Bagi anak-anak, cokelat kerap jadi camilan yang hampir selalu digemari. Cokelat dikenal memberikan efek bahagia saat dimakan. Sayangnya, terlalu sering makan cokelat juga memiliki efek yang tidak baik untuk kesehatan anak. Ketahui berbagai efeknya di bawah ini agar Anda tahu mengapa orangtua perlu mengingatkan anak untuk tidak kebanyakan makan cokelat.
Umur berapa anak boleh makan cokelat?
Anak di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan, termasuk cokelat. Bukan hanya itu, cokelat juga mengandung kafein.
Kedua kandungan tersebut diketahui bisa menimbulkan efek negatif pada anak jika terlalu sering makan cokelat.
Cokelat boleh diberikan setelah anak berusia 2 tahun. Namun, dengan catatan anak sedang tidak mengalami gangguan pencernaan dan tidak boleh kebanyakan makan coklat.
Takaran kadar gula tambahan yang diperbolehkan untuk anak usia 2 tahun ke atas, yaitu kurang dari 25 gram atau sekitar 6 sendok teh.
Perlu diketahui juga bahwa masing-masing jenis cokelat mengandung kadar bahan yang berbeda-beda.
Dilansir dari The Children’s Nutrition, cokelat yang semakin gelap dan murni mengandung lebih sedikit gula. Berikut kadar kandungan gula pada beberapa jenis cokelat berukuran 10 gram.
- Dark chocolate (70%) mengandung 2,1 g gula.
- Dark chocolate (40%) mengandung 4 g gula.
- Milk chocolate (cokelat susu) mengandung 5 g gula.
Sementara itu, kandungan kafein pada cokelat yang gelap akan lebih gelap karena memiliki kadar kakao yang lebih tinggi. Kandungan kafein pada tiap jenis cokelat, yaitu sebagai berikut.
- Cokelat putih tidak mengandung kafein.
- Cokelat susu mengandung 9 mg kafein per 44 g.
- Dark chocolate mengandung 12 mg kafein per 28 g.
Perlu diketahui!
[embed-health-tool-vaccination-tool]
Efek yang muncul jika anak sering makan cokelat
Ada berbagai bahaya cokelat untuk anak bila terlalu sering dikonsumsi. Berikut di antaranya.
1. Sembelit
Anak bisa saja mengalami sembelit atau konstipasi sebagai efek buruk kebanyakan makan cokelat pada anak.
Sebenarnya, belum ada temuan spesifik yang menyatakan bahwa banyak makan cokelat bisa membuat sembelit.
Namun, diduga kuat bahwa kandungan bahan cokelat bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan tersebut.
Cokelat dengan isian biasanya kaya kandungan gula. Selain itu, cokelat mengandung kafein yang bisa jadi penyebab dehidrasi.
Kue cokelat juga umumnya mengandung susu yang bisa menyumbang lemak jenuh di dalam tubuh, tetapi memiliki serat yang lebih sedikit.
Berbagai bahan ini bisa menjadi risiko pemicu sembelit apalagi jika dikonsumsi terlalu banyak.
Jika sudah demikian, orangtua perlu membatasi atau menghentikan asupan cokelat si Kecil. Jika anak telanjur sembelit, redakan gejalanya dengan obat pencahar.
2. Anak susah tidur
Tidak hanya pada kopi atau teh, orangtua perlu tahu bahwa cokelat juga mengandung kafein. Kafein adalah zat stimulan yang membuat seseorang bersemangat.
Jika asupan cokelat si Kecil tidak dibatasi sehingga anak makan terlalu sering, jangan heran jika efek yang terjadi yaitu anak tak kunjung merasa lelah dan menjadi penyebab sulit tidur.
Sebelum hal ini terjadi, ada baiknya orangtua membatasi asupan cokelat si Kecil agar jam tidurnya tidak terganggu.