Penolakan organ adalah reaksi yang bisa terjadi setelah transplantasi organ dilakukan. Untuk mencegahnya, dokter akan memberikan obat yang disebut basiliximab. Seperti apa kegunaan dan efek sampingnya? Berikut ulasan lengkapnya.
Golongan obat: obat imunosupresan
Merek dagang: Simulect
Apa itu obat basiliximab?
Basiliximab (basiliksimab) adalah obat untuk mencegah penolakan organ transplantasi.
Kondisi ini umum terjadi pada pasien yang menjalani transplantasi organ. Reaksi penolakan terjadi ketika sistem imun salah mengenali organ baru sebagai ancaman dan menyerangnya.
Basiliksimab ini termasuk dalam kelas imunosupresan atau penekan imun. Cara kerja obat ini adalah menurunkan aktivitas sistem kekebalan tubuh sehingga tidak akan menyerang organ transplantasi.
Dosis dan sediaan basiliximab
Obat ini hanya tersedia dalam bentuk serbuk injeksi 20 mg. Berikut ini adalah dosis basiliksimab yang biasanya diberikan dokter.
Dewasa
- Dalam kombinasi dengan siklosporin dan kortikosteroid: 20 mg dengan injeksi bolus atau melalui infus selama 20 -30 menit. Injeksi dilakukan 2 jam sebelum transplantasi, diikuti dengan dosis 20 mg setelah 4 hari
- Dosis kedua akan dihentikan jika terjadi hipersensitivitas parah atau gagal cangkok.
Anak-anak
- Dalam kombinasi dengan siklosporin dan kortikosteroid dan berat badannya kurang dari 35 kg: 10 mg bolus. Injeksi atau infus dilakukan selama 20 – 30 menit dan 2 jam sebelum operasi, diulangi sekali 4 hari kemudian.
- Untuk pasien dengan berat badan 35 kg dosisnya sama seperti orang dewasa. Tunda dosis kedua jika terjadi gagal cangkok atau reaksi hipersensitivitas parah.
Aturan pakai basiliximab
Obat ini tersedia dalam bentuk bubuk yang dicampurkan dengan air dan disuntikkan ke dalam pembuluh darah oleh dokter.
Biasanya, obat diberikan dalam 2 dosis. Dosis pertama diberikan 2 jam sebelum operasi transplantasi organ. Dosis kedua diberikan empat hari setelah operasi dilakukan.
Pemberian obat hanya dilakukan oleh tim medis. Oleh karena itu, tanyakan anjuran dan pantangannya sebelum dan sesudah pemberian obat.
Efek samping basiliximab
Sama seperti obat lainnya, basiliximab bisa menimbulkan efek samping. Pada setiap orang, efek sampingnya bisa berbeda-beda, tergantung respons tubuh terhadap obat.
Ada pula pasien yang menunjukkan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Efek samping ringan
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Sembelit.
- Sakit perut.
- Maag.
- Pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah.
- Pilek.
- Sakit kepala.
- Gemetar dari bagian tubuh yang tidak dapat Anda kendalikan.
- Kesulitan tidur atau terus mengantuk.
- Nyeri pada bekas suntikan.
Efek samping basiliksimab umumnya dapat membaik dalam beberapa hari. Jika tidak kunjung membaik dalam beberapa hari, konsultasikan ke dokter.
Efek samping serius
- Ruam dan gatal disertai bersin, batuk, dan mengi.
- Sesak napas dan kesulitan menelan.
- Detak jantung cepat.
- Kelelahan.
- Nyeri otot.
- Pusing hingga pingsan.
- Penambahan berat badan dan pembengkakan di seluruh tubuh.
- Sakit tenggorokan, demam, kedinginan, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
- Buang air kecil yang sulit atau menyakitkan.
Bila Anda mengalami efek samping di atas, segera hubungi tim medis karena bisa mengancam jiwa.
Peringatan dan perhatian pakai obat basiliximab
Beri tahu dokter jika Anda pernah mengalami kondisi berikut ini sebelum obat diberikan.
- Alergi dengan obat serupa.
- Pernah menjalani transplantasi organ, tapi gagal dalam waktu singkat.
- Pernah berada di ruang operasi, tapi akhirnya transplantasi dibatalkan.
Dalam situasi ini, Anda mungkin telah menerima obat imunosupresan ini. Dokter Anda akan mempertimbangkan penggunaan obat lebih lanjut.