Manitol adalah obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan dalam kepala karena pembengkakan di otak. Obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan tekanan bola mata akibat glaukoma serta membantu mendorong tubuh pasien gagal ginjal akut untuk menghasilkan lebih banyak urin. Meningkatnya produksi urin ini membantu mencegah ginjal rusak semakin parah dan juga mempercepat pengeluaran zat beracun tertentu yang menumpuk di tubuh. Hal ini juga membuat kandungan air di sel otak dan bola mata berkurang, sehingga tekanannya pun perlahan akan menurun. Pada dasarnya, Mannitol termasuk obat golongan diuretik atau yang dikenal juga sebagai ‘pil air’. Obat ini membantu mengurangi penumpukan cairan di tubuh dan menurunkan tekanan darah tinggi. Obat Manitol diberikan melalui jalur infus (intravena). Pemberian lewat infus dapat membantu mempercepat penyerapan obat ke dalam aliran darah. Dengan begitu, obat akan bekerja lebih optimal untuk mengatasi kondisi pasien. Berhubung lewat infus, maka penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter. Bila digunakan secara asal, obat ini berpotensi menyebabkan efek samping berbahaya yang bisa berakibat fatal. Penggunaan obat Manitol harus di bawah pengawasan dokter dan perawat. Ini artinya, Anda tidak boleh menggunakannya sendiri dan harus pergi ke rumah sakit atau klinik tertentu. Dokter akan menyuntikkan obat ke dalam pembuluh darah melalui jalur infus. Biasanya bagian yang paling sering diinfus adalah punggung tangan atau siku bagian dalam (antara lengan atas dan bawah). Sebelum memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah, dokter atau perawat biasanya akan membersihkan area yang disuntik dengan alkohol. Tujuannya supaya area terebut bersih dari paparan kuman yang bisa saja memicu infeksi. Ketika jarum berhasil menembus kulit, Anda mungkin akan mengalami sedikit rasa sakit dan nyeri. Namun tenang, rasa nyeri ini umumnya hanya di awal saja dan akan segera menghilang. Obat Mannitol harus diberikan perlahan dan Anda mungkin harus menunggu beberapa waktu sampai semua obat berhasil masuk ke dalam pembuluh darah. Selama menjalani pengobatan, dokter dan perawat akan memantau Anda dengan sangat teliti untuk memastikan bahwa obat ini tidak menyebabkan efek samping yang berbahaya. Dokter dan perawat mungkin juga akan meminta Anda untuk menjalani tes kesehatan secara berkala. Hal ini termasuk rutin cek darah, tekanan darah, fungsi jantung, fungsi ginjal, dan lain sebagainya. Hasil tes kesehatan tersebut akan membantu dokter dalam melihat efektivitas obat sekaligus menentukan berapa lama pengobatan Anda harus dilakukan. Usahakan untuk bertanya langsung ke dokter tentang kapan Anda harus melakukannya dan apa saja persiapannya. Segera berobat ke dokter bila kondisi tidak membaik meski sudah menggunakan obat secara rutin atau Anda mengalami gejala yang buruk. Obat Mannitol paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat Manitol mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan. Dosis obat untuk menurunkan tekanan di dalam otak atau bola mata adalah 1.5-2 g/kgBB. Obat diberikan melalui infus dengan larutan yang mengandung Manitol 15-20%, selama 30-60 menit. Sementara untuk terapi gagal ginjal, dosis obat berkisar dari 50-200 g/kgBB dalam periode 24 jam, melalui infus dengan larutan monnitol 15-20%. Laju pemberian dosis harus disesuaikan untuk mempertahankan urin setidaknya 30-50 mL/jam. Pada prinsipnya, dosis obat Mannitol untuk setiap orang mungkin bisa berbeda. Pemberian dosis obat biasanya disesuaikan dengan usia, berat badan (BB), kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh, serta respon mereka terhadap pengobatan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat jenis apa pun. Hal ini semata-mata untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Belum ada ketentuan dosis Manitol pasti untuk anak-anak. Obat Mannitol bisa saja berbahaya bagi anak-anak bila digunakan secara asal. Oleh sebab itu, untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan, silakan bertanya langsung ke dokter atau apoteker. Obat Manitol tersedia dalam larutan suntik dengan kandungan 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Sama seperti obat lainnya, obat Mannitol juga berpotensi menyebabkan efek samping. Namun, jika digunakan dengan dosis yang sesuai dan di bawah pengawasan ketat oleh dokter, efek samping yang terjadi mungkin dapat lebih ringan. Sejumlah efek samping yang paling umum dan sering dikeluhkan pasien ketika menggunakan obat Manitol di antaranya: Dalam kasus yang jarang, obat Manitol juga dapat menyebabkan efek samping serius. Bila merasakan atau melihat ada orang yang mengalami di bawah ini, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit terdekat. Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda khawatir tentang efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda. Obat Manitol tidak boleh digunakan sembarangan. Beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan sebelum menggunakannya di antaranya: Obat Manitol mungkin dapat menyebabkan sakit kepala dan pusing ringan ketika Anda bangun terlalu cepat dari berbaring atau duduk. Umumnya, efek samping akan dialami saat Anda baru pertama kali menggunakannya. Agar terhindar dari efek samping tersebut, coba bangunlah dari tempat tidur secara perlahan-lahan. Posisikan kaki Anda di lantai selama beberapa menit sebelum berdiri. Perlu diketahui juga bahwa obat Mannitol dapat menyebabkan mengantuk. Oleh karena itu, jangan berkendara atau mengoperasikan alat berat sampai efek samping obat benar-benar hilang. Sebaiknya segera periksa ke dokter bila Anda mengalami muntah-muntah, berkeringat begitu deras, hingga diare berkepanjangan. Jika terus dibiarkan, kondisi tersebut dapat memicu dehidrasi yang dapat membuat Anda hilang kesadaran atau pingsan. Pastikan untuk mengikuti semua saran dokter dan/atau instruksi terapis. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya efek samping tertentu. Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat Mannitol pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Manitol Obat Apa?
Untuk apa Manitol?
Bagaimana cara penggunaan Manitol?
Bagaimana cara penyimpanan Manitol?
Dosis Manitol
Bagaimana dosis Manitol untuk orang dewasa?
Bagaimana dosis Manitol untuk anak-anak?
Dalam dosis apakah Manitol tersedia?
Efek samping Manitol
Apa saja efek samping Manitol?
Peringatan dan Perhatian Obat Manitol
Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Manitol?
Apakah Manitol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
- A = Tidak berisiko
- B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian
- C = Mungkin berisiko
- D = Ada bukti positif dari risiko
- X = Kontraindikasi
- N = Tidak diketahui
Sementara untuk ibu menyusui, belum ada bukti jelas apakah obat Manitol membahayakan bayi atau tidak. Untuk menghindari berbagai kemungkinan negatif, jangan minum obat ini sembarangan atau tanpa seizin dokter.
Interaksi Obat Manitol
Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Manitol?
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat Manitol dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak memuat semua kemungkinan interaksi obat.
Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.
Beberapa obat yang berpotensi menyebabkan interaksi negatif dengan obat Mannitol di antaranya:
- albuterol
- amifostine
- amikacin
- amikacin liposome
- arformoterol
- atracurium
- benazepril
- bisacodyl
- bitolterol
- canagliflozin
- captopril
- carbamazepine
- casanthranol
- cascara sagrada
- castor oil
- cisatracurium
- citalopram
- dapagliflozin
- demeclocycline
- desvenlafaxine
- diatrizoate
- digitoxin
- digoxin
- doxycycline
- droperidol
- duloxetine
- empagliflozin
- epoprostenol
- escitalopram
- eslicarbazepine
- exenatide
- fenoldopam
- fluoxetine
- fluvoxamine
- formoterol
- fosinopril
- gentamicin
- glycerin
- guanfacine
- iloprost
- idacaterol
- iodamide
- iodipamide
- iodixanol
- iohexol
- iopamidol
- iopromide
- iothalamate
- ioversol
- ioxaglate
- ioxilan
- irinotecan
- irinotecan liposomal
- isoetharine
- kanamiycin
- lactulose
- lamivudine
- levalbuterol
- levomilnacipran
- licorice
- lisinopril
- magnesium sitrat
- magnesium hidroksida
- maraviroc
- metaproterenol
- metrizamide
- milnacipran
- mineral oil
- minocycline
- mivacurium
- moexipril
- nefazodone
- neomycin
- netilmicin
- olodaterol
- oxytetracycline
- pancuronium
- paroxetine
- pentoxifylline
- perindopril
- phenolphthalein
- pirbuterol
- plazomicin
- quinapril
- ramipril
- riociguat
- rocuronium
- salmeterol
- selexipag
- senna
- sertraline
- sibutramine
- sodium nitrite
- streptomycin
- succinylcholine
- terbutaline
- tetracycline
- tobramycin
- trandolapril
- treprostinil
- vecuronium
- venlafaxine
- verteporfin
- vilazodone
- vortioxetine
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Manitol?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Silakan berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui keamanan dan interaksi obat Manitol dengan makanan dan minuman lainnya.
Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Manitol?
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat Mannitol. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- Gagal jantung kronis
- Perdarahan di otak
- Dehidrasi parah
- Penyakit jantung
Overdosis Manitol
Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis Manitol?
Pada kasus gawat darurat atau overdosis Manitol, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Bawalah kotak obat, wadah, atau label ketika akan pergi ke rumah sakit untuk membantu dokter dengan informasi yang diperlukan.
Ketika seseorang mengalami overdosis, berbagai gejala yang mungkin muncul yaitu:
- Tekanan darah yang terlalu rendah (hipotensi) yang membuat kepala menjadi pusing
- Pingsan
- Detak jantung cepat dan tidak teratur
- Detak jantung lebih lambat dari kondisi normal
Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis Manitol?
Jika Anda melewatkan dosis Manitol, minum segera setelah Anda ingat. Jika mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan jadwal pemberian dosis Anda. Jangan gunakan dosis ekstra untuk mengganti dosis yang terlewat.
Jika Anda terus ketinggalan dosis, pertimbangkan untuk mengatur alarm atau meminta anggota keluarga untuk mengingatkan Anda.
Silakan berkonsultasi dengan dokter Anda untuk membahas perubahan dalam jadwal dosis Anda atau jadwal baru untuk menebus dosis yang terlewat, jika Anda telah melewatkan terlalu banyak dosis baru-baru ini.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Sumber foto: Freepik by Pressfoto
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.