Gangguan mata dan jantung merupakan sejumlah komplikasi yang timbul dari kelebihan kadar hormon tiroid dalam tubuh. Dokter dapat meresepkan obat carbimazole yang berfungsi untuk menekan produksi tiroid dalam tubuh.
Golongan obat: antitiroid
Merek dagang carbimazole: Neo Mercazole
Apa itu obat karbimazol?
Karbimazole (carbimazole) adalah obat yang digunakan untuk mengatasi hipertiroidisme, yakni suatu kondisi saat kelenjar tiroid terlalu aktif.
Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon tiroksin yang dibutuhkan hampir semua bagian tubuh, termasuk dalam mengatur suhu dan metabolisme.
Obat ini tergolong sebagai agen antitiroid yang bekerja dengan cara memperlambat pembentukan hormon oleh kelenjar tiroid dalam tubuh.
Carbimazole dapat digunakan sendiri atau bersamaan dengan obat-obat hipertiroid lainnya.
Selain hipertiroidisme, obat karbimazol juga dapat digunakan dalam tahap persiapan sebelum terapi yodium radioaktif dan operasi pengangkatan kelenjar tiroid (tiroidektomi).
Sebagai obat keras, karbimazol harus digunakan berdasarkan resep dokter. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk anak-anak berusia di bawah 2 tahun.
Ringkasan
Carbimazole adalah obat yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan produksi hormon tiroid yang terlalu banyak dari kelenjar tiroid.
Dosis carbimazole
Karbimazol tersedia dalam sediaan tablet 5 mg untuk diminum melalui mulut. Dosis obat ini akan ditentukan sesuai usia pasien seperti berikut.
Orang dewasa dan lansia
- Dosis awal: 20–60 mg per hari, dalam 2–3 jadwal pemberian yang dibagi rata hingga kadar hormon tiroid normal kembali (eutiroid).
- Dosis pemeliharaan: 5–15 mg per hari dan dilanjutkan selama 6–18 bulan.
Anak-anak
- Usia <2 tahun: pemberian tidak direkomendasikan.
- Usia 3–17 tahun: 15 mg per hari, disesuaikan dengan respons tubuh terhadap obat.
Aturan pakai carbimazole
Selalu ikuti anjuran yang telah diberikan dokter atau apoteker sebelum Anda mulai pengobatan dengan obat karbimazol ini.
Pastikan Anda minum obat sesuai dosis yang telah diresepkan atau tertulis pada label kemasan produk.
Carbimazole tersedia dalam bentuk tablet yang diminum dengan dosis yang terbagi rata 2–3 kali sehari. Artinya, Anda bisa minum obat pada pagi, siang, dan malam sebelum tidur.
Anda bisa minum obat sebelum atau sesudah makan. Usahakan untuk minum obat pada waktu yang sama setiap harinya. Hal ini bertujuan supaya obat mampu bekerja optimal.
Dokter akan melakukan tes darah tiap enam minggu sekali untuk mengetahui efek pengobatan.
Bergantung pada hasilnya, dokter Anda mungkin perlu menambah atau mengurangi dosis obat untuk menyesuaikan kadar hormon tiroid ke tingkat yang tepat.
Jangan minum obat lebih banyak atau sedikit dari yang diresepkan. Berhati-hatilah untuk tidak melewatkan dosis atau berhenti minum obat tanpa anjuran dokter sebelumnya.
Konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda untuk memperoleh saran penggunaan carbimazole yang benar dan aman.
Efek samping carbimazole
Sama seperti penggunaan obat-obatan lainnya, karbimazol juga berpotensi menyebabkan efek samping ringan hingga berat seperti berikut ini.
Efek samping tidak serius
Efek samping paling umum dari penggunaan obat carbimazole, antara lain:
- sakit tenggorokan,
- sakit kepala,
- mual dan muntah,
- reaksi alergi,
- nyeri otot dan sendi, dan
- gangguan pencernaan.
Efek samping serius
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami efek samping serius di bawah ini setelah mengonsumsi tablet carbimazole.
- Kulit dan mata menguning.
- Luka lecet dalam rongga mulut.
- Demam tinggi.
- Kelelahan.
- Mudah berdarah dan timbul lebam.
- Merasa tidak membaik atau malah timbul infeksi.
Kondisi tersebut mungkin merupakan gejala dari masalah otot, penyakit kuning (jaundice), atau peradangan hati. Jika Anda sedang dalam pengawasan medis, dokter akan menghentikan dosis dan melakukan tes darah.
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin terdapat sejumlah efek samping yang tidak disebutkan dalam poin-poin di atas.
Apabila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai obat karbimazol
Sebelum menggunakan obat, dokter Anda akan menilai risiko dan manfaatnya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memakai carbimazole.
- Menunjukkan reaksi alergi terhadap karbimazol atau kandungan lain di dalam obat ini.
- Mengalami efek samping berupa peradangan pada pankreas yang terjadi secara tiba-tiba (pankreatitis akut) setelah minum obat karbimazol sebelumnya.
- Pernah atau sedang mengalami penyakit hati, penyakit ginjal, kelainan darah, atau pembengkakan pada kelenjar tiroid.
- Hendak menjalani terapi yodium radioaktif.
- Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
- Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.
Obat tablet ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Carbimazole baik disimpan pada suhu ruangan di bawah 25°C dan jauh dari paparan sinar matahari langsung.
Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Apakah obat karbimazol aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Dikutip dari National Health Service (NHS) UK, carbimazole tidak dianjurkan untuk diberikan kepada ibu hamil.
Pasalnya, obat ini bisa menyebabkan gangguan pada perkembangan bayi dalam beberapa bulan pertama kehamilan.
Dokter biasanya akan memberikan resep obat tiroid lain, yakni obat PTU atau propylthiouracil.
Selain itu, karbimazol mungkin masuk ke dalam ASI, tetapi hanya dalam jumlah sedikit yang tidak memengaruhi kesehatan bayi Anda.
Ibu hamil dan menyusui juga disarankan menjalani rutin tes darah. Ini bertujuan untuk memeriksa kadar hormon tiroid dalam tubuh ibu dan bayi selama menggunakan obat karbimazol.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko dari penggunaan obat ini.
Interaksi karbimazol dengan obat lain
Mengonsumsi carbimazole dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat lain tersebut atau meningkatkan risiko efek samping yang cukup serius.
Beberapa obat yang mungkin menimbulkan interaksi dengan obat ini, antara lain:
- digoksin,
- eritromisin,
- teofilin,
- propanolol,
- atenolol,
- warfarin, dan
- prednisolon.
Mungkin ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan belum tercantum pada daftar di atas.
Selalu konsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
[embed-health-tool-bmi]