Seiring pertambahan usianya, kemampuan sensorik pada bayi akan terus mengalami perkembangan hingga memasuki masa kanak-anak. Untuk mendukung perkembangan sensorik yang optimal, ada berbagai metode stimulasi yang bisa dilakukan oleh anak, salah satunya stimulasi untuk melatih sensori taktil.
Ketahui selengkapnya terkait fungsi dan stimulasi sensori taktil pada anak di bawah ini.
Fungsi sensori taktil pada anak
Dalam perkembangan sensorik dan motorik pada anak, sensori taktil memiliki peran yang penting.
Sensori taktil adalah bagian dari sistem sensorik yang memungkinkan seseorang merasakan dan mengenali rangsangan melalui sentuhan pada kulit.
Sistem ini berperan penting dalam pengenalan tekstur, suhu, tekanan, dan rasa sakit serta membantu koordinasi motorik, pengaturan emosi, dan interaksi sosial.
Pada anak-anak, fungsi sensori taktil sangat penting untuk eksplorasi lingkungan dan pembelajaran melalui pengalaman langsung.
Fungsi sensori taktil pada anak melibatkan kemampuan untuk mengenali dan merespons rangsangan melalui sentuhan.
Sistem sensorik ini memainkan peran penting dalam perkembangan motorik, pengaturan emosi, dan eksplorasi lingkungan.
Berikut adalah beberapa poin utama mengenai fungsi dan pengaruh sensori taktil pada anak.
1. Perkembangan motorik
Dilansir dari Paths to Literacy, pengalaman sensorik taktil membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, seperti menggenggam, memegang, dan mengoordinasikan gerakan tangan.
Aktivitas seperti bermain dengan benda yang memiliki tekstur beragam atau menggunakan mainan dengan fitur interaktif dapat memperkuat otot dan keterampilan koordinasi tangan.
2. Pengolahan informasi sensorik
Anak-anak menggunakan input taktil untuk memahami dunia sekitar mereka. Tactile learning melibatkan eksplorasi tekstur, suhu, dan tekanan untuk membentuk konsep tentang objek atau situasi tertentu.
Misalnya, bermain dengan pasir, air, atau tanah liat membantu anak memahami karakteristik bahan.
3. Sensory integration therapy
Pada anak-anak dengan gangguan pengolahan sensorik, seperti autisme atau ADHD, terapi berbasis sensorik sering digunakan untuk meningkatkan kemampuan regulasi emosi dan respons terhadap rangsangan lingkungan.
Anak autis sering kali menggunakan fungsi sensori taktil sebagai cara stimming untuk mengatasi kelebihan atau kekurangan sensorik yang mereka alami.
Stimming dapat berupa menyentuh, menggosok, memukul, atau memainkan objek tertentu untuk mendapatkan input sensorik yang diinginkan.
4. Kebutuhan evaluasi dan intervensi
Alat seperti sensory profile dan tes khusus lainnya digunakan untuk mengevaluasi bagaimana anak memproses informasi sensorik.
Hal ini membantu dalam merancang penanganan yang sesuai bagi anak dengan kebutuhan khusus.
Ide aktivitas untuk mengasah sensori taktil pada anak
Stimulasi taktil adalah proses memberikan rangsangan melalui sentuhan pada kulit untuk membantu seseorang mengenali dan merespons tekstur, suhu, tekanan, atau sensasi lainnya.
Pada anak-anak, stimulasi taktil penting untuk mendukung perkembangan motorik, pengaturan emosi, dan kemampuan kognitif.
Aktivitas ini dapat dilakukan melalui sensory play dan sering digunakan dalam konteks terapi untuk anak dengan gangguan sensorik atau perkembangan.
Berikut adalah beberapa pilihan aktivitas yang dapat dilakukan.
- Permainan dengan pasir atau beras. Anak dapat menggali, memindahkan, atau menyentuh pasir atau beras untuk mengenal tekstur halus dan kasar. Tambahkan objek kecil untuk ditemukan, seperti mainan mini atau kerikil.
- Cat jari atau kegiatan melukis dengan tangan. Melukis menggunakan tangan (finger painting) dengan cat bertekstur yang aman bagi anak bisa membantu mereka mengenal sensasi basah, lengket, dan licin.
- Permainan dengan playdough atau slime. Aktivitas ini mengajarkan anak tentang manipulasi benda dan membangun kekuatan tangan sambil mengeksplorasi tekstur lunak dan elastis.
- Kolam berisi bola atau objek bertekstur. Biarkan anak bermain di dalam kolam kecil yang diisi dengan bola, spons, atau benda lembut lainnya. Ini bisa memberikan berbagai jenis sensasi pada kulit.
- Permainan air. Anak dapat bermain dengan air hangat atau dingin, menggunakan gelas untuk menuang atau benda seperti spons untuk menyerap dan memeras air.
- Sensory walk. Ciptakan jalur dengan bahan berbeda seperti karpet berbulu, kerikil halus, kain, atau busa untuk merangsang kaki anak saat berjalan di atasnya.
Aktivitas-aktivitas ini dapat dilakukan di rumah atau sebagai bagian dari terapi sensorik dengan arahan ahli terapi okupasi.
Anda juga bisa berkonsultasi kepada terapis atau dokter anak mengenai ide-ide stimulasi anak lainnya yang dapat mendukung perkembangan sensorik si Kecil.
Kesimpulan
[embed-health-tool-vaccination-tool]