Jika digunakan dalam dosis terkontrol di bawah pengawasan dokter, metamfetamin mempunyai manfaat untuk mengatasi gangguan kesehatan. Simak manfaat, dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya di bawah ini.
Golongan obat: stimulan sistem saraf pusat
Merek dagang metamfetamin: Desoxyn (*tidak tersedia di Indonesia)
Metamfetamin atau methamphetamine adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengobati attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Obat ini termasuk ke dalam golongan stimulan sistem saraf pusat. Kandungan di dalamnya bisa memengaruhi kadar dopamin, yakni zat kimia otak yang mengatur perilaku.
Dalam pengobatan ADHD, metamfetamin membantu meningkatkan perhatian serta mengurangi kegelisahan pada anak-anak dan orang dewasa yang terlalu aktif.
Methamphetamine juga membantu meningkatkan konsentrasi dan mengurangi perilaku impulsif yang kerap muncul pada pengidap ADHD.
Tak hanya itu, dokter juga bisa meresepkan obat metamfetamin untuk mengatasi obesitas pada orang yang berat badannya tidak turun dengan diet, olahraga, atau terapi lainnya.
Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan karena berisiko memicu kecanduan. Penting untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi methamphetamine.
Tahukah Anda?
Methamphetamine atau juga disebut sabu adalah salah satu narkoba yang populer di Indonesia. Zat dalam bentuk kristal ini akan meningkatkan jumlah dopamin dengan cepat sehingga menghasilkan euforia mendadak. Metamfetamin tersedia dalam bentuk tablet oral yang diminum melalui mulut. Setiap tablet obat ini mengandung 5 miligram (mg) methamphetamine hydrochloride.
Berikut ini adalah gambaran umum dosis obat metamfetamin seperti dilansir dari Mayo Clinic.
ADHD (attention-deficit hyperactivity disorder)
- Dewasa dan anak-anak ≥6 tahun: dosis awal 5 mg sekali atau dua kali sehari dengan dosis yang bisa ditingkatkan 5 mg per minggu hingga respons optimal tercapai. Dosis efektif umumnya berkisar 20–25 mg per hari.
- Anak-anak <6 tahun: dosis dan aturan penggunaan akan ditentukan oleh dokter.
Obesitas
- Dewasa dan anak-anak ≥12 tahun: dosis 5 mg per hari yang perlu diminum 30 menit sebelum makan. Terapi obat harus dilakukan dalam jangka pendek dan tidak lebih dari beberapa minggu.
Ikuti petunjuk pemakaian obat sesuai dengan yang diarahkan oleh dokter. Jangan meminum obat ini dalam jumlah lebih banyak atau lebih sering dari anjuran dokter Anda.
Untuk pengobatan ADHD, dosis metamfetamin yang diminum akan meningkat secara bertahap sampai Anda menunjukkan respons optimal terhadap obat.
Sementara untuk mengatasi obesitas, obat ini tidak boleh dipakai dalam jangka panjang. Hal ini karena methamphetamine bisa menyebabkan ketergantungan fisik atau mental.
Metamfetamin dalam bentuk tablet oral bisa diminum dengan bantuan segelas air putih. Hindari minum obat ini pada malam hari karena berpotensi menyebabkan susah tidur dan insomnia.
Catat setiap dosis yang diminum untuk menghindari penyalahgunaan obat oleh orang lain. Obat ini dapat membahayakan seseorang bila digunakan tanpa resep dokter.
Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut seputar penggunaan obat metamfetamin, lebih baik konsultasikan pada dokter yang menangani Anda.
Sama seperti obat-obatan lainnya, methamphetamine juga dapat menyebabkan efek samping, mulai dari yang cukup ringan hingga serius seperti berikut ini.
Efek samping ringan
Beberapa efek samping ringan yang sering terjadi setelah penggunaan obat ini adalah:
- pusing,
- sakit kepala,
- mulut kering,
- peningkatan detak jantung,
- susah tidur atau insomnia,
- tubuh gemetar,
- penurunan nafsu makan,
- penurunan berat badan, dan
- gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, atau sembelit.
Efek samping serius
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping sebagai berikut setelah menggunakan metamfetamin.
- Kejang.
- Gerakan otot yang tidak terkendali.
- Perubahan penglihatan.
- Gangguan jantung, seperti nyeri dada, sulit bernapas, atau ingin pingsan.
- Masalah sirkulasi darah, seperti mati rasa, luka muncul tiba-tiba, atau kulit membiru.
- Gejala psikosis, seperti halusinasi dan perubahan perilaku tidak biasa.
Cari bantuan medis bila Anda mengalami gejala-gejala reaksi alergi, termasuk gatal, ruam kulit, kesulitan bernapas, serta pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Perhatikan juga gejala sindrom serotonin yang ditandai dengan sifat mudah marah, halusinasi, jantung berdetak cepat, demam, mual, muntah, dan diare.
Metamfetamin dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Konsultasikan dengan dokter bila anak Anda tidak tumbuh pada tingkat normal setelah menggunakan obat ini.
Sebelum menggunakan methamphetamine sebagai obat, pastikan Anda paham akan kegunaan dan efeknya serta memberitahu dokter mengenai hal-hal berikut ini.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap metamfetamin atau kandungan lain dalam obat ini.
- Mengalami stres berat, depresi, gangguan kecemasan, agitasi yang parah, atau punya riwayat kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang.
- Memiliki hipertensi yang sedang hingga berat, penyakit jantung, penyakit arteri koroner, hipertiroidisme, dan glaukoma.
- Punya riwayat pribadi atau keluarga dengan penyakit jantung, diabetes, kejang, epilepsi, sindrom Tourette, atau masalah sirkulasi darah pada tangan dan kaki.
- Memiliki pekerjaan yang memerlukan tingkat kewaspadaan tinggi, seperti mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin.
- Menggunakan obat resep, obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat tablet ini tidak membutuhkan kondisi penyimpanan khusus. Metamfetamin bisa disimpan pada suhu ruang 20–25 derajat Celsius (℃).
Tempatkan obat ini dalam wadah tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan.
Perhatikan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang produk obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.
Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui sebelum menggunakan obat metamfetamin.
Penggunaan methamphetamine selama kehamilan bisa meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi.
Bayi dari ibu yang menggunakan obat stimulan ini juga berpotensi tinggi lahir prematur dan memiliki berat badan lahir yang rendah.
Kandungan dalam obat ini bisa masuk ke dalam ASI. Wanita yang harus minum metamfetamin umumnya disarankan untuk tidak menyusui bayinya.
Jadi, obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan dan masa menyusui, kecuali bila potensi manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan risiko pada ibu atau bayinya.
Interaksi metamfetamin dengan obat-obatan lain dapat memengaruhi cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Beberapa interaksi yang dapat timbul akibat penggunaan methamphetamine adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan risiko krisis hipertensi bila digunakan bersama dengan obat golongan MAOI, seperti isocarboxazid, linezolid, dan phenelzine.
- Meningkatkan risiko sindrom serotonin bila digunakan bersama dengan safinamide.
- Menurunkan atau meningkatkan efek metamfetamin bila digunakan bersama dengan obat antidepresan trisiklik, seperti amitriptyline dan clomipramine.
- Menurunkan efek hipotensi atau penurunan tekanan darah dari guanethidine bila digunakan secara bersamaan.
- Mengubah kebutuhan obat insulin pada pengidap diabetes melitus.
Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan dengan dokter untuk mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan obat metamfetamin.
Jangan memulai, menghentikan, ataupun mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
Kesimpulan
- Metamfetamin atau methamphetamine adalah obat stimulan sistem saraf pusat untuk mengobati ADHD dan obesitas.
- Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin dalam otak yang berfungsi untuk mengatur perilaku dan nafsu makan.
- Penggunaan metamfetamin dalam dosis lebih besar atau lebih sering dari anjuran dokter dapat meningkatkan risiko ketergantungan, baik secara fisik dan mental.
- Berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk mengetahui aturan pakai obat yang tepat.
[embed-health-tool-bmi]