backup og meta

Waspadai Faktor Penghambat Pertumbuhan Si Kecil!

Waspadai Faktor Penghambat Pertumbuhan Si Kecil!

Proses tumbuh kembang anak tidak bisa terjadi secara alamiah, tapi juga bergantung pada berbagai jenis faktor lainnya. Oleh karena itu, orangtua perlu mengetahui hal-hal apa saja yang bisa menjadi penyebab pertumbuhan anak lambat agar berbagai risiko dapat diantisipasi sejak dini.

Beragam penyebab pertumbuhan anak lambat

Setiap orangtua wajib menjaga tumbuh kembang anak dengan memperhatikan sejumlah faktor yang ada di sekelilingnya. Ini dilakukan agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal sesuai dengan usianya.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tumbuh kembang si Kecil tetap optimal.

1. Pola asuh orangtua

Bicara soal tumbuh kembang anak, Anda sepatutnya tidak hanya memperhatikan kesejahteraan si Kecil secara fisik.

Para orangtua juga perlu memperhatikan tumbuh kembang anak secara psikologis melalui bagaimana Anda menerapkan pola asuh sehari-hari.

Sebab, pola asuh yang buruk juga bisa menjadi salah satu faktor penghambat perkembangan anak usia dini.

Anak yang seringkali merasa tertekan karena tidak dapat mengekspresikan diri dan mengeksplor hal-hal baru karena pola asuh terlalu protektif, meningkatkan risiko anak mengalami masalah emosional.

Cobalah untuk membiasakan melatih anak menghadapi dan menyelesaikan situasi yang ia hadapi secara mandiri.

Jika anak kesulitan dan meminta bantuan, beri ia bantuan sembari mendukung anak agar dapat menyelesaikan usahanya sendiri tanpa bantuan orangtua agar mereka semakin terlatih secara emosional.

Perlu Anda Ketahui

Melansir MedlinePlus, masalah kesehatan secara emosional dapat menjadi salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan anak.
Jika anak ingin bermain di luar atau berinteraksi dengan teman sebayanya, sebaiknya berikan keleluasan dengan tetap mengawasinya agar si Kecil bisa belajar mandiri.

2. Kondisi penyakit tertentu

Pada sejumlah kasus yang terjadi pada sebagian anak, penghambat pertumbuhan juga bisa dipicu oleh adanya faktor penyakit yang diderita si Kecil.

Penyakit ini bisa saja diderita ketika dalam masa 1000 hari pertama kehidupan, setelah persalinan, atau bahkan sejak di dalam kandungan.

Penyakit yang dialami anak selama masa pertumbuhan dapat menghambat potensi pertumbuhan fisik seperti tinggi badan, berat badan, hingga kematangan seksual secara normal.

Tak heran jika faktor penyakit ini dapat menjadi salah satu penyebab pertumbuhan tinggi anak lambat.

Guna mengantisipasi hal ini, Anda sebaiknya rutin memantau pertumbuhan si Kecil atau melakukan skrining dengan dokter.

Jika diketahui terdapat gangguan tumbuh kembang, kondisi tersebut dapat segera ditangani dan tidak semakin mengganggu kesehatan anak.

3. Kebersihan diri dan lingkungan di sekitar anak 

Menerapkan kebiasaan sanitasi diri pada anak perlu diajarkan sejak dini. Tak hanya itu, Anda juga perlu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar anak, seperti di dalam rumah dan tempat ia bermain atau bersosialisasi.

Pasalnya, kebersihan diri dan lingkungan yang buruk dapat meningkatkan risiko penyebaran virus dan bakteri pemicu penyakit yang mengganggu kesehatan anak.

Jika kesehatan anak terganggu, tentu hal ini juga akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan anak.

Selain itu, perhatikan pula kebersihan makanan dan minuman yang ia konsumsi sehari-hari.

4. Stimulasi yang diberikan pada si Kecil

Kegiatan belajar dan bermain yang dilakukan anak dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan si Kecil agar lebih optimal.

Jika sejak kecil anak kurang mendapatkan stimulasi, hal tersebut tentu dapat berpengaruh bagi perkembangannya.

Terlebih jika anak hanya disuguhkan dengan aktivitas bersama gadget sejak kecil, ia akan kekurangan stimulasi dari lingkungan sekitar.

Anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang membutuhkan interaksi yang nyata, karena hal ini dapat menawarkan stimulasi yang lebih variatif dan relevan bagi tumbuh kembangnya.

Oleh karena itu, pastikan anak mendapat stimulasi yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik.

5. Pemenuhan asupan nutrisi

Asupan nutrisi yang tidak memadai merupakan salah satu faktor penghambat pertumbuhan anak yang bahkan jika tidak segera ditangani bisa memicu kematian.

Kondisi kurangnya gizi pada anak membuat Si Kecil memiliki daya tahan tubuh yang lemah terhadap infeksi.

Hal ini juga dapat mengganggu status nutrisi anak, memicu komplikasi, dan menyebabkan malnutrisi yang membuat anak tumbuh pendek.

Oleh karena itu, penting bagi setiap orangtua untuk memperhatikan pemenuhan asupan nutrisi harian si Kecil.

Pemenuhan asupan nutrisi yang baik dapat berperan dalam sistem imun dan pertumbuhan anak sehingga orangtua perlu memilih nutrisi tambahan yang tepat.

Perhatikan nutrisi lain seperti protein, yang berperan untuk membentuk sel dalam tubuh, hormon, perkembangan otak, dan sistem kekebalan tubuh.

Jangan lupa!

Selain memastikan pemberian makanan tinggi protein, Anda juga perlu memenuhi kebutuhan nutrisi lain, seperti zinc, serat pangan, omega 3&6, serta mineral lainnya yang dapat bermanfaat baik bagi tumbuh kembang anak.

6. Risiko anemia defisiensi zat besi

Zat besi merupakan salah satu gizi yang penting untuk mencegah anemia dan mendukung tumbuh kembang anak.

Perlu diketahui, satu dari tiga anak di bawah usia 5 tahun rentan terkena anemia yang dapat mengganggu perkembangan otaknya, sehingga memicu masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori yang memengaruhi kemampuan belajar anak.

Guna menghindari risiko ini, Anda dapat membantu mengoptimalkan kebutuhan zat besi harian si kecil dengan memberikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C untuk bantu mencegah anemia defisiensi zat besi dan mendukung perkembangan otaknya.

Selalu perhatikan proses tumbuh kembang anak agar mereka terhindar dari berbagai risiko kesehatan.

[embed-health-tool-vaccination-tool]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Delayed growth. (2023). Retrieved from https://medlineplus.gov/ency/article/003021.htm 

Early recognition of growth abnormalities permitting early intervention. (2013). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3738943/ 

The effect of parenting and the parent-child relationship on a child’s cognitive development: A literature review. (2022). Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9678477/ 

Growth Problems in Children. Retrieved from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=growth-problems-90-P01956 

Impact of parenting style on early childhood learning: Mediating role of parental self-efficacy. (2022). Retrieved from https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyg.2022.928629/full 

 

CGO/LAY/23/08/2023

Versi Terbaru

07/08/2024

Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Riska Herliafifah


Artikel Terkait

Anak Susah Makan? Cari Tahu Pemicu dan Solusinya di sini

6 Ciri-Ciri Anak Manja, Apakah si Kecil Salah Satunya?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Diva Mosaik Lintang · Tanggal diperbarui 07/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan