Natrium bikarbonat adalah obat untuk menaikkan pH darah dan atau urine pada keadaan asidosis metabolik. Cara kerjanya yaitu dengan mengurai natrium dan bikarbonat ke dalam air agar terbentuk alkaline. Nantinya, alkaline ini bisa menetralkan asam sehingga meredakan sakit maag dan gangguan cerna.
Golongan obat: Antidot dan obat lain untuk keracunan
Merek dagang natrium bikarbonat: sodium bikarbonat dan Meylon 84-BP
Apa itu natrium bikarbonat?
Natrium bikarbonat adalah obat untuk menaikkan pH darah dan atau urine pada keadaan asidosis metabolik (pH darah menurun sehingga lebih asam).
Obat ini umumnya berbentuk tablet dan larutan injeksi. Dokter Anda mungkin meresepkan untuk mengurangi kadar asam dalam darah atau urin terkait dengan kondisi kesehatan tertentu.
Dosis natrium bikarbonat
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan larutan injeksi 8,4 persen. Untuk meredakan mulas dan asam lambung, bergantung pada sediaan obat dan usia.
Ikuti petunjuk pada label dan kemasan obat. Hindari mengubah dosis kecuali atas saran dari dokter.
Natrium bikarbonat tablet 500 mg
Dosis penggunaan obat ini untuk meredakan asidosis metabolik dan alkalnasi urine.
- Dewasa: 1-4x sehari 1 tablet minum 2 jam setelah makan dengan segelas air
Sementara itu, dosis obat ini untuk kondisi dispepsia (rasa tidak nyaman pada perut bagian atas).
- Dewasa: 1-5 gram, 4-6 jam sekali
Dokter bisa mengubah dosis bila ada kondisi lain yang membutuhkan.
Natrium bikarbonat injeksi 8,4 persen
Dosis pemberian obat injeksi ini tergantung pada kasus atau kondisi penyakit pasien, berikut penjelasannya.
Dewasa
- Kasus berat (misalnya henti jantung): 1 mmol/kg (1 mL/kg larutan natrium bikarbonat 8,4 persen). Interval 10 menit berikan 0,5 mmol/kg tergantung pada gas darah arteri pasien.
- Kasus kurang mendesak: 2-5 mmol/kg pemberian lewat infus selama 4-8 jam berdasarkan tingkat keparahan (penilaian dari pH darah dan kadar CO2 total)
Anak
- Kasus berat: 1 mmol/kg (1 mL/kg larutan natrium bicarbonate 8,4 persen) lewat injeksi
Bayi prematur – anak 2 tahun
- Encerkan larutan 8,4 persen dengan dekstrosa 5 persen (perbandingan 1:1) berikan lewat injeksi lambat. Maksimal dosis 8 mmol/kg/hari
Rekoendasi dosis bisa berbeda setiap negara, tergantung aturan dan pedoman pengobatan daerah tersebut.
Aturan pakai natrium bikarbonat
Anda bisa menggunakan obat ini dalam bentuk tablet dan injeksi.
Minum sodium bikarbonat satu hingga empat kali sehari tergantung kebutuhan pemakaian.
Ikuti petunjuk pada label resep dan tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk cara pakai lebih jelasnya.
Gunakan obat ini sesuai resep dokter. Jangan mengambil lebih banyak. lebih sedikit atau lebih sering daripada yang ditentukan oleh dokter Anda.
Jika menggunakan obat ini sebagai antasida, konsumsi 1 hingga 2 jam setelah makan dengan segelas air penuh.
Sementara itu, kalau menggunakannya karena alasan lain, bisa Anda konsumsi dengan atau tanpa makanan. Jangan mengambil natrium bikarbonat dalam keadaan terlalu kenyang.
Hindari memakai bahan ini selama lebih dari 2 minggu kecuali memang sudah mendapat resep dokter.
Jika kondisi kesehatan tidak membaik setelah mengonsumsinya, silakan hubungi dokter Anda. Jangan memberikan kepada anak-anak di bawah usia 12 tahun.
Efek samping natrium bikarbonat
Seperti obat pada umumnya, natrium bikarbonat juga bisa menimbulkan efek samping. Segera menghubungi dokter bila mengalami efek samping seperti:
- merasa haus terus menerus,
- kram perut,
- sering buang gas atau kentut,
- sakit kepala parah,
- mual,
- muntah yang menyerupai bubuk kopi,
- kehilangan selera makan,
- mudah marah,
- kelelahan,
- sering ingin buang air kecil,
- napas lambat,
- pembengkakan kaki atau tungkai bawah,
- terdapat darah pada air kencing.
Segera hentikan konsumsi obat ini bila mengalami kondisi di atas. Kemudian hubungi dokter untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat natrium bikarbonat
Ada beberapa kondisi yang perlu menjadi perhatian saat pakai obat ini, seperti berikut.
- Tidak minum obat lain dalam 1-2 jam.
- Jangan minum bila memiliki tanda usus buntu (sakit perut, kram, kembung, mual).
- Tidak mencampur obat dengan produk susu.
- Jangan mengonsumsi dalam waktu 2 minggu.
Periksa ke dokter bila masih terasa nyeri pada lambung. Pemakaian obat ini sebagai antasida hanya boleh sesekali, kecuali atas saran dokter.
Apakah obat natrium bikarbonat aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat.
Artinya, studi pada hewan menunjukkan ada efek samping obat ini terhadap janin. Akan tetapi, belum ada studi pada wanita hamil.
Belum ada studi yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko bayi ketika ibu menggunakan obat ini selama menyusui.
Pertimbangkan manfaat terhadap potensi risiko sebelum mengambil obat ini saat menyusui.
Interaksi obat natrium bikarbonat dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Mengutip dari MIMS, berikut interaksi obat lain dengan natrium bikarbonat.
- Aspirin, lithium, metotreksat: meningkatkan proses pembuangan sisa metabolisme tubuh.
- Tetrasiklin, rifampisin, ketokonazol: mengurangi penyerapan makanan.
- Mecamylamine: meningkatkan reabsorpsi tubulus ginjal.
Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar produk yang Anda gunakan dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
[embed-health-tool-bmi]