Radang tenggorokan termasuk jenis penyakit yang sangat umum dialami. Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri di tenggorokan. Salah satu obat yang diduga bisa mengurangi nyeri akibat radang tenggorokan yaitu methylprednisolone.
Obat ini tersedia dalam berbagai merek dan harus digunakan dengan resep dokter. Namun, benarkah methylprednisolone efektif sebagai obat untuk atasi radang tenggorokan? Cari tau selengkapnya di sini.
Apakah methylprednisolone bisa jadi obat radang tenggorokan?
Jawaban singkatnya, sebenarnya methylprednisolone belum pernah dipakai sebagai pengobatan utama untuk mengatasi radang tenggorokan.
Obat methylprednisolone umumnya hanya digunakan sebagai pereda rasa sakit (pain reliever), sebagaimana konsumsi parasetamol ataupun NSAID lainnya.
Jadi, pada radang tenggorokan ini, obat methylprednisolone berguna sebagai pereda gejala nyerinya.
Methylprednisolone adalah obat jenis kortikosteroid untuk mengurangi gejala pembengkakan, rasa nyeri, dan reaksi alergi.
Mirip dengan hormon alami yang dihasilkan kelenjar adrenal, obat ini berfungsi mengganti zat di dalam tubuh.
Dalam meredakan gejala akibat peradangan, methylprednisolone bekerja dengan mengubah respons daya tahan tubuh. Obat ini mencegah produksi zat penyebab peradangan di dalam tubuh.
Obat ini umumnya digunakan untuk menangani peradangan dalam berbagai penyakit.
Penyakit tersebut misalnya arthritis (seperti, rematik), penyakit kulit, kelainan darah, penyakit ginjal, penyakit mata, gangguan pencernaan (seperti, ulcerative colitis), alergi, asma, dan juga kanker.
Selain itu, penelitian menunjukan bahwa methylprednisolone juga bisa diresepkan untuk membantu mengurangi gejala radang tenggorokan.
Obat steroid atau kortikosteroid, seperti methylprednisolone, diduga dapat menjadi pilihan obat untuk membantu mengurangi rasa sakit yang timbul saat radang tenggorokan akibat infeksi virus ataupun bakteri.
Perlu Anda ketahui
Aturan pakai methylprednisolone untuk nyeri radang tenggorokan
Methylprednisolone merupakan obat resep yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini umum diresepkan dokter dalam bentuk tablet yang ditelan lewat mulut.
Dokter akan menentukan dosis sesuai dengan kondisi yang dialami, termasuk radang tenggorokan. Dosis methylprednisolone untuk radang tenggorokan juga bisa berbeda untuk setiap pasien.
Faktor-faktor yang menentukan dosis methylprednisolone adalah kondisi kesehatan yang akan diobati, tingkat keparahannya, respons tubuh pasien terhadap obat, dan juga berat badan (terutama bagi pasien anak).
Gunakan methylprednisolone seperti yang diarahkan oleh dokter. Periksa label kemasan obat untuk instruksi dosis yang tepat.
Penggunaan methylprednisolone untuk radang tenggorokan dalam jangka panjang atau melebihi dosis dapat meningkatkan risiko gangguan kelenjar adrenal.
Oleh karena itu, dosisnya harus sesuai anjuran dokter. Peningkatan dan pengurangan dosis obat juga perlu dilakukan secara bertahap demi mengurangi efek samping dan mencegah gejala putus obat.
Methylprednisolone bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap penyebab infeksi atau memperparah infeksi yang sedang dialami.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika saat menggunakan obat ini, Anda terpapar atau melakukan kontak erat dengan penderita cacar air, campak, atau tuberkulosis (TBC).
Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan obat methylprednisolone jika Anda memiliki infeksi jamur di bagian tubuh mana pun.
Selain itu, Anda tidak boleh melakukan vaksin, imunisasi, atau pemeriksaan kulit apapun selama menggunakan obat ini, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Sebelum menggunakan methylprednisolone untuk meredakan gejala radang tenggorokan, beri tahu dokter tentang semua kondisi medis dan semua obat-obatan lain yang sedang/baru saja Anda gunakan.
Untuk memastikan apakah obat ini aman untuk Anda, beri tahu dokter jika Anda mengalami kondisi berikut ini.
- Gangguan tiroid.
- Infeksi herpes pada mata.
- Tukak lambung, kolitis ulserativa, atau divertikulitis.
- Depresi, penyakit mental, atau psikosis.
- Penyakit hati (terutama sirosis).
- Tekanan darah tinggi.
- Osteoporosis.
- Gangguan otot (seperti, Myasthenia Gravis).
- Sklerosis ganda.
Beri tahu juga kepada dokter jika Anda memiliki diabetes. Obat steroid bisa meningkatkan kadar gula darah di dalam darah atau urine.
Belum diketahui apakah obat ini aman untuk janin. Sebaiknya, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau berencana hamil sebelum menggunakan obat ini.
Ada banyak penyakit lain yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan steroid dan banyak obat-obatan lain yang dapat memengaruhi kemanjuran obat ini.