Tidak sekadar memengaruhi citra tubuh, obesitas juga menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung. Dalam penegakan diagnosisnya, dokter akan mencari tahu klasifikasi obesitas yang dialami pasien. Apa saja tingkatannya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Tidak sekadar memengaruhi citra tubuh, obesitas juga menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti diabetes dan penyakit jantung. Dalam penegakan diagnosisnya, dokter akan mencari tahu klasifikasi obesitas yang dialami pasien. Apa saja tingkatannya?
Obesitas adalah penumpukan lemak berlebihan di tubuh akibat ketidakseimbangan energi dalam waktu lama.
Ketidakseimbangan energi yang dimaksud adalah energi yang dihasilkan tubuh dengan energi yang digunakan.
Tingkat obesitas dapat ditentukan lewat banyak cara, salah satunya menurut Kementerian Kesehatan RI adalah dengan perhitungan indeks massa tubuh (IMT).
Pengukuran tingkat obesitas dengan indeks massa tubuh (IMT) mengikuti rumus berikut.
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²
Berdasarkan pengukuran IMT ini, obesitas terbagi dalam dua klasifikasi.
Jika hasil perhitungan IMT Anda berada di antara 25 hingga 29,9, angka tersebut menunjukkan bahwa Anda mengalami obesitas tingkat 1.
Apabila hasil perhitungan IMT Anda lebih dari 30, Anda masuk dalam klasifikasi obesitas tingkat 2.
Pembagian kategori obesitas oleh Kemenkes RI ini berbeda dengan WHO. Klasifikasi obesitas menurut WHO terbagi menjadi 3 tingkatan berikut.
Sebelumnya, ada juga obesitas tingkat III yang disebut dengan obesitas morbid. Dalam bahasa medis, “morbiditas” merujuk pada risiko kesehatan yang terkait.
Dokter menyebut obesitas kelas III sebagai “morbid” karena kemungkinan besar akan mengalami sejumlah masalah kesehatan yang berdampak fatal.
Namun, penggunaan istilah morbid tidak digunakan lagi karena konotasi negatifnya.
Mendeteksi obesitas lewat perhitungan IMT memang bisa dilakukan secara mandiri.
Namun, hasil perhitungan IMT bisa tidak akurat untuk semua orang, contohnya atlet berotot. Massa otot yang besar bisa memengaruhi nilai IMT seseorang.
Jadi, IMT atlet bisa saja masuk dalam kategori obesitas meskipun tidak memiliki kelebihan lemak.
Untuk menentukan klasifikasi obesitas secara lebih tepat, rangkaian pemeriksaan menyeluruh seperti di bawah ini bisa dilakukan.
Dokter mungkin meninjau riwayat berat badan, upaya penurunan berat badan, aktivitas fisik dan kebiasaan olahraga, pola makan dan kontrol nafsu makan.
Begitu juga dengan kondisi lain terkait penggunaan obat-obatan dan tingkat stres akan dipantau oleh dokter dalam pemeriksaan.
Selain itu, dokter bisa meninjau riwayat kesehatan keluarga untuk mengetahui apakah Anda mungkin memiliki faktor genetik obesitas.
Pemeriksaan untuk mengetahui klasifikasi obesitas bisa meliputi pengukuran tinggi badan, pengecekan detak jantung dan paru-paru, dan memeriksa perut Anda.
Lemak berlebihan tersimpan di sekitar pinggang. Ini disebut lemak viseral atau lemak perut.
Penumpukan lemak di perut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Batas aman lingkar pinggang pria adalah 90 cm, sedangkan wanita adalah 80 cm. Lebih dari itu menandakan adanya penumpukan lemak berlebih.
Jika Anda mengetahui masalah kesehatan, dokter Anda akan mengevaluasinya.
Dokter juga akan memeriksa kemungkinan masalah kesehatan lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, tiroid yang kurang aktif, masalah hati, dan diabetes.
Tingkatan obesitas bertujuan untuk mengetahui seberapa parah obesitas yang dialami seseorang.
Itu artinya, semakin besar tingkat obesitas, semakin besar pula risiko penyakit yang bisa terjadi di kemudian hari.
Penentuan klasifikasi pun membantu dokter menentukan perawatan yang tepat.
Pada kasus obesitas I misalnya, dokter akan menganjurkan pasien mencapai berat badan ideal lewat diet defisit kalori dan olahraga.
Namun untuk kasus obesitas II, mungkin perlu tambahan perawatan, seperti penggunaan obat atau prosedur pembedahan lebih lanjut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar