Perkembangan psikomotorik anak sesuai usia
Perkembangan psikomotorik bisa diperhatikan sejak bayi, kemudian memasuki masa balita, kanak-kanak, hingga remaja.
Namun, perkembangan ini perlu dioptimalkan pada masa keemasan atau golden age, yakni saat anak berusia 0—6 tahun.
Apalagi, melansir Fyzio Pedia, sistem saraf pusat akan berkembang secara bertahap hingga tahun keenam kehidupan seorang anak.
Umumnya, kematangan sistem saraf pusat dalam keterampilan motorik kasar akan berakhir pada usia 4 tahun. Sementara pada keterampilan motorik halus berakhir pada tahun ke-6.
Berikut adalah tahap-tahap perkembangan psikomotorik anak sesuai usianya.
1. Usia 0—6 bulan

Pada dasarnya, bayi baru lahir hingga yang berusia 2 bulan masih berbaring dan gerakannya masih mengandalkan gerak refleks dari sumsum tulang belakang serta sistem saraf otonom.
Namun, pada usia ini, bayi umumnya mulai dapat mengangkat kepalanya pertama kali ketika berbaring tengkurap. Jika ia telentang, ia mulai dapat meraih mainan yang diarahkan padanya.
Memasuki usia 3—6 bulan, si Kecil sudah mampu mengangkat kaki dengan postur tubuh simetris. Tangannya juga sudah mulai bisa dimainkan.
Sikunya pun sudah dapat menopang tubuh saat ia tengkurap. Bahkan, pada usia 6 bulan, ia mulai dapat berputar dari posisi telentang ke miring.
Jika hingga usia 6 bulan si Kecil tidak dapat menjaga postur tubuhnya dalam posisi simetris atau hanya menggunakan anggota tubuh di salah satu sisi (misal hanya tangan kanan), sebaiknya periksakan si Kecil ke dokter.
2. Usia 7—12 bulan
Memasuki usia ini, perkembangan psikomotorik si Kecil berkembang pesat. Kakinya bisa diangkat lebih tinggi hingga jari kakinya dimasukkan ke mulut.
Koordinasi tangannya pun semakin baik. Ia bahkan bisa meraih serta memainkan mainan di tangannya dalam posisi tengkurap.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar