Umumnya, sakit maag atau masalah yang berkaitan dengan asam lambung bisa diobati dengan obat-obatan yang salah satunya yaitu Acitral. Acitral merupakan jenis obat antasida dengan kandungan aluminium hidroksida. Simak selengkapnya di sini!
Golongan obat: antasida
Kandungan obat acitral: aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, dan simethicone
Apa itu Acitral?
Acitral adalah salah satu obat untuk mengobati gejala maag, seperti sakit pada ulu hati, mual, hingga perut kembung. Kandungan aluminium hidroksida di dalamnya membuat Acitral mampu menurunkan asam lambung.
Dengan begitu, gejala akibat asam lambung naik, seperti perut kembung, pun dapat mereda. Sayangnya, obat ini bukan penyembuh maag karena masalah asam lambung bisa kembali kambuh.
Meski begitu, obat ini bukan sebagai penyembuh maag karena masalah asam lambung ini bisa kembali kambuh.
Sediaan dan dosis Acitral
Acitral merupakan obat antasida yang terdiri dari dua jenis, yaitu suspensi (sirup) dan tablet. Berikut penjelasannya.
Acitral sirup
Setiap 1 botol Acitral cair berisi 120 mililiter (ml). Setiap 5 ml mengandung 200 miligram (mg) magnesium hidroksida, 200 mg aluminium hidroksida, dan 20 mg simethicone.
Dosis obat ini akan berbeda pada beberapa orang, tergantung usia dan kondisi kesehatannya.
- Dewasa: 1 – 2 sendok takar (5 – 10 ml), 3 – 4 kali sehari.
- Anak-anak (6 – 12 tahun): 1/2 – 1 sendok takar (2,5 – 5 ml), 3 – 4 kali sehari.
Acitral tablet
Setiap 1 dus Acitral berisi 10 blister, 1 blister berisi 10 tablet kunyah. Dalam 1 tablet terkandung 200 mg magnesium hidroksida, 200 mg aluminium hidroksida, dan 20 mg simethicone.
Setiap penggunaannya Anda bisa mengunyah 1 – 2 tablet untuk 3 – 4 kali sehari. Perlu diingat bahwa Anda bisa menggunakan obat ini 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan menjelang tidur.
Efek samping Acitral
Sama seperti obat-obatan pada umumnya, obat ini memiliki sejumlah efek samping, mulai dari yang ringan hingga serius.
Efek samping ringan
Kandungan aluminium hidroksida pada Acitral termasuk aman dikonsumsi. Namun, ada sederet efek samping yang mungkin terjadi usai minum obat ini, antara lain:
- mual,
- muntah,
- berkeringat,
- gatal-gatal,
- sulit bernapas,
- pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, hingga
- ingin pingsan.
Efek samping serius
Sementara itu, efek samping dari penggunaan obat untuk asam lambung ini bisa memicu kondisi yang serius meskipun jarang terjadi. Beberapa kondisi tersebut meliputi:
- warna feses gelap,
- mudah bingung,
- durasi tidur terlalu lama,
- sakit saat buang air kecil,
- warna muntah gelap, dan
- nyeri perut yang parah.
Perlu diingat bahwa ada beberapa kondisi yang mungkin tak disebutkan di atas dan menjadi salah satu efek samping dari obat yang digunakan.
Bila Anda khawatir akan sebuah gejala tertentu, silakan konsultasikan dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat.
Apakah obat Acitral aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Kandungan magnesium hidroksida, aluminium hidroksida, dan simethicone di dalam Acitral berfungsi sebagai antasida.
Sejauh ini, belum ada studi terkait risiko penggunaan kombinasi senyawa aktif tersebut pada ibu hamil atau menyusui. Artinya, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori N (tidak diketahui), menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Walaupun demikian, selalu konsultasikan dengan dokter terkait pemakaian obat ini sebelum digunakan saat sedang hamil atau menyusui. Hal ini dikarenakan obat ini mungkin bisa memengaruhi bayi Anda lewat proses menyusui.
Interaksi obat Acitral dengan obat lain
Kandungan aluminium hidroksida pada Acitral bisa memengaruhi kemampuan tubuh menyerap obat ketika dipakai bersamaan dengan obat lainnya.
Jadi, obat ini kemungkinan besar dapat berinteraksi dengan 382 jenis obat dan berikut ini beberapa jenis yang paling sering berinteraksi.
- Acetylsalicylic Acid (aspirin)
- Aspirin Low Strength (aspirin)
- Augmentin (amoxicillin / clavulanate)
- Calcium 600 D (calcium / vitamin D)
- Cipro (ciprofloxacin)
- Fish Oil (omega-3 polyunsaturated fatty acids)
- Ginkgo Biloba (ginkgo)
- Lasix (furosemide)
- Lipitor (atorvastatin)
- Milk of Magnesia (magnesium hydroxide)
- MiraLAX (polyethylene glycol 3350)
- Nexium (esomeprazole)
- Paracetamol (acetaminophen)
- Plavix (clopidogrel)
- Tylenol (acetaminophen)
- Thiamine (vitamin B1)
- Cyanocobalamin (vitamin B12)
- Pyridoxine (vitamin B6)
- Ascorbic acid (vitamin C)
- Cholecalciferol (vitamin D3)
- Zofran (ondansetron)
Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter atau apoteker guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.
[embed-health-tool-bmi]