk asam lemak omega-3, serta kolin yang penting untuk kesehatan otak, perkembangan saraf, serta fungsi kognitif pada anak-anak.
  • Menjaga kesehatan mata. Telur mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang penting untuk kesehatan mata. Konsumsi telur secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan mata anak-anak dan mencegah risiko gangguan penglihatan.
  • Meningkatkan energi tubuh. Telur mengandung lemak sehat dan kalori yang cukup, sehingga dapat memberikan energi yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan aktivitas fisik anak.
  • Berapa telur yang anak boleh makan dalam sehari?

    Makan 1—2 telur sehari umumnya dianggap aman untuk sebagian besar anak. Akan tetapi, pastikan untuk memperhitungkan total asupan kalori dan nutrisi anak Anda sesuai usianya.

    Efek akibat terlalu banyak makan telur pada anak

    Makan telur

    Makan terlalu banyak telur setiap hari dapat menimbulkan dampak atau efek negatif. Namun efek ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi kesehatan setiap anak dan pola makannya.

    Berikut adalah beberapa efek negatif akibat terlalu banyak makan telur pada anak.

    • Kolesterol tinggi. Telur mengandung kolesterol. Adapun terlalu banyak makan telur setiap hari dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama jika anak Anda memiliki masalah kesehatan seperti hiperkolesterolemia.
    • Risiko penyakit jantung. Telur juga mengandung lemak jenuh. Meskipun hubungan antara konsumsi telur dan risiko penyakit jantung perlu penelitian lebih lanjut, diduga bahwa mengonsumsi banyak lemak jenuh dari telur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
    • Alergi dan intoleransi. Beberapa anak mungkin memiliki alergi telur atau mengalami intoleransi terhadap protein dalam telur yang dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, diare, atau ruam kulit.
    • Gangguan pencernaan. Konsumsi terlalu banyak telur dalam satu waktu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung atau gas.
    • Kelebihan asupan nutrisi tertentu. Meskipun telur merupakan sumber nutrisi yang baik, mengonsumsi terlalu banyak telur dapat menyebabkan kelebihan asupan beberapa nutrisi tertentu, seperti kolin atau selenium, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan.

    Meski demikian, penting untuk diingat bahwa dampak ini mungkin tidak terjadi pada setiap anak.

    Jumlah telur yang dianggap terlalu banyak pun dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan nutrisi dan kondisi kesehatan masing-masing.

    Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang dampak konsumsi telur berlebihan pada anak, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi.

    Konsumsi telur yang tepat untuk anak

    anak makan telur

    Telur dapat menjadi pilihan makanan yang sehat untuk anak-anak karena merupakan sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan lemak sehat.

    Namun, pastikan anak makan telur dengan cara yang sehat dan aman, baik jika ingin dikonsumsi setiap hari maupun sesekali.

    Beberapa faktor perlu dipertimbangkan jika ingin memberi telur pada anak, yaitu sebagai berikut.

    1. Keseimbangan pola makan

    Memasukkan telur dalam pola makan anak sehari-hari bisa menjadi pilihan yang sehat, asalkan dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan dan variasi makanan lainnya.

    Meskipun telur menyediakan banyak nutrisi, penting untuk memastikan pola makan anak seimbang dengan asupan makanan lainnya.

    Asupan makanan ini termasuk buah, sayuran, biji-bijian, dan protein lainnya, guna memenuhi kebutuhan gizi anak Anda.

    Selain itu, makan telur setiap hari tidak berarti harus makan dalam jumlah yang banyak.

    2. Kondisi kesehatan tertentu

    Anak dengan diabetes tipe 2, hiperlipidemia, atau penyakit jantung mungkin perlu membatasi asupan telur atau berkonsultasi kepada dokter terlebih dahulu untuk anjuran yang tepat.

    Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa membatasi konsumsi telur mungkin bermanfaat bagi beberapa orang dengan risiko tinggi penyakit jantung.

    Ini karena telur mengandung kolesterol yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah.

    Namun, bagi kebanyakan orang, mengonsumsi telur dalam jumlah yang cukup tidak berpengaruh banyak terhadap risiko penyakit jantung.

    Dilansir dari Cleveland Clinic, salah satu studi lainnya juga menunjukan bahwa makan satu telur sehari bisa meningkatkan kadar lutein tanpa meningkatkan kadar kolesterol.

    3.  Cara masak yang tepat

    Sebagai asupan anak atau MPASI telur untuk bayi, kuning telur harus dimasak hingga keras dan putih telur tidak boleh setengah matang.

    Anak makan telur setengah matang berisiko mengalami infeksi bakteri Salmonella yang dapat membahayakan tubuh.

    Sementara itu, pada anak-anak yang lebih tua, telur dapat dimasak dengan berbagai cara, seperti direbus, digoreng, atau dijadikan omelet, sesuai dengan kesukaan anak.

    Telur juga dapat dimasukkan ke dalam berbagai hidangan, seperti omelet dengan sayuran, atau menjadi bagian dari menu makan sarapan yang seimbang setiap hari untuk anak.

    Jika anak memiliki alergi telur, intoleransi, atau kondisi kesehatan lain yang memengaruhi konsumsi telur, penting untuk berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi untuk ajuran khusus yang mungkin diperlukan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Aisya Fikritama, Sp.A

    Kesehatan anak · RS UNS Solo


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan