3. Menyanyikan lagu yang sama dapat meningkatkan kecerdasan anak

Otak balita bisa lebih terstimulasi dengan belajar dari pengulangan yang konsisten dari suatu aktivitas.
Sebagai contoh, membaca buku seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama dan menyanyi lagu yang sama berulang kali.
Mungkin bagi orang dewasa atau anak yang lebih tua, bercerita hal yang sama atau menyanyikan lagu yang sama terasa bosan. Namun, hal ini tidak membosankan bagi anak balita.
Pasalnya, anak usia 1-5 tahun belajar melalui pengulangan, dan hal ini cenderung bisa mengatur koneksi saraf otak.
Selain itu, otak anak cenderung terprogram pada hal pengulangan suara, pola atau pengalaman yang memberikan rasa nyaman.
Alhasil, aktivitas pengulangan seperti menyanyi baik untuk membantu perkembangan otak anak, serta merupakan pendekatan yang praktis dan mudah dalam pembelajaran anak.
4. Melibatkan anak untuk beraktivitas fisik
Menurut temuan penelitian Northwestern College, perkembangan otak anak bergantung pada kesehatan tubuh, sehingga anak balita perlu dilibatkan dalam aktivitas fisik yang cukup agar tubuhnya bugar.
Saat anak aktif secara fisik, secara tak sadar mereka akan mengembangkan fondasi neurologis yang bisa membangun komponen struktural otak.
NHS merekomendasikan pada anak balita, sebaiknya menghabiskan waktu paling sedikit selama 180 menit (3 jam) untuk beraktivitas fisik, termasuk bermain di luar ruangan.
Beberapa aktivitas fisik yang bisa dicoba meliputi:
- bermain dengan balok dan benda lainnya
- melompat
- berjalan
- menari
- berenang
- bermain di taman
- mendaki
- bermain aktif, seperti petak umpet
- melempar dan menangkap
- berlari cepat
- naik sepeda, dan
- skipping.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar