Pemakaian yang berulang-ulang akan membuat obat nyeri tidak lagi memiliki toleransi yang baik terhadap rasa nyeri. Jadi, obat nyeri kian lama kian tidak memberikan efek apapun. Jika rasa nyeri terus menyerang dan mengganggu Anda, diskusikan hal tersebut pada dokter yang menangani Anda.
Jangan khawatir, bila Anda memang mengalami penyakit kronis, maka tim medis akan berupaya untuk melakukan pengobatan untuk penyakit Anda dan seiring dengan hal tersebut, intensitas rasa nyeri pun berkurang.
Pola pikir otak Anda juga berpengaruh
Menurut ahli psikologi dari University of Alabama, sebagian besar orang yang mengalami penyakit kronis tidak dapat menerima bahwa mereka akan mengalami rasa sakit terus-menerus. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kondisi mental dan tubuh mereka dalam melawan rasa sakit yang sedang dirasakan. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk mengubah pola pikir dan pandangan Anda terntang rasa sakit yang Anda rasakan saat ini.
Tahukah Anda sebesar apa kekuatan otak Anda? Otak bisa menjadi sekutu yang kuat dalam memerangi rasa sakit atau justru berubah peran sebagai musuh dan memerangi tubuhnya sendiri. Tidak hanya itu, otak juga yang bertanggung jawab untuk menerima sinyal rasa sakit yang datang dari bagian tubuh lainnya. Sehingga, ketika obat nyeri tidak mempan lagi untuk mengobati rasa sakit, Anda bisa mengandalkan pikiran Anda dan berpikir bahwa rasa sakit tersebut dapat dilawan dan hilang dengan kekuatan diri.
Mencari alternatif lain jika obat nyeri tidak mempan
Jangan putus asa apabila obat nyeri yang sering Anda gunakan sudah tidak mempan lagi. Anda juga bisa mengandalkan obat dan suplemen herbal – tetapi lebih baik yang sudah terbukti secara ilmiah mampu mengatasi rasa nyeri – untuk mengoptimalkan obat nyeri dalam melawan rasa sakit. Beberapa cara alternatif yang dapat Anda lakukan yaitu:
- Mengonsumsi obat herbal, seperti jahe dan kunyit yang sudah terbukti mampu mengurangi peradangan. Namun sebelum meminum obat atau suplemen tersebut, Anda harus mendiskusikan hal ini dengan dokter yang menangani Anda. Sebab, bisa saja obat herbal yang Anda minum memiliki efek samping yang bertolak belakang dengan obat farmasi yang Anda minum sebelumnya. Interaksi kedua jenis obat tersebut, dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda.
- Melakukan akupuntur dan akupresur. Telah ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa dengan melakukan akupuntur dan akupresur, rasa nyeri dan sakit yang dirasakan bisa berkurang. Akupuntur dilakukn dengan menggunakan jarum yang ditusuk ke beberapa bagian tubuh yang sakit. Sementara akupresur memanfaatkan stimulasi tekanan yang diberikan pada area tubuh yang bermasalah.
- Pengobatan topikal, yaitu obat yang diberikan secara lokal dan hanya di bagian tubuh yang sakit saja, seperti ketika Anda mengoleskan krim pereda nyeri di leher, atau menggunakan koyo, salep, dan sebagainya.