Konsumsi antinyeri jangka panjang perlu dilakukan oleh pasien penyakit kronis. Namun, penggunaan seperti ini bisa membuat obat tak lagi ampuh. Lantas, bagaimana jika obat pereda nyeri, seperti parasetamol, tidak mempan?
Mengapa obat pereda nyeri tidak mempan?
Pemakaian obat pereda nyeri berulang dan jangka panjang akan membuat tubuh akan menyesuaikan diri dengan reaksi obat.
Akibatnya, keampuhan obat untuk mengurangi nyeri pun berkurang. Jadi, obat nyeri kian lama kian tidak memberikan efek apa pun.
Saat mengonsumsi obat pereda nyeri jangka panjang, kepekaan reseptor tubuh yang menerima obat pereda nyeri pun lama-lama berkurang. Kondisi ini disebut dengan efek toleransi obat.
Bila toleransi obat meningkat, Anda membutuhkan dosis obat yang lebih tinggi atau frekuensi pemakaian yang lebih sering.
Toleransi obat pereda nyeri kerap dijumpai pada orang dengan nyeri kronis, yakni jenis nyeri yang kerap muncul selama 12 minggu atau lebih.
Toleransi obat antinyeri
- kodein,
- morfin,
- tramadol, dan
- buprenorfin.
Faktor lain pemicu obat nyeri tidak mempan
Berikut beberapa faktor lain yang mengurangi cara kerja obat pereda nyeri.
1. Gaya hidup tak sehat
Kelebihan berat badan, jarang bergerak, minum alkohol dan merokok merupakan gaya hidup yang memengaruhi kondisi tubuh dan cara kerja obat.
Mengubah gaya hidup bisa menurunkan risiko penyakit dan meningkatkan efek pengobatan.
2. Tidak minum obat dengan benar
Cara minum obat tertentu mungkin cukup rumit sehingga membuat Anda lupa atau salah menakar dosis.
Tentu hal ini memengaruhi kekuatan dan keampuhan obat pereda nyeri.
Selain itu, Anda mungkin mengonsumsi obat atau suplemen lain yang bisa mengurangi cara kerja obat pereda nyeri.
3. Mengonsumsi makanan yang tidak tepat
Ada beberapa jenis makanan yang bisa memengaruhi cara kerja obat.
Sebagai contoh, kandungan serat bernama pektin bisa menunda penyerapan beberapa jenis obat pereda nyeri, seperti ibuprofen dan naproxen.
4. Memiliki kondisi medis tertentu
Ada masalah kesehatan yang bisa membuat obat pereda nyeri tidak mempan, yaitu:
- masalah hormonal,
- kurang tidur,
- hipertensi, dan
- masalah lambung.
5. Munculnya nyeri terobosan
Nyeri terobosan (breakthrough pain) adalah nyeri hebat yang muncul tiba-tiba meskipun Anda sudah rutin minum obat pereda nyeri.
Kondisi ini biasanya dipicu oleh stres, efek samping obat, gerakan tubuh, atau penyakit pemicu nyeri kronis. Meski begitu, ada beberapa nyeri terobosan yang bisa muncul tanpa sebab.
6. Menjalani terapi fisik
Ada beberapa terapi fisik tanpa obat yang mungkin membantu meredakan nyeri, di antaranya fisioterapi maupun olahraga.
Pilihan terapi ini sebenarnya bekerja sama dengan obat pereda nyeri. Namun, beberapa orang merasa manfaat efek terapi fisik lebih besar untuk mengurangi nyeri daripada obat pereda nyeri.