Umumnya pengobatan kolesterol tinggi dilakukan dengan mengubah pola makan, olahraga rutin, dan minum obat. Salah satu jenis obat yang mungkin diresepkan adalah fenofibrate. Ketahui dosis, cara penggunaan, dan efek sampingnya berikut ini.
Fenofibrate (fenofibrat) adalah obat yang menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Obat ini bekerja dengan mempercepat proses alami tubuh, yaitu meningkatkan enzim yang memecah lemak dalam darah.
Penumpukan kolesterol dan lemak di sepanjang dinding arteri (proses yang dikenal sebagai aterosklerosis) menghambat aliran darah.
Fenofibrate menurunkan kadar zat lemak dalam darah sehingga bisa mencegah atau memecah penumpukan kolesterol.
Selain pola makan yang benar, seperti diet rendah lemak, olahraga rutin dan berhenti merokok dapat mengoptimalkan kinerja obat ini.
Dosis fenofibrate
Data BPOM menunjukkan fenofibrate di Indonesia tersedia dalam sediaan kapsul dan kaplet salut selaput, mulai dari 100 mg, 145 mg, 160 mg, 200 mg, hingga 300 mg.
Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Hipertrigliseridemia berat
Sebagai obat tambahan selama diet, dosis disesuaikan dengan respons tubuh pasien.
Pemberian awal dosis untuk dewasa, 200 mg sekali sehari dan jika perlu dapat ditingkatkan menjadi 267 mg sekali sehari.
Dosis maksimal 200 mg sekali sehari.
Hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia
Sebagai obat tambahan selama diet, dosis disesuaikan dengan respons tubuh pasien.
Pemberian awal dosis untuk dewasa adalah 200 mg sekali sehari. Jika perlu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 267 mg sekali sehari. Dosis maksimal 200 mg sekali sehari.
Aturan pakai fenofibrat
Fenofibrate biasanya perlu diminum sekali sehari. Telan seluruh tablet atau kapsul seutuhnya, jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.
Beberapa produk fenofibrate mungkin harus dikonsumsi bersama makanan. Tanyakan kepada dokter atau apoteker jika Anda tidak tahu aturan minum obat yang tepat.
Ikuti petunjuk pada label resep dengan hati-hati dan mintalah dokter atau apoteker jika Anda kurang mengerti.
Jangan menggandakan dosis obat atau meminumnya lebih dari yang ditentukan oleh dokter.
Dokter dapat menambah atau mengurangi dosis obat tergantung pada hasil tes laboratorium Anda.
Dokter mungkin meminta Anda untuk berhenti minum fenofibrat jika hasil tes tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 bulan.
Jangan berhenti minum obat ini tanpa berbicara dengan dokter Anda.
Efek samping fenofibrate
Sama halnya dengan penggunaan obat pada umumnya, penggunaan obat ini juga mungkin menyebabkanefek samping obat.
Efek samping obat pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.
Efek samping umum
Jenis efek samping fenofibrat yang sering terjadi:
nyeri perut ringan,
nyeri punggung,
sakit kepala, dan
hidung meler atau tersumbat.
Efek samping serius
Pada kasus yang serius, fenofibrat bisa menyebabkan efek samping seperti:
sakit parah di perut bagian atas menyebar ke punggung,
nyeri dada, batuk tiba-tiba, mengi, dan napas cepat,
batuk darah, dan
nyeri, pembengkakan, atau kemerahan di satu atau kedua kaki.
Peringatan dan perhatian pemakaian obat
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap produk fenofibrate atau bahan apa pun dalam produk fenofibrate.
Jika Anda menggunakan resin asam empedu seperti cholestyramine, colesevelam, atau colestipol, minumlah 1 jam setelah atau 4 – 6 jam sebelum minum fenofibrat.
Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit ginjal, hati, atau kantong empedu. Dokter mungkin akan memberi tahu untuk tidak mengonsumsi obat ini.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda pernah minum alkohol dalam jumlah besar.
Anda juga perlu memberi tahu dokter apabila pernah menderita diabetes atau hipotiroidisme (hormon tiroid rendah).
Apakah obat fenofibrate aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Menurut situs DailyMed keamanan obat ini pada wanita hamil masih belum diketahui.
Tidak ada studi memadai dan terkontrol yang menguji efek penggunaan fenofibrate pada wanita hamil.
Obat ini bisa digunakan selama kehamilan hanya jika manfaatnya lebih besar dari risikonya, dan tidak ada obat alternatif yang lebih aman.
Tidak diketahui apakah fenofibrat muncul ke dalam ASI. Namun, ada potensi efek samping yang serius pada bayi yang disusui.
Untuk itu, Anda perlu berhenti menyusui atau menghentikan pengobatan selama mengonsumsi obat ini.
Interaksi fenofibrat dengan obat lain
Interaksi obat mungkin mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Risiko terjadinya kerusakan ginjal akan meningkat jika dipakai bersama tacrolimus atau ciclosporin.
Peningkatan risiko penurunan kadar kolesterol baik (HDL) apabila dipakai bersama obat golongan glitazone, seperti pioglitazone.
Risiko terjadinya rhabdomyolysis atau miopati meningkat saat digunakan dengan colchicine, simvastatin, atau obat golongan fibrat lain.
Peningkatan risiko perdarahan apabila dikonsumsi bersama antikoagulan, seperti warfarin.
Penyerapan fenofibrat menurun saat digunakan bersama cholestyramine.
Risiko terjadinya gula darah rendah bertambah apabila digunakan dengan obat antidiabetes jenis sulfonilurea, seperti glimepiride.
Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Sidhu, G., Tripp, J. (2022). Fenofibrate. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.
Fenofibrate. (2019). MedlinePlus. Retrieved October 06, 2022 from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601052.html
Fenofibrate. (n.d.). MIMS. Retrieved October 06, 2022 from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fenofibrate?mtype=generic
FENOFIBRATE capsule. (2021). DailyMed. Retrieved October 06, 2022 from https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=bfc6668c-3f69-4dd3-bc19-0d26c23dd04c
Versi Terbaru
20/10/2022
Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana
Ditinjau secara medis olehApt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.