backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pahami Fase Terrible Two pada Anak dan Cara Menghadapinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Pahami Fase Terrible Two pada Anak dan Cara Menghadapinya

Anda sering mendapati si Kecil susah sekali diatur dan tantrum pada usia 2 tahun? Ini bisa menjadi tanda bahwa anak dalam fase terrible two. Sebenarnya, apa itu terrible two dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.

Apa itu terrible two?

Secara sederhana, terrible two bisa diartikan sebagai kenakalan anak usia 2 tahun.

Lebih lengkapnya, terrible two adalah fase perkembangan normal pada anak di atas satu tahun yang ditandai dengan tantrum, melakukan perilaku menantang, dan mudah frustrasi.

Meski menekankan pada usia 2 tahun, fase yang normal ini bisa mulai ditunjukkan anak usia 18—30 bulan.

Bahkan, kondisi ini dapat bertahan hingga anak mencapai usia 3 tahun dengan frekuensi tantrum yang berkurang.

Kenapa anak mengalami fase terrible two?

dampak melarang anak menangis

Walaupun disebut sebagai perkembangan yang normal, fase ini sering kali membuat orangtua kewalahan.

Pasalnya, anak usia 1—3 tahun mengalami perkembangan yang cukup signifikan, baik secara fisik maupun intelektual. 

Di usia tersebut, anak sudah bisa memamerkan kemampuannya berjalan dan berbicara. Anak juga mengerti untuk saling berbagi dan bersabar untuk mengantre.

Selama tahap ini pula, anak secara alami ingin menjelajahi lingkungannya dan melakukan apa yang mereka inginkan dengan cara mereka sendiri. 

Akan tetapi, karena keterampilan verbal, fisik, dan emosional mereka belum berkembang dengan baik, anak dapat dengan mudah menjadi frustrasi ketika gagal berkomunikasi atau melakukan tugas secara memadai.

Anak biasanya mengalami fase terrible two karena dilatarbelakangi oleh berbagai hal berikut.

  • Keterampilan bahasa anak belum mumpuni sehingga ia belum bisa mengemukakan apa yang mereka inginkan dengan tepat.
  • Beberapa anak belum menguasai pengelolaan emosi dengan baik sehingga kerap kali tidak sabar untuk menunggu giliran.
  • Koordinasi tangan-mata anak belum berkembang secara penuh sehingga kesulitan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Misalnya menuangkan susu mereka sendiri atau menangkap bola, sehingga mudah sekali tantrum.

Ciri dan tanda anak mengalami terrible two

Masa terrible two pada anak biasanya ditunjukkan dengan perilaku berikut. 

1. Tantrum

Amukan anak bisa berkisar dari rengekan ringan hingga kemarahan yang histeris.

Selain menangis saat mengamuk, si Kecil mungkin melibatkan beberapa aksi, seperti memukul, melempar barang, atau menggigit.

Namun Anda tidak perlu cemas, karena umumnya tantrum pada anak akan berlangsung selama 5 menit atau kurang dari itu.

2. Menunjukkan penolakan

Setiap hari, si Kecil akan mempelajari berbagai keterampilan dan kemampuan baru. Jadi, wajar jika ia ingin menguji keterampilan dan kemampuan tersebut. 

Hal ini menyebabkan anak sering kali menolak bantuan orangtua, misalnya ingin menuangkan susu ke gelas sendiri atau menyeberang di jalan sendiri tanpa menggandeng tangan Anda.

Tanda dari terrible two ini kadang membuat Anda khawatir karena anak bisa melakukan sesuatu tanpa memikirkan bahayanya. 

3. Suasana hati mudah berubah

Satu menit yang lalu, si Kecil mungkin bahagia dan penuh kasih sayang. Namun pada menit berikutnya, ia berteriak dan menangis. 

Ini adalah bentuk dari rasa frustrasi yang dialami anak karena keinginannya tidak terpenuhi akibat kemampuannya yang belum berkembang dengan baik.

Apakah masa terrible two pada anak itu normal?

cara mengatasi anak tantrum

Kenakalan pada usia 2 tahun adalah perkembangan yang normal pada anak. Namun periode per gejala dan usia anak ketika mengalami fase ini perlu diperhatikan. 

Jika si kecil menunjukkan perilaku berikut ini, sebaiknya minta bantuan dokter anak atau psikolog anak.

  • Tantrum terus-menerus (lebih dari separuh waktu) mencakup pemukulan, tendangan, suka menggigit, atau bentuk kekerasan fisik lainnya terhadap orangtua atau pengasuh.
  • Sering tantrum, yakni sekitar 10 sampai 20 kali sehari. Periode amukan berlangsung lebih dari 25 menit. 
  • Amukan yang membuat anak mencoba melukai dirinya sendiri, contohnya memukul kepalanya sendiri.
  • Ketidakmampuan anak untuk menenangkan dirinya sendiri.

Cara mengatasi terrible two pada anak

Jika si Kecil mengalami fase ini, Anda jangan panik.

Dilansir dari situs Cleveland Clinic, lakukan beberapa langkah berikut dalam menghindari sekaligus mengatasi terrible two pada si Kecil.

1. Lakukan aktivitas setelah waktu tidur siang

Jika Anda dan si Kecil punya rencana untuk melakukan suatu kegiatan, pastikan ia sudah tidur siang sekitar 1 jam sebelumnya.

Pasalnya, anak yang kurang tidur sering kali mudah tersinggung dan rewel.

2. Patuhi jadwal makan

Patuhi jadwal makan si Kecil dan pastikan ia melakukan kegiatan saat tidak lapar untuk mengatasi masa terrible two ini.

Saat di perjalanan jauh, siapkan makanan ringan dan minuman sehat agar anak punya sesuatu untuk dimakan, jika diperlukan.

3. Bicarakan pemicunya terlebih dahulu

Bicarakan dengan anak tentang potensi pemicu dari terrible two, biasanya sebelum memasuki toko.

Misalnya, beri tahu anak bahwa ia tidak boleh membeli permen, tetapi jika ia membantu Anda berbelanja, ia bisa mendapatkan camilan yang disukai setelahnya.

4. Hadapi dengan konsisten dan tenang

Bila berada di rumah, cara terbaik adalah membiarkan anak Anda mengatasi amukannya sendiri.

Sementara bila di tempat umum, jauhkan anak dari situasi tersebut secepat mungkin. Jika anak ingin mengamuk, minta ia untuk tarik napas dalam-dalam, tanggapi dengan tenang.

5. Alihkan perhatiannya

Ketika anak berperilaku buruk, Anda memang perlu menjelaskan mengapa perilaku tersebut tidak baik.

Alih-alih menawarkan penjelasan panjang yang mungkin sulit dipahami oleh anak, cobalah untuk mengarahkan anak pada hal lain yang menarik perhatiannya. 

Misalnya, ketika anak tantrum ingin membeli mainan, padahal sudah ada banyak mainan di rumah.

Saat ini terjadi, alihkan si Kecil dengan hal ini, “Lihat, Dek, di sana ada karakter Power Rangers kesukaan kamu! Mau lihat ke sana?”

6. Jangan menyerah

Jika Anda menyerah ketika anak mengamuk tentang permen, mainan, atau apa pun yang mereka inginkan, hal itu akan menjadi lebih sulit di lain waktu.

Jadi, Anda perlu meneguhkan hati jika anak sering tantrum.

Mendidik anak di usia balita tidak harus dengan memarahinya. Ini memang bukan tugas yang mudah, apalagi jika si Kecil juga mengalami masa terrible two.

Perlu diingat!

Sebagai orangtua, Anda harus bisa menenangkan diri, menghadapinya dengan tenang, dan jangan menyerah.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan