Omeprazole adalah obat untuk mengatasi masalah perut dan kerongkongan yang diakibatkan oleh asam lambung. Obat ini bekerja dengan menurunkan kadar asam yang diproduksi perut atau lambung.
Simak informasi lengkap seputar dosis dan efek sampingnya dalam ulasan berikut!
Golongan obat: antiulkus.
Merek dagang: Lokev, Norsec, Omed 20, Omeprazole, Omevell.
Apa itu obat omeprazole?
Omeprazole (omeprazol) adalah obat yang digunakan untuk meredakan masalah asam lambung naik, heartburn, kesulitan menelan, dan batuk yang tak kunjung hilang.
Fungsi lain dari omeprazol adalah membantu mencegah luka lambung, sindrom Zollinger Ellison, hingga mencegah kanker kerongkongan.
Obat ini tergolong dalam proton pump inhibitors (PPIs) yang bekerja dengan cara menghambat produksi asam berlebih pada lambung.
Mengutip dari buku Omeprazole (2023), efek obat ini bisa Anda rasakan dengan cepat dalam waktu sekitar 1 – 2 jam setelah pemberian dan berlangsung sekitar 72 jam.
Efek obat ini akan stabil pada hari keempat dengan penggunaan obat rutin setiap hari.
Jenis obat oral untuk keluhan lambung ini bisa Anda dapatkan secara bebas di apotek maupun sebagai obat resep dokter.
Dosis dan sediaan omeprazole
Omeprazol telah disetujui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Obat ini tersedia sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan sodium lyophilized (monohydrate) dan jenis obat lainnya sesuai dengan keluhan pasien.
Sediaan obat ini mencakup tablet salut selaput, kapsul lepas tunda, dan serbuk injeksi.
Berikut ini dosis omeprazole untuk beberapa keluhan terkait asam lambung seperti dikutip dari situs MIMS.
1. Tukak lambung (peptic ulcer)
- Dewasa: 20 – 40 mg per hari dengan durasi konsumsi 4 – 8 minggu. Dosis pemeliharaan 10 – 20 mg per hari dan dapat ditingkatkan hingga 40 mg.
- Anak-anak: tidak dianjurkan.
2. Tukak lambung akibat bakteri H. pylori
- Dewasa: dosis awal 20 mg selama 1 minggu dengan kombinasi bersama obat klaritromisin dan amoksisilin atau metronidazol. Dosis lain 40 mg sekali sehari selama 1 minggu dengan kombinasi bersama amoksisilin dan metronidazol.
- Anak-anak: > 4 tahun BB 15-30 kg yaitu 10 mg. Anak dengan BB 31- 40 kg yaitu 20 mg. Semua dosis diberikan dalam kombinasi dengan amoksisilin dan klaritromisin selama 1 minggu.
3. GERD
- Dewasa: 20 mg sekali sehari selama 4 – 8 minggu. Untuk kasus yang parah: 40 mg sekali sehari selama 8 minggu. Dosis omeprazol untuk pemeliharaan 10 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 20 – 40 mg sekali sehari jika diperlukan.
- Anak-anak: usia ≥1 tahun BB 10 – 20 kg yaitu 10 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 20 mg sekali sehari. Usia ≥2 tahun BB >20 kg yaitu 20 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 40 mg sekali sehari. Durasi pengobatan 4 – 8 minggu.
4. Zollinger-Ellison syndrome
- Dewasa: dosis awal omeprazol 60 mg setiap hari, sesuaikan sesuai kebutuhan. Dosis biasa: 20 – 120 mg setiap hari. Dosis >80 mg harus dibagi menjadi 2 kali dosis.
Untuk dosis obat injeksi (intravena), dosis akan disesuaikan dengan kondisi fisik pasien dan tingkat keparahan yang diderita.
Biasanya, dosis yang diberikan sekitar 40 – 60 mg melalui infus dalam 20 – 30 menit.
Penggunaan sediaan intravena omeprazol sebaiknya dilakukan oleh tenaga medis profesional atas pengawasan dan saran dokter.