backup og meta

Kutoin

Kutoin

Kutoin adalah obat yang mengandung zat aktif yaitu fenitoin natrium (Phenytoin Na). Obat ini digunakan untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi kejang yang dialami pasien epilepsi. Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul dan cairan injeksi (obat suntik). Ketahui dosis, efek samping, dan interaksi kutoin terhadap obat-obatan lain dalam ulasan berikut.

Golongan obat:  antiaritmia

Kandungan obat: fenitoin natrium

Apa itu obat kutoin?

Kutoin adalah obat yang berfungsi mengatasi kejang yang utamanya disebabkan oleh epilepsi dan penyakit saraf psikomotorik (gangguan koordinasi gerakan tubuh).

Selain itu, obat ini bisa digunakan untuk mengurangi risiko kekambuhan kejang pada pasien epilepsi dan mencegah terjadinya kejang pada pasien saat dilakukan operasi saraf.

Kutoin bekerja dengan cara mengurangi sinyal listrik yang dikirimkan secara berlebih ke otak sehingga dapat meredakan kejang.

Sediaan dan dosis kutoin

Kutoin termasuk jenis obat keras sehingga penggunaanya harus berdasarkan resep dokter. Anda tidak boleh membeli obat ini secara sembarang tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.

Dosis atau takaran pakai penggunaan obat bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung usia, berat badan, dan keparahan gejala yang dialami. Dokter akan menentukan dosis pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Khusus untuk obat kutoin dalam bentuk cairan injeksi harus diberikan oleh petugas kesehatan yang terlatih.

Terdapat beberapa sedian dari obat kurtoin, masing-masing memiliki dosis penggunaan yang berbeda.

1. Kutoin kapsul 

Setiap 1 strip obat kutoin terdiri dari 10 kapsul. Satu kapsul obat kutoin mengandung 100 mg fenitoin natrium. Kutoin kapsul diproduksi oleh perusahaan farmasi Mersifarma Tirmaku Mercusana.

Berikut adalah dosis kutoin kapsul untuk dewasa dan anak-anak.

Dewasa

Dosis awal adalah 1 kapsul (100 mg) diminum 3 kali sehari. Untuk pemakaian lanjutan 300-400 mg/hari dan bisa ditingkatkan menjadi 600 mg.

Anak-anak

Dosis awal sebesar 5 mg/kg berat badan untuk sehari terbagi dalam 2-3 dosis. Dosis maksimal adalah 300 mg per hari. Pemakaian lanjutan dosis amannya adalah 4-8 mg/kg berat badan dalam sehari.     

2. Kutoin cairan injeksi

Satu ampul (botol injeksi) kutoin terdiri dari 2 ml cairan obat yang mengandung 100 mg fenitoin natrium. Obat ini diberikan dengan cara disuntikan ke pembuluh darah (intravena), secara langsung atau melalui infus, dan ke jaringan otot (intramuskular).

Kutoin cairan injeksi diproduksi oleh perusahaan farmasi Mersifarma Tirmaku Mercusana.

Berikut adalah dosis kutoin cairan injeksi untuk dewasa dan anak-anak.

Dewasa

Dosis awal adalah 10-15 mg/kg berat badan dan diberikan melalui injeksi intravena. Untuk pemakaian lanjutan 100 mg 0bat kapsul atau injeksi intravena tiap 6-8 jam.

Bayi dan anak-anak

Dosis awal sebesar 10-20 mg/kg melalui injeksi infus.

Sementara untuk pencegahan kejang selama operasi saraf, cairan injeksi bisa diberikan secara intramuskular dengan dosis 100-200 mg, dalam interval 4 jam selama operasi dilakukan.

Aturan penggunaan

Dilansir oleh MIMS, kutoin sebaiknya diberikan sebelum makan dan hindari mengonsumsi makanan 2 jam sebelum atau sesudah pemberian obat. Selain itu, hindari juga membuka atau menghancurkan kapsul tanpa disarankan dokter.

Pada pasien yang perlu mendapatkan makanan dengan alat bantu medis seperti pipa atau selang, obat bisa diberikan secara bersamaan dengan pemberian makanan.

Hindari mengganti atau menukar dosis tanpa rekomendasi dari dokter. Jika lupa minum obat sesuai jadwal yang ditentukan, jangan menambah dosis pada penggunaan obat selanjutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Di samping itu, hindari menghentikan penggunaan obat ini secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter.

Efek samping kutoin

Terdapat beberapa efek samping yang bisa muncul dari penggunaan obat. Efek samping obat bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.

Berikut ini adalah efek samping obat kutoin yang bisa terjadi.

  • Mengantuk
  • Nistagmus (pergerakan mata tidak terkontrol)
  • Ataksia (gangguan koordinasi gerak)
  • Pusing atau sakit kepala
  • Sembelit
  • Mual atau muntah
  • Insomnia
  • Ruam kulit
  • Kulit mengelupas
  • Penurunan trombosit
  • Gemetar, cemas, atau gugup
  • Penurunan sel darah putih

Penggunaan kutoin umumnya memengaruhi kesadaran sehingga Anda bisa mengantuk disertai dengan pusing dan jantung berdebar. Oleh karena itu, hindari melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi tinggi seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin ketika menggunakan obat ini.

Apabila mengalami efek samping dan tidak kunjung membaik atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter.

Penting diingat, terdapat kemungkinan munculnya reaksi alergi obat dari penggunaan kutoin. Jika terjadi tanda-tanda alergi seperti wajah bengkak, kesulitan bernapas, dan detak jantung tidak teratur, segera cari pertolongan medis.

Apakah obat kutoin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tingkat keamanan penggunaan kutoin pada ibu hamil tergolong dalam kategori D, artinya terdapat bukti positif mengenai risiko penggunaan obat ini pada janin.

Namun, manfaat yang diperoleh dari penggunaan obat ini lebih besar dari risiko yang ditimbulkannya.

Jadi, kutoin bisa digunakan oleh ibu hamil untuk mengobati penyakit serius yang tidak bisa ditangani dengan obat lain atau mengatasi kondisi yang mengancam jiwa.

Akan tetapi, pengelompokan kategori tingkat keamanan penggunaan obat ini tidak termasuk untuk wanita menyusui.

Interaksi dengan obat lain

Jika kutoin digunakan bersamaan dengan obat, suplemen, atau zat lain dengan kandungan kimia aktif, interaksi obat bisa terjadi. Interaksi obat menyebabkan perubahan reaksi dan efek pemulihan dari kutoin.

Interaksi obat bisa muncul ketika digunakan bersamaan dengan obat di bawah ini.

Hindari juga penggunaan obat ini bersamaan dengan alkohol. Untuk penggunaan yang lebih aman, silakan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

PIO Nas. (2021). Kutoin. Retrieved 10 August 2021, from http://pionas.pom.go.id/obat/kutoin-0

PIO Nas. (2021). 4.8.1 Antiepilepsi. Retrieved 10 August 2021, from http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/48-epilepsi/481-antiepilepsi

MIMS Indonesia. (2021). Kutoin Dosage & Drug Information. Retrieved 10 August 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/kutoin

Mayo Clinic. (2021). Phenytoin (Oral Route) Side Effects. Retrieved 10 August 2021, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/phenytoin-oral-route/side-effects/drg-20072875?p=1

FDA. (2021). Dilantin® (Phenytoin Sodium. Retrieved 10 August 2021, from https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2009/084349s060lbl.pdf

Gupta, M., & Tripp, J. (2021). Phenytoin. Statpearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551520/

 

Versi Terbaru

23/03/2022

Ditulis oleh Fidhia Kemala

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Penanganan dan Pertolongan Pertama Pada Pasien Epilepsi

Mengulas Obat dan Prosedur untuk Mengobati Penyakit Epilepsi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Fidhia Kemala · Tanggal diperbarui 23/03/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan