backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apa Beda Gangguan Lambung Biasa dengan Maag?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 23/06/2020

    Apa Beda Gangguan Lambung Biasa dengan Maag?

    Gangguan lambung ringan hingga sakit maag punya gejala yang berbeda.  Kesamaannya adalah membuat perut terasa tidak nyaman. Cari tahu apa perbedaan antara gangguan lambung ringan dan sakit maag, serta pemicunya.

    Perbedaan gangguan lambung ringan dan maag

    Pernah merasa perut kembung dan tidak nyaman setelah makan? Mungkin saja, Anda sering kali bingung apakah ini pertanda kembung biasa atau sakit maag. Kebiasaan pola makan yang kurang sehat memang memicu gangguan lambung mulai dari yang ringan, hingga sakit maag.

    Meskipun gejalanya tampak menyerupai, ini dia perbedaan antara gangguan lambung ringan dan maag.

    Gangguan lambung ringan

    Pernahkah di suatu waktu Anda makan dalam porsi banyak seperti biasanya? Misalnya, ketika liburan ke sebuah tempat dan ingin melahap begitu banyak makanan enak, sehingga berujung pada perut kembung. 

    Godaan makan banyak bisa berdampak pada gangguan lambung ringan dan ini hanya bersifat sementara. Pola makan yang kurang baik, seperti banyak makan bisa menyebabkan perut kembung.

    Lambung, dalam kondisi normal dapat menampung sekitar satu atau dua cangkir makanan. Ketika ada banyak makanan yang masuk dalam satu waktu, tentu lambung akan melebar ibarat balon elastis. Bila seseorang sering makan terlalu banyak, lambung akan melebar lebih dari kapasitas normal.

    Hal ini bisa menyebabkan perut sakit, sehingga timbul gangguan lambung ringan seperti perut kembung hingga sakit perut. 

    Namun, porsi makan bukanlah satu-satunya yang mengakibatkan gangguan lambung ringan. Beberapa makanan yang sulit dicerna juga bisa menimbulkan perut kembung. Misalnya, makanan yang berminyak atau banyak lemak.

    Kedua makanan tersebut termasuk makanan yang sulit dicerna dan dapat bertahan lama di dalam lambung. Hal ini menghambat kerja lambung dan bisa membuat asam lambung jadi naik dan menimbulkan ketidaknyamanan pada perut.

    Bila pola makan kurang sehat ini berulang, bisa menimbulkan gangguan lambung lainnya seperti sakit maag hingga GERD.

    Sakit maag

    perut sering kembung

    Sakit maag dikenal juga dengan istilah medis dispepsia. Ini juga menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut setelah Anda makan. Sakit maag memiliki beberapa gejala yang timbul bersamaan, seperti:

    • Nyeri pada ulu hati karena banyak gas di lambung
    • Perut terasa penuh
    • Kembung
    • Sering bersendawa
    • Mual hingga muntah

    Gejala sakit maag yang timbul bisa berlangsung sesekali saja (datang dan pergi). Namun, pada beberapa orang, sakit maag bisa berlangsung kronis.

    Kondisi ini sering terjadi pada beberapa orang yang memiliki pola hidup tidak teratur. Sakit maag berkembang dari pola makan yang kurang sehat. Awalnya mungkin timbul gangguan lambung ringan, seperti kembung saja. Namun, sakit maag bisa timbul dari beberapa pola hidup kurang sehat lainnya yang dapat dilihat di bawah ini.

  • Sering telat makan
  • Konsumsi makanan tidak sehat, seperti makanan berlemak, berminyak, pedas, dan asam
  • Minum alkohol
  • Terlalu banyak konsumsi kafein
  • Konsumsi obat-obatan tertentu
  • Kurang tidur
  • Sebagian orang yang dilanda kesibukan terkadan lupa untuk mengubah gaya hidupnya agar lebih sehat supaya terhindar dari sakit maag. Gangguan lambung ini perlu ditangani segera agar tak menghambat kegiatan sehari-hari.  

    Pada sebagian orang, sakit maag juga bisa disertai dengan GERD.

    Gejala sakit maag yang berkembang menjadi GERD

    obat sakit maag paling ampuh

    GERD atau gastroesophageal reflux disease mungkin saja terjadi pada orang yang sakit maag. Biasanya, gejala ini ditandai dengan heartburn atau sensasi terbakar pada dada karena naiknya asam lambung ke esofagus (kerongkongan) hingga mulut. Karena sifat asamnya yang naik ke kerongkongan, membuat sensasi terbakar pada area dada.

    Hal ini terjadi karena cincin esofagus mengendur sehingga memudahkan makanan yang ada di lambung naik ke kerongkongan. Cincin esofagus berfungsi sebagai penahan cairan lambung agar tidak kembali ke atas.

    Gejala GERD yang sering dijumpai, antara lain:

    • Heartburn
    • Sakit dada
    • Kesulitan menelan
    • Asam lambung atau makanan yang sering naik
    • Rasa mengganjal pada tenggorokan

    Seseorang sangat mungkin mengalami GERD ketika ia mengadaptasi gaya hidup yang tidak sehat, sama seperti pada sakit maag di atas.

    Bila gejala sudah sangat mengganggu dan terjadi terlalu sering, Anda perlu segera berkonsultasi ke dokter.

    Namun, kondisi bisa diatasi segera sejak dini saat timbul gejala. Mulai dari gejala lambung ringan atau kembung, sakit maag, hingga GERD bisa diredakan sejak awal dengan konsumsi obat-obatan khusus gangguan lambung.

    Anda juga bisa memilih obat dengan kandungan herbal yang bisa dikonsumsi untuk mencegah terjadinya gangguan lambung. Ketika gejala bisa ditangani lebih awal, tentu Anda tidak perlu cemas dan bisa lebih leluasa dalam beraktivitas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 23/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan