backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Ciri-Ciri Anak dalam Fase Threenager dan Tips Menghadapinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 03/01/2024

5 Ciri-Ciri Anak dalam Fase Threenager dan Tips Menghadapinya

Ketika anak menginjak usia 3 tahun, dunia orangtua sering disambut dengan tantangan baru yang unik. Salah satunya adalah fenomena yang sering disebut sebagai threenager. Simak lebih lanjut apa saja ciri-ciri ketika anak memasuki fase ini dan cara menghadapinya di bawah ini!

Apa itu threenager?

Threenager adalah istilah yang menggambarkan fase perkembangan anak usia 3 tahun yang membuat para orangtua terkadang merasa seperti menghadapi remaja.

Seperti halnya remaja, anak berusia 3 tahun ini menunjukkan sikap yang penuh tantangan. 

Mereka mungkin merasa tidak puas dengan hal-hal sepele, tidak ingin tidur, dan bersikeras melakukan segala sesuatu tanpa bantuan.

Bila dilihat dari fase perkembangan anak, kondisi ini adalah bagian normal dari pertumbuhan mereka.

Menurut Michael McKenna, M.D, seorang dokter anak di Indiana University Health, anak usia 3 tahun mengalami kemajuan besar dalam keterampilan fisik dan kosakata.

Alhasil, ini membuat anak lebih baik dalam mengekspresikan diri. 

Tanda-tanda threenager pada anak

penyebab anak sering teriak

Sebagai orangtua, menghadapi perilaku anak pada usia 3 tahun memang cukup menantang. Terlebih lagi, setiap anak memiliki sifat yang unik.

Untungnya, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi pertanda bahwa anak Anda tengah masuk ke fase threenager. Berikut adalah tanda atau ciri-cirinya.

1. Ingin mandiri

Salah satu ciri anak tengah mengalami fase berusia 3 tahun yang cukup menantang adalah keinginan untuk mandiri yang kuat.

Hal ini mungkin terlihat dalam keinginan anak untuk melakukan kegiatan sendiri, seperti memakai baju atau menyikat gigi.  

2. Suasana hati yang berubah dengan cepat

Selain ingin mandiri, suasana hati anak usia 3 tahun cenderung berubah-ubah dengan cepat. Pasalnya, mereka tengah mengalami perkembangan pesat dalam aspek emosional dan kognitif. 

Sayangnya, kemampuan verbal mereka belum sepenuhnya berkembang, sehingga mungkin kesulitan untuk menyampaikan perasaan atau kebutuhan mereka.

Akibatnya, anak merasa frustrasi dan tidak nyaman, kemudian berujung pada perubahan mood yang tiba-tiba. 

3. Rasa penasaran yang meningkat

Walau mereka cenderung moody, anak yang masuk fase threenager punya rasa penasaran yang tinggi.

Bagaimana tidak, anak pada usia ini sedang masuk ke tahap eksplorasi. Artinya, mereka mulai sadar dunia di sekitarnya dan ingin tahu tentang segala hal. 

Anak merasa penasaran sebagai cara alami untuk memahami lingkungan, belajar, dan mengembangkan keterampilan baru.

Ini adalah tanda bahwa otak mereka sedang aktif menyerap informasi dan mengembangkan kemampuan kognitif

4. Menolak mengikuti aturan

Sudah bukan rahasia lagi bila anak berusia 3 tahun cenderung sulit untuk diatur. Kondisi ini sebenarnya bisa dibilang normal karena mereka tengah menjalani fase di mana mereka sadar akan aturan dan batasan. 

Pad usia ini, anak ingin menjelajahi dunia di sekitarnya dan merasakan kemandirian. Mereka mungkin mencoba untuk memahami batasan yang diberlakukan oleh orang dewasa.

Sayangnya, anak sering belum mampu untuk mengontrol emosi dan mengikuti aturan dengan konsisten. 

Perlu diingat bahwa hal ini bukan tanda-tanda anak nakal, melainkan bagian dari proses belajar untuk memahami norma sosial dan batasan.

Contoh anak threenager

Beberapa contoh yang mungkin sering orangtua rasakan antara lain: 
  • anak menolak tidur siang
  • enggan ikut aturan berpakaian dan lebih senang memilih pakaian sendiri, dan 
  • tidak ingin membereskan mainan ketika disuruh. 

5. Punya energi yang banyak

Anda perlu tahu bahwa anak berusia 3 tahun tengah mengalami perkembangan sistem saraf dan otot yang cukup pesat.

Hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan energi ekstra untuk menjelajahi dunia sekitarnya. 

Tidak hanya itu, anak-anak pada fase threenager biasanya mulai aktif terlibat dalam berbagai aktivitas fisik dan sosial.

Sebagai contoh, anak lebih senang berlari-larian atau berinteraksi dengan teman sebaya. 

Tingginya tingkat energi anak pada fase threenager bukan hanya hasil dari keinginan mereka untuk bergerak.

Kondisi ini juga merupakan respons alami terhadap dorongan perkembangan yang membantu mereka membangun keterampilan motorik dan sosial yang penting. 

Cara menghadapi anak dalam fase threenager

perilaku anak cerminan orangtua

Setelah memahami apa itu threenager serta tanda-tandanya, sudah saatnya Anda mencari tahu bagaimana cara menghadapi anak pada fase ini sebagai orangtua.

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa Anda terapkan. 

1. Memberikan pilihan terbatas

Salah satu cara menghadapi anak berusia 3 tahun yang ingin mandiri adalah memberikan mereka pilihan yang terbatas.

Cara ini bertujuan membantu anak merasa lebih punya andil, tetapi masih dalam batasan. 

Hal tersebut bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari, misalnya Anda sudah menyiapkan beberapa pilihan ketika anak ingin berpakaian.

Dengan memberikan mereka kebebasan untuk memutuskan, ini bisa membantu meningkatkan kemandirian anak

2. Menetapkan rutinitas yang konsisten

Rutinitas memang memberikan hal-hal yang bisa diprediksi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada anak dalam fase threenager.

Sebagai contoh, jadwal tidur bisa membantu anak mengatasi kecemasan dan membuat transisi dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya lebih mudah. 

3. Berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti

Anak berusia 3 tahun masih dalam tahap pengembangan bahasa.

Itu sebabnya, orangtua perlu berbicara dengan kalimat yang sederhana dan jelas untuk membantu mereka memahami instruksi.

4. Menerapkan aturan dengan lembut

Penting untuk memberlakukan batasan yang jelas pada anak, tetapi sebaiknya tetap lakukan dengan lembut. Hal ini mungkin bisa diterapkan, misalnya, ketika anak memukul teman atau orang lain.

Anda bisa memberitahu bahwa hal tersebut salah, tetapi juga bertanya bagaimana perasaan anak dan mengapa mereka melakukannya. Tentu saja, Anda perlu menegur anak baik-baik. 

5. Memberikan pujian dan penghargaan

Cobalah berikan pujian pada anak saat ia berhasil melakukan sesuatu hal yang positif.

Memberikan pujian untuk perilaku positif dapat meningkatkan motivasi anak untuk berperilaku lebih baik. Misalnya, “Kamu pintar sekali mau membereskan mainan tanpa disuruh!”.

6. Mencoba memahami emosi anak

Memahami emosi anak threenager memang sangat penting. Pasalnya, anak pada usia ini tengah mengalami perkembangan pesat dalam hal kemandirian dan ekspresi diri. 

Mereka seringkali sulit mengartikan dan mengomunikasikan perasaan mereka dengan kata-kata. Alhasil, pemahaman orangtua terhadap ekspresi non-verbal dan perilaku anak menjadi kunci. 

Dengan memahami emosinya, orangtua dapat memberikan dukungan yang sesuai dalam membantu mereka mengatasi frustrasi. Cara ini juga membimbing mereka dalam mengenali dan mengelola emosi secara positif. 

7. Menyediakan waktu untuk bermain

Mengingat energi anak usia 3 tahun cukup banyak, cobalah untuk memberi waktu bermain pada anak.

Ini adalah waktu mereka untuk mengekspresikan diri dan melepaskan energi dengan cara yang positif. Anda mungkin bisa bermain bersama anak dengan kreativitas yang memperkuat ikatan orangtua dan anak. 

Dalam menghadapi threenager, kesabaran dan pemahaman menjadi kunci untuk membangun hubungan yang positif.

Meskipun tantangan hadir, tahap ini juga merupakan kesempatan bagi orangtua untuk membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 03/01/2024

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan