backup og meta

Anatomi Penis

Anatomi Penis

Bukan hanya fungsinya saja, sudah sewajarnya seorang pria mengetahui anatomi penis. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengenali tanda-tanda saat penis tidak normal sehingga dapat segera mendapatkan penanganan.

Tak apa jika saat ini Anda belum tahu, cobalah mengenalinya melalui penjelasan berikut.

Anatomi penis pria

Di Indonesia, ukuran rata-rata penis pria dewasa adalah 5–10 cm saat tidak ereksi dan 12–19 cm saat ereksi. Selain menjadi alat reproduksi seksual pria, fungsi utama penis adalah menjadi saluran keluarnya urine.

Kedua fungsi penis tersebut tentu hanya bisa berjalan sebagaimana mestinya jika memiliki anatomi yang normal. Berikut adalah anatomi penis normal yang bisa digunakan untuk membandingkannya dengan milik Anda.

1. Akar penis (radix)

Bagian penis yang paling dalam dan tidak bisa bergerak dengan leluasa radix atau akar penis. Radix terletak di di dalam kantung perineum di dasar panggul sehingga tidak terlihat dari luar. Permukaan kulit yang melindungi pangkal penis biasanya diselimuti rambut kemaluan.

Jika dilihat lebih dalam, radix tersusun dari tiga jaringan erektil yang meliputi dua atau sepasang crura serta bulbus penis. Crura merupakan bagian jaringan korpus kavenosum yang memberikan stabilitas saat penis ereksi.

Bagian pangkal ini juga memiliki dua otot utama yang disebut ischiocavernosus dan bulbospongiosus.

Akar penis disokong oleh dua ligamen, yaitu suspensori dan fungiformis supaya bisa melekat erat ke struktur di sekitarnya.

2. Batang penis (corpus)

Corpus adalah bagian tengah penis yang menghubungkan akar dan kepala. Bagian ini tergantung atau terbentuk dari tulang kemaluan pria. Batang penis ditutupi oleh kulit elastis yang membuatnya mampu berubah ukuran selama ereksi.

Penis memiliki dua komponen utama, yaitu korpus kavernosum dan korpus spongiosum. Keduanya memiliki peranan penting untuk kelangsungan ereksi pada pria.

3. Kepala penis (glans)

Glans adalah bagian paling ujung dari penis yang berbentuk kerucut dan merupakan perluasan dari korpus spongiosum. Di ujung kepala alat kelamin pria ini terdapat lubang saluran uretra untuk mengeluarkan urine dan air mani.

Pada pria yang tidak disunat, kepala penis akan tertutup oleh kulit kulup yang bagian dalamnya terdiri dari mukosa, jaringan lembap berwarna merah muda. Ketika kulup diangkat saat sunat, mukosa akan berubah menjadi kulit kering.

Setelah disunat, Anda akan melihat ada lipatan kulit yang memisahkan kepala dan batang penis. Lipatan kulit inilah yang disebut frenulum.

4. Jaringan ereksi

Sesuai namanya, jaringan ereksi akan terisi darah saat gairah seksual muncul. Pada bagian akar, jaringan erektil terdiri dari crura kiri dan kanan serta bulbus penis.

Krura kiri dan kanan kemudian akan membentuk dua korpus kavernosum di bagian batang. Korpus kavernosum sebenarnya dipisahkan oleh septum atau tulang rawan sehingga tidak benar-benar menempel. Saat ereksi, jaringan ini akan terisi darah sehingga batang penis menegang.

Sementara itu, bulbus penis dari akar akan membentuk korpus spongiosum. Di bagian ujung, korpus spongiosum mengembang untuk membentuk kepala penis.

Di bagian tengah dari spongiosum inilah uretra berada. Ketika ereksi, korpus spongiosum akan membuka uretra sehingga air mani bisa dikeluarkan.

5. Otot

anatomi penis

Seperti yang tertulis di atas, penis memiliki dua otot utama, yaitu dua buah bulbospongiosus dan dua buah ischiocavernosus.

Menurut laman Radiopaedia, bulbospongiosus menyelubungi bulbus penis dan berfungsi untuk mengeluarkan sisa urin dari uretra setelah kandung kemih dikosongkan. Otot ini juga membantu tahap akhir ereksi untuk mempertahankan kekenyalannya.

Sementara itu, ischiocavernosus yang menyelubungi krura akan berkontraksi saat ereksi sehingga penis bisa menegang untuk beberapa saat.

Proses ereksi

Ereksi terjadi karena perubahan aliran darah pada penis. Alat kelamin pria ini menerima darah dari tiga pembuluh sekaligus, yaitu arteri dorsal penis, arteri dalam penis, dan arteri bulbourethralis. 

Ketika pria menerima rangsangan yang membangkitkan gairah seksual, saraf di area penis akan menerima sinyal dari otak yang membuat pembuluh darah melebar.

Dalam kondisi tersebut, jaringan korpus kavernosum akan terisi oleh lebih banyak darah sehingga membuatnya mengembang dan menegang. Kondisi inilah yang disebut sebagai ereksi.

Setelah ditahan oleh otot ischiocavernosus selama beberapa saat, ereksi akan berakhir sehingga air mani serta sperma keluar dari lubang uretra.

Tak hanya saat menerima rangsangan seksual, penis sering kali ereksi dengan sendirinya saat tidur atau terbangun. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut nocturnal penile tumescence (NPT). Saat tidur, pria bisa mengalami 3–5 kali ereksi dan ini merupakan tanda penis yang sehat.

Umumnya, penis akan menegang dalam posisi lurus saat ereksi. Namun, mungkin ada beberapa orang yang memiliki penis bengkok atau miring ketika ereksi. Selama tidak disertai rasa sakit atau kesulitan tersendiri saat penetrasi, perbedaan bentuk tersebut merupakan hal yang wajar.

Jika memiliki kekhawatiran tersendiri terkait bentuk atau anatomi penis Anda, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter.

Kesimpulan

Secara umum, anatomi penis terdiri dari kepala (radix), batang (corpus), dan kepala (glans). Berikut adalah karakteristiknya masing-masing.
  • Radix: Terletak di pangkal, tidak bisa bergerak, dan terselimuti rambut. Tersusun atas tiga jaringan erketil, yaitu sepasang cruca serta bulbus penis.
  • Corpus: Bagian paling panjang yang menghubungkan kepala dan akar. Tersusun atas dua komponen utama, yaitu korpus kavernosum dan korpus spongiosum.
  • Glans: Paling ujung dengan bentuk kerucut. Di bagian ujungnya terdapat lubang saluran uretra. Pada pria yang belum disunat tertutup oleh kulup.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cheng, J. (2021, October 26). Bulbospongiosus muscle | Radiology reference article | Radiopaedia.org. Radiopaedia. Retrieved 19 February 2025, from https://radiopaedia.org/articles/bulbospongiosus-muscle

The penis. (2014, September 20). TeachMeAnatomy – Making Anatomy Simple. Retrieved 19 February 2025, from https://teachmeanatomy.info/pelvis/the-male-reproductive-system/penis/

Cheng, J. (2021, October 26). Ischiocavernosus muscle | Radiology reference article | Radiopaedia.org. Radiopaedia. Retrieved 19 February 2025, from https://radiopaedia.org/articles/ischiocavernosus-muscle

Penis corpus cavernosum: Function, anatomy & conditions. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 19 February 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/22511-corpus-cavernosum

Sam, P., LaGrange, C., A. (2023). Anatomy, abdomen and pelvis, penis. StatPearls Publishing. Retrieved 19 February 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482236/

Versi Terbaru

22/02/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa


Artikel Terkait

5 Kebiasaan Pria yang Bisa Membahayakan Penis

9 Penyebab Penis Terasa Sakit, Kapan Perlu Periksa ke Dokter?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui kemarin

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan