backup og meta

Panadol

Panadol

Penggunaan

Apa fungsi Panadol?

Panadol adalah obat yang digunakan untuk pereda rasa sakit dan penurun demam. Panadol digunakan untuk menangani berbagai macam penyakit seperti:

Obat ini juga bisa digunakan untuk beberapa penyakit seperti menggigil dan gejala flu.

Obat ini dapat diresepkan untuk kegunaan lain; tanyakan dokter atau apoteker Anda untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana cara pakai Panadol?

Berikut adalah aturan pakai obat ini:

Tablet dan kaplet:

  • Konsumsi obat ini melalui mulut seperti yang disarankan.
  • Telan obat dengan segelas air
  • Ikuti semua petunjuk pada kemasan produk.
  • Jika Anda tidak yakin tentang sesuatu informasi, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Tanyakan dokter  mengenai bagaimana menggunakan obat ini.

Bagaimana cara menyimpan obat ini?

Panadol paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.

Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi berikut ini tidak bisa dijadikan pengganti resep dokter. Anda HARUS berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan Panadol.

Dalam bentuk apa saja Panadol tersedia?

Obat ini tersedia dalam dosis dan kekuatan berikut:

Untuk dewasa:

  • Panadol Regular (biru): mengandung 500 mg paracetamol untuk demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri, dan sakit gigi.
  • Panadol Extra (merah): sama seperti Panadol biru, namun ditambahkan dengan kafein 65 mg.
  • Panadol Cold & Flu (hijau): untuk mengatasi hidung tersumbat, batuk tidak berdahak, serta demam. Mengandung 500 mg paracetamol, 30 mg pseudoephedrine HCl, dan dextromethorphan HBr 15 mg.
  • Panadol Flu & Batuk (hijau-merah): untuk demam, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin, batuk tidak berdahak, dan nyeri otot. Mengandung 500 mg paracetamol, 5 mg phenylephrine HCl, dan dextromethorphan HBr 15 mg.

Untuk anak-anak:

  • Panadol Anak Drops (0-1 tahun): mengandung paracetamol 100mg/mL.
  • Panadol Anak Syrup (1-6 tahun): mengandung paracetamol 32 mg/mL.
  • Panadol Anak Suspension (6 tahun ke atas): mengandung paracetamol 50 mg/mL.
  • Panadol Anak Chewable (2-12 tahun): mengandung paracetamol 120 mg/tablet.

Berapa dosis Panadol untuk orang dewasa?

Berikut adalah dosis obat ini untuk orang dewasa:

  • Panadol Regular (biru): 1-2 kaplet sebanyak 3-4 kali sehari, maksimal 8 tablet dalam 24 jam.
  • Panadol Extra (merah): 1 kaplet sebanyak 3-4 kali sehari, maksimal 8 tablet dalam 24 jam.
  • Panadol Cold & Flu (hijau): 1 kaplet tiap 4-6 jam, maksimal 8 tablet dalam 24 jam.
  • Panadol Flu & Batuk (hijau-merah): 1 kaplet tiap 4-6 jam, maksimal 8 tablet dalam 24 jam.

Berapa dosis obat ini untuk anak-anak?

Berikut adalah dosis Panadol untuk anak-anak:

  • Panadol Anak Drops (0-1 tahun): baca aturan pakai yang tertera di kemasan, jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.
  • Panadol Anak Syrup (1-6 tahun): baca aturan pakai yang tertera di kemasan, jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.
  • Panadol Anak Suspension (6 tahun ke atas): baca aturan pakai yang tertera di kemasan, jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.
  • Panadol Anak Chewable (2-12 tahun): baca aturan pakai yang tertera di kemasan, jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.

Peringatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Apa yang harus saya perhatikan sebelum menggunakan obat ini?

Konsultasikan pada dokter atau apoteker apabila:

  • Anda hamil atau menyusui. Hal ini dikarenakan, ketika Anda sedang hamil atau menyusui, Anda hanya boleh mengkonsumsi obat yang direkomendasikan dokter.
  • Anda mengkonsumsi obat-obatan lain, termasuk juga obat yang dapat dibeli tanpa resep, seperti herbal dan obat tambahan.
  • Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan aktif atau non aktif dari Panadol biru, merah, hijau, atau pengobatan lain.
  • Anda memiliki penyakit, kelainan, atau kondisi medis lainnya yang mungkin berinteraksi dengan obat ini.

Apakah obat ini aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drug Administration (FDA). Kategori risiko kehamilan menurut FDA:

  • A= Tidak berisiko,
  • B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
  • C=Mungkin berisiko,
  • D=Ada bukti positif dari risiko,
  • X=Kontraindikasi,
  • N=Tidak diketahui

Selalu konsultasikan pada dokter Anda jika ingin mengkonsumsi Panadol saat hamil atau menyusui, baik yang berwarna biru, merah, atau hijau.

Efek Samping

Apa efek samping obat ini yang mungkin terjadi?

Daftar ini bukan merupakan daftar lengkap dari efek samping yang dapat muncul. Hubungi dokter Anda untuk nasihat medis tentang efek samping.

Panadol, baik yang berwarna biru, merah, atau hijau, dapat menyebabkan efek samping seperti:

  • Tinja yang berdarah atau hitam, dan lembek
  • Urin berdarah atau gelap
  • Demam dengan atau tanpa menggigil (bukan timbul sebelum pengobatan dan tidak disebabkan oleh penyakit yang sedang diobati)
  • Nyeri di punggung belakang bawah/samping (parah/atau menusuk)
  • Bintik-bintik merah pada kulit
  • Ruam kulit, gatal, atau gatal-gatal
  • Sakit tenggorokan (bukan timbul sebelum pengobatan dan tidak disebabkan oleh kondisi yang sedang diobati)
  • Luka, bisul, atau bintik putih pada bibir atau di mulut
  • Volume urin tiba-tiba berkurang
  • Berdarah atau lebam yang tidak biasa
  • Lemah atau lemas yang tidak biasa
  • Mata atau kulit kuning

Beberapa efek samping dapat menjadi serius. Jika Anda merasakan gejala berikut, hubungi segera dokter Anda: masalah penglihatan, kesulitan buang air kecil.

Interaksi Obat

Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Panadol?

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda konsumsi, yang dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius:

  • obat antikejang (phenytoin, barbiturates, carbamazepine)
  • obat pengencer darah (warfarin)
  • metoclopramide
  • domperidone
  • probenecid
  • chloramphenicol
  • colestyramine
  • phenothiazine

Apakah ada makanan dan minuman yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan Panadol?

Obat ini dapat berinteraksi dengan makanan atau alkohol dengan mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.

Diskusikan dengan dokter atau apoteker Anda tentang makanan atau alkohol yang berpotensi menimbulkan interaksi obat.

Berikut adalah kondisi-kondisi kesehatan yang mungkin memicu interaksi dengan Panadol, baik yang berwarna biru, merah, atau hijau:

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Sangatlah penting untuk membawa daftar tertulis dari semua resep obat dan non resep yang sedang Anda konsumsi pada saat darurat.

Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum/pakai obat?

Apabila Anda melupakan satu dosis Panadol, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Informasi Produk Panadol (2019)

Panadol – MIMS Indonesia. (n.d.). Retrieved February 27, 2020, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/panadol

Paracetamol – NHS. (2020). Retrieved February 27, 2020, from https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/

Paracetamol – Drugs.com (2018). Retrieved February 27, 2020, from https://www.drugs.com/paracetamol.html

 

Versi Terbaru

03/11/2021

Ditulis oleh Ajeng Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Pratiwi


Artikel Terkait

Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Demam?

Obat Sakit Kepala yang Diperbolehkan untuk Ibu Hamil


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ajeng Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan