backup og meta

6 Penyebab Anda Tidak Merasa Lapar Saat Jam Makan

6 Penyebab Anda Tidak Merasa Lapar Saat Jam Makan

Salah satu alasan kenapa Anda sering tidak makan tepat waktu adalah karena belum merasa lapar. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab Anda tidak merasa lapar saat waktunya makan.

Tidak hanya nafsu makan yang menurun, kebiasaan makan yang tidak sehat dan kondisi medis tertentu juga memengaruhi. Simak penjelasan lengkapnya!

Penyebab tidak merasa lapar

Ada banyak alasan mengapa Anda tidak merasa lapar, bahkan ketika tubuh sebenarnya memerlukan makanan.

Berikut ini adalah sejumlah kondisi yang bisa memengaruhi rasa lapar. 

1. Sistem pencernaan belum aktif

Saat Anda tidur di malam hari, proses pencernaan dan penyerapan zat gizi dari makanan tetap berlangsung.

Meski begitu, pencernaan di malam hari berlangsung lambat, tidak seperti di siang hari ketika tubuh secara aktif membakar energi. 

Ketika Anda bangun di pagi hari, kerja pencernaan juga belum optimal. Itulah penyebab Anda tidak begitu merasa setelah bangun tidur, apalagi jika Anda cukup kenyang saat makan malam.

2. Makan saat tengah malam

risiko makan tengah malam

Kebiasaan makan atau ngemil tengah malam bisa membuat Anda tidak lapar di pagi hari, sehingga malas untuk sarapan. 

Asupan kalori dari camilan di malam hari tidak akan sepenuhnya dibakar oleh tubuh karena setelah makan Anda akan tidur.

Saat tidur, tubuh tidak akan membakar kalori sebanyak ketika Anda berkativitas pada siang hari.

Perut tetap penuh semalaman, bahkan sampai bagun pada pagi hari Anda masih merasa kenyang, sehingga tak ingin sarapan.

3. Usia

Sekitar 15 – 30% orang lanjut usia diperkirakan mengalami penurunan nafsu makan.

Ada banyak alasan mengapa nafsu makan menurun seiring bertambahnya usia, antara lain:

  • metabolisme dan kebutuhan energi yang lebih rendah,
  • menurunnya respons hormon,
  • fungsi indera perasa dan penciuman yang menurun,
  • produksi air liur berkurang,
  • kesehatan gigi yang buruk, dan
  • mengalami penyakit akut dan kronis.

Gangguan kesehatan mental juga dapat menjadi penyebab lansia sering merasa tidak lapar saat jam makan, atau bahkan seharian. 

4. Menggunakan obat-obatan

Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping menurunkan nafsu makan.

Beberapa obat-obatan yang mungkin menjadi penyebab Anda tidak merasa lapar seharian antara lain:

  • antibiotik,
  • antihipertensi,
  • diuretik, dan
  • obat penenang.

Obat-obatan dapat memicu kelelahan dan mual, sehingga Anda enggan mengonsumsi makanan.

Efek samping pengobatan seperti kemoterapi atau cuci darah juga bisa mengurangi nafsu makan secara drastis.

5. Gangguan psikologis

Gangguan kecemasan, stres, dan depresi dapat menjadi penyebab Anda tidak merasa lapar sampai seharian. 

Ketika Anda mengalami gangguan kecemasan, stres, dan depresi tubuh akan mengaktifkan mode psikologis bernama fight or flight

Kondisi ini menyebabkan sistem saraf pusat melepaskan hormon stres (kortisol) yang memperlambat pencernaan dan menekan nafsu makan. 

Tak jarang gangguan mental serius bahkan bisa menghilangkan rasa lapar sepenuhnya.

6. Sakit

tidak nafsu makan saat flu

Penyakit tertentu, seperti flu atau infeksi pencernaan, dapat menurunkan nafsu makan 

Penyakit pernapasan khususnya dapat menghalangi indera penciuman dan perasa. Ini membuat Anda tidak berselera untuk makan. 

Selain itu, infeksi pencernaan atau flu perut bisa menyebabkan mual yang cenderung menurunkan nafsu makan.

7. Penyakit kronis

Ada beberapa kondisi kesehatan lain yang dapat menjadi penyebab tidak merasa lapar.

Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) bisa memicu metabolisme tubuh melambat dan menurunkan rasa lapar. 

Penyakit kronis lain yang dapat menyebabkan penurunan nafsu makan meliputi:

Bagaimana cara merangsang nafsu makan?

tidak nafsu makan

Jika sesekali merasa tidak lapar atau tak berselera makan, ini hal yang wajar.

Namun, gangguan mental, penyakit kronis, atau efek samping terapi bisa mengurangi nafsu makan terus-menerus.

Kondisi kesehatan yang terus menurun bisa menjadi penyebab tubuh kehilangan keinginan untuk makan atau tidak merasa lapar sama sekali.

Jika dibiarkan, tubuh tentunya akan kekurangan energi, kehilangan banyak zat gizi, dan kesehatan makin memburuk.

Maka dari itu, Anda perlu mencoba cara meningkatkan nafsu makan berikut ini. 

1. Buat pengingat pentingnya untuk makan

Anda bisa menyetel alarm sebagai pengingat waktu makan atau ngemil sehingga Anda makan secara teratur.

Meski sangat tidak berselera makan, cobalah makan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Jika tetap sulit, pilihlah makanan yang Anda sukai dan kunyah perlahan untuk menikmati setiap rasa yang ada dalam makanan.

Hal ini bisa merangsang tubuh lebih peka terhadap rasa makanan sehingga menimbulkan selera makan.

2. Makan porsi kecil dan padat gizi

Alih-alih memaksakan diri untuk makan dalam jumlah besar, cobalah dengan porsi makan kecil, tapi tetap padat gizi. 

Mulailah dengan makanan yang teksturnya tidak terlalu padat, seperti sup ayam dengan sayuran atau krim sup jamur dengan jagung.

Anda bisa menambah porsi makan secara bertahap seiring meningkatnya nafsu makan.

3. Minum suplemen penambah nafsu makan

Suplemen minyak ikan dapat menjadi suplemen penambah nafsu makan.

Khasiat ini ditunjukkan dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Appetite (2013).

Pada studi tersebut, para peserta yang rutin mengonsumsi minyak ikan mengalami peningkatan nafsu makan secara bertahap.

Kapan perlu konsultasi dengan dokter?

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter jika nafsu makan terus menurun dalam sebulan terakhir, apalagi berat badan turun drastis dan muncul berbagai keluhan.
Dokter akan mencari tahu penyebab Anda sering tidak merasa lapar dan menentukan pengobatan yang tepat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Ans, A. H., Anjum, I., Satija, V., Inayat, A., Asghar, Z., Akram, I., & Shrestha, B. (2018). Neurohormonal Regulation of Appetite and its Relationship with Stress: A Mini Literature Review. Cureus10(7), e3032. https://doi.org/10.7759/cureus.3032

Damsbo-Svendsen, Signe; Rønsholdt, Mia Dybkjær; Lauritzen, Lotte (2013). Fish oil-supplementation increases appetite in healthy adults. A randomized controlled cross-over trial. Appetite, 66(), 62–66. https://doi.org/10.1016/j.appet.2013.02.019 

Pilgrim, A. L., Robinson, S. M., Sayer, A. A., & Roberts, H. C. (2015). An overview of appetite decline in older people. Nursing older people27(5), 29–35. https://doi.org/10.7748/nop.27.5.29.e697

Potter, G. G., McQuoid, D. R., & Steffens, D. C. (2015). Appetite loss and neurocognitive deficits in late-life depression. International journal of geriatric psychiatry30(6), 647–654. https://doi.org/10.1002/gps.4196

Simmons, W. K., Burrows, K., Avery, J. A., Kerr, K. L., Bodurka, J., Savage, C. R., & Drevets, W. C. (2016). Depression-Related Increases and Decreases in Appetite: Dissociable Patterns of Aberrant Activity in Reward and Interoceptive Neurocircuitry. The American journal of psychiatry173(4), 418–428. https://doi.org/10.1176/appi.ajp.2015.15020162

Appetite Loss and Cancer Treatment. (2018). National Cancer Institute. Retrieved October 11, 2022 from https://www.cancer.gov/about-cancer/treatment/side-effects/appetite-loss

Versi Terbaru

18/10/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Sarapan Bubur Ayam Sehat atau Tidak? Ini Tips Sehatnya

Sebelum Olahraga Pagi, Baiknya Sarapan Dulu atau Tidak?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 18/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan