Bupivakain (bupivacaine) adalah obat dengan fungsi untuk menghilangkan rasa sakit selama prosedur medis dan operasi, termasuk bedah persalinan dan bedah mulut.
Golongan obat: anestetik, anestetik lokal
Merek dagang etil klorida: Bucain Spinal Heavy, Bupivacaine HCL Monohydrate Spinal Heavy, Bunascan 0,5%, Quanocain Spinal Heavy, Marcain, Regivell Spinal 0,5% Heavy, Socain Spinal 0,5% Apa itu obat bupivakain?
Bupivakain adalah obat anestetik (bius) lokal yang bekerja dengan cara menghambat pengiriman sinyal nyeri ke otak. Pada pengkategorian obat anestetik lokal, bupivakain termasuk ke dalam golongan amida.
Obat ini diberikan melalui suntikan langsung ke area tubuh yang akan dibuat kebas selama prosedur operasi. Tergantung prosedur yang hendak Anda jalani, Anda akan menerima suntikan obat ini di dokter gigi atau rumah sakit.Untuk bius epidural, bupivakain diberikan melalui suntikan ke dalam sumsum tulang belakang di bagian pinggang bawah. Sementara untuk bedah mulut seperti operasi gigi bungsu, dokter menyuntikkan bupivacaine langsung ke dalam gusi dekat gigi yang akan dioperasi. Selama obat bekerja, dokter dan tenaga medis lainnya akan memantau kondisi Anda. Mereka juga akan mengawasi tanda-tanda vital seperti pernapasan, tekanan darah, dan kadar oksigen.
Sediaan dan dosis bupivakain
Bupivakain tersedia dalam bentuk larutan konsentrat. Dokter akan memberikan obat ini melalui injeksi (suntikan) dalam dosis yang disesuaikan dengan tujuan pembedahan dan kondisi pasien.
Berikut dosis bupivacaine menurut area penyuntikannya.
Pembedahan dewasa
- Penyuntikan secara lokal: larutan 0,25%, diberikan maksimum 150 mg (60 mL).
- Saraf tepi: larutan 0,25% sebanyak 12,5 mg (5 mL); larutan 0,5% sebanyak 25 mg (5 mL); dosis maksimum 150 mg.
- Retrobulbar untuk operasi mata: larutan 0,75% sebanyak 15–30 mg (2–4 mL).
- Saraf simpatis: larutan 0,25% sebanyak 50–125 mg (20–50 mL).
- Lumbar (tulang belakang bagian pinggang): larutan 0,25% sebanyak 25–50 mg (10–20 mL); larutan 0,5% sebanyak 50–100 mg (10–20 mL); larutan 0,75% sebanyak 75 –150 mg (10–20 mL) dalam dosis tunggal.
- Kaudal (tulang belakang bagian ekor): larutan 0,25% sebanyak 37,5–75 mg (15– 30 mL); larutan 0,75% sebanyak 75–150 mg (15–30 mL).
- Tulang belakang: larutan 0,5% sebanyak 10–20 mg (2–4 mL).
Nyeri pascaoperasi dewasa
- Larutan 0,1% sebanyak 4–15 mg (4–5 mL) per jam.
- Larutan 0,125% sebanyak 5–15 mg (4–12 mL) per jam secara epidural.
Nyeri persalinan
- Lumbar: larutan 0,25% sebanyak 15–30 mg (6–12 mL); larutan 0,375% sebanyak 22,5 – 45 mg (6–12 mL); larutan 0,5% sebanyak 30–60 mg (6–12 mL).
- Kaudal: larutan 0,25% sebanyak 25–50 mg (10–20 mL); larutan 0,375% sebanyak 37,5–75 mg (10–20 mL); larutan 0,5% sebanyak 50–100 mg (10–20 mL).
Nyeri akut anak 1 – 12 tahun
- Kaudal/lumbar/toraks: larutan 0,25% sebanyak 1,5–2 mg per kg berat badan.
- Saraf tepi: larutan 0,25% atau 0,5% sebanyak 0,5–2 mg per kg berat badan.
Aturan pakai bupivakain
Dokter menentukan dosis obat berdasarkan jenis nyeri, berat badan, bagian tubuh yang akan disuntik, usia, dan kondisi fisik Anda.
Satu dosis obat biasanya cukup untuk satu tindakan bedah, tapi operasi yang lebih panjang mungkin memerlukan dosis tambahan.
Dokter biasanya menyuntikkan bupivakain pada area yang akan dibuat kebas.
Namun, terkadang dokter juga perlu menyuntikkan obat ini pada area yang jauh dari area kebas tersebut. Hal ini biasanya dilakukan pada prosedur bius epidural (injeksi pada sumsum tulang belakang).
Setelah memasuki tubuh, obat akan menghentikan pengiriman sinyal nyeri dari area suntikan menuju otak sehingga area tersebut menjadi kebas. Efek ini akan menghilang secara perlahan setelah operasi selesai.
Efek samping bupivakain
Penggunaan bupivakain bisa menimbulkan efek samping umum berupa mual, muntah, nyeri punggung, ada pusing. Efek samping bupivacaine yang mungkin muncul yakni:
- kedinginan,
- gemetar,
- tekanan darah rendah,
- susah buang air kecil,
- sakit kepala, dan
- gangguan fungsi seksual.
Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping yang lebih parah, seperti:
- gatal-gatal,
- sesak napas,
- pembengkakan pada mulut, wajah, dan lidah,
- merasa ingin pingsan,
- gangguan bicara atau penglihatan,
- telinga berdengung,
- tremor,
- kejang, dan
- detak jantung melemah.
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Peringatan dan perhatian saat pakai bupivakain
Sebelum menggunakan bupivakain, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.
- Memiliki riwayat alergi terhadap obat bius.
- Memiliki riwayat penyakit ginjal, hati, atau jantung.
- Mengalami penumpukan cairan dalam paru-paru.
- Mengalami penurunan volume darah.
- Pembengkakan perut akibat asupan cairan yang berlebihan.
- Mengidap kanker lambung.
Jika Anda tidak dapat memastikan apakah Anda memiliki kondisi di atas, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apakah bupivakain aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan bupivacaine pada ibu hamil atau menyusui.
Beri tahu dokter atau apoteker apabila Anda sedang hamil atau menyusui, atau sedang berencana untuk hamil.
Interaksi bupivakain dengan obat lain
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan bupivakain.
- Obat untuk mengatasi gangguan irama jantung (aritmia), seperti lidokain, amiodaron, dan meksiletin.
- Obat untuk menghentikan pembekuan darah (antikoagulan).
Bupivakain merupakan obat golongan anestetik lokal yang berfungsi menghilangkan nyeri selama pembedahan dan persalinan.
Untuk mencegah efek samping, pastikan Anda memberi tahu dokter mengenai riwayat medis Anda.
[embed-health-tool-bmi]