Prosedur kemoterapi untuk kanker dapat dilakukan dengan beberapa macam obat. Salah satunya adalah obat mitomycin. Ada beberapa jenis kanker yang dapat ditangani dengan obat ini. Dosis dan cara penggunaan untuk setiap jenis kanker dapat berbeda-beda. Ketahui selengkapnya di bawah ini.
Golongan obat: Obat kemoterapi sitotoksik
Merek obat: –
Mitomycin obat apa?
Mitomycin atau mitomisin adalah salah satu jenis obat kemoterapi untuk mengatasi kanker lambung (perut) atau kanker pankreas yang telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Selain kegunaan tersebut, obat mitomycin juga bisa digunakan untuk beberapa jenis kanker lain, di antaranya:
- kanker anus,
- kanker kandung kemih,
- kanker payudara.
- kanker ganas di kepala dan leher, serta
- beberapa kanker saluran pencernaan lainnya.
Mitomisin termasuk ke dalam jenis antibiotik antineoplastik yang hanya digunakan pada prosedur kemoterapi untuk penyakit kanker.
Obat ini bekerja dengan menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh serta membunuhnya.
Obat ini biasanya digunakan sebagai obat tambahan yang dikombinasikan dengan metode pengobatan kanker lainnya.
Fungsi obat miyomycin, yaitu untuk mengatasi kanker yang tidak kunjung membaik atau yang bertambah parah setelah dilakukannya pengobatan, seperti operasi atau terapi radiasi.
Dosis obat mitomycin
Berikut ini adalah dosis mitomycin berdasarkan masing-masing kondisinya.
Kanker pankreas, kanker lambung, kanker leher dan kepala, kanker payudara metastatik, kanker paru-paru, kanker prostat
Dewasa: 10-20 mg/luas tubuh yang dilakukan setiap 6-8 minggu, atau 4-10 mg setiap 1-6 minggu.
Tumor kandung kemih
Dewasa: 20-40 mg sebanyak 20 kali yang dibagi menjadi 1-3 kali seminggu, atau 4-10 mg 1-3 kali seminggu.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti resep dokter. Selalu konsultasi kepada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.
Aturan pakai obat mitomycin
Mitomycin dalam bentuk sediaan serbuk suntik perlu dilarutkan dengan cairan, lalu disuntikkan melalui pembuluh darah Anda oleh dokter atau perawat.
Beri tahu dokter jika timbul sensasi terbakar, nyeri, pembengkakan di sekitar area suntikan saat Anda sedang diberikan obat ini.
Beri tahu dokter bila Anda sedang tidak bisa datang ke rumah sakit dan melewatkan satu dosis.
Efek samping obat mitomycin
Obat mitomycin dapat menimbulkan beberapa efek samping yang umum, seperti berikut ini.
- Demam atau gejala infeksi lainnya, seperti luka pada kulit, kelemahan tubuh, dan gejala pilek atau flu.
- Mual, muntah, diare, dan kehilangan nafsu makan.
- Sariawan.
- Mengantuk,
- Sakit kepala.
- Penglihatan kabur.
- Rambut rontok.
Segera cari pertolongan medis bila timbul gejala alergi berupa:
- ruam,
- sesak napas, dan
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat mitomycin
Sebelum memulai pengobatan, beri tahu dokter dan apoteker apabila Anda memiliki alergi terhadap mitomycin.
Beri tahu pula kepada dokter dan apoteker mengenai obat-obatan, vitamin, suplemen, dan produk herbal yang Anda konsumsi atau berencana untuk mengonsumsinya.
Jangan lupa pula untuk memberi tahu kepada dokter jika Anda memiliki kondisi medis tertentu sebelum mendapat obat ini.
Pasalnya, Anda mungkin tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini bila memiliki satu atau lebih dari kondisi medis berikut.
- Kadar sel darah merah rendah.
- Sumsum tulang belakang tertekan.
- Sering atau berisiko mengalami perdarahan.
Selain itu, beri tahu pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi medis di bawah ini.
- Penyakit ginjal.
- Penyakit jantung.
- Gangguan pernapasan, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan sleep apnea.
Perlu diketahui pula, mitomisin dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah yang cukup parah di sumsum tulang Anda. Hal ini dapat menyebabkan gejala tertentu dan meningkatkan risiko infeksi serius atau perdarahan.
Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika mengalami gejala berupa demam, sakit tenggorokan, batuk dan hidung tersumbat, atau tanda-tanda infeksi lainnya, serta perdarahan atau memar yang tidak biasa.
Selain itu, mitomisin juga dapat menyebabkan sindrom uremik hemolitik, yaitu kondisi berbahaya yang menimbulkan kerusakan pada sel darah merah, anemia, dan masalah ginjal.
Oleh karena itu, segera beri tahu pula kepada dokter jika Anda mengalami gejala seperti berikut ini.
- Tinja berwarna merah atau berdarah.
- Diare.
- Jarang buang air kecil.
- Kelelahan.
- Pembengkakan pada wajah, lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah.
Selama menjalani pengobatan, hindari pula aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera atau perdarahan.
Mitomycin juga dapat memengaruhi sistem imun, sehingga Anda mungkin akan lebih mudah mengalami infeksi.
Oleh karena itu, hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit. Pemeriksaan ke dokter juga perlu dilakukan secara rutin.
Mitomycin bisa memberikan efek jangka panjang pada tubuh. Beberapa tes pemeriksaan akan dilakukan setelah pemberian dosis terakhir.
Cara penyimpanan obat mitomycin
Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Konsultasikan dengan dokter terkait cara penyimpanan obat yang tepat.
Apakah obat mitomycin aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Obat mitomycin tidak boleh digunakan pada wanita hamil. Oleh karena itu, beri tahu dokter bisa Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan.
Beri tahu juga kepada dokter jika Anda merasa hamil selama menjalani prosedur ini. Pasalnya, obat ini mungkin dapat membahayakan janin Anda di dalam kandungan.
Sebaiknya, gunakan alat kontrasepsi saat berhubungan seksual untuk mencegah kehamilan selama menjalani pengobatan ini.
Beri tahu juga kepada dokter jika Anda sedang menyusui sebelum diberikan obat ini.
Umumnya, Anda tidak boleh menyusui bayi selama mendapat obat ini hingga satu bulan setelah dosis obat terakhir.
Selalu pastikan kepada dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan mitomycin saat hamil dan menyusui.
Interaksi obat mitomycin dengan obat-obatan lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping.
Oleh karena itu, selalu informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan, baik obat resep, nonresep, suplemen vitamin, maupun produk herbal, yang Anda konsumsi.
Berikut beberapa obat yang telah diketahui dapat berinteraksi dengan mitomycin.
- Alkaloid vinca.
- Bleomycin.
- Pyridoxine hydrochloride (vitamin B6).
- Adriamycin.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan mitomisin. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
[embed-health-tool-bmi]