Obesitas bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan memicu gangguan mental, seperti stres atau depresi. Untuk mengatasi obesitas, Anda bisa menerapkan diet tertentu. Ketahui pola makan seperti apa yang tepat untuk mengatasi obesitas.
Anjuran dalam diet untuk obesitas
Cara terbaik diet untuk mengatasi obesitas adalah dengan mengubah pola makan dan lebih aktif bergerak.
Pastikan tujuan pertama diet untuk meningkatkan kesehatan, bukan membuat tubuh menjadi kurus.
Anda perlu menghindari makanan berkalori tinggi. Ubah kebiasaan makanan cepat saji, makanan olahan (sosis, soda ringan, dan sebagainya), alkohol, dan minuman manis ke pola makan yang lebih sehat.
Agar lebih jelas, Anda dapat mengikuti anjuran diet atau pola makan obesitas berikut ini.
1. Memperbanyak konsumsi gandum utuh, buah, dan sayuran
Biji-bijian utuh, seperti beras merah, gandum, dan barley, tinggi serat sehingga dicerna lebih lambat di dalam sistem pencernaan, begitupun dengan sayur-sayuran dan buah-buahan.
Artinya, makanan berserat tinggi dapat memberikan sensasi kenyang lebih lama sehingga Anda tidak cepat lapar. Nah, kurangnya rasa lapar akan membantu mengurangi jumlah porsi makan Anda.
Buah-buahan dan sayuran juga rendah kalori dan mengandung banyak air sehingga Anda bisa merasa cepat kenyang dan tidak khawatir akan asupan kalori yang berlebih.
Manfaat konsumsi makanan ini terhadap penurunan berat badan ditunjukkan dalam banyak penelitian, salah satunya riset dalam The New England journal of medicine (2011).
Hasil riset memperlihatkan peningkatan asupan biji-bijian, buah utuh (bukan jus buah), dan sayuran membantu menurunkan berat badan.
2. Utamakan protein rendah lemak
Dalam menerapkan pola makan untuk obesitas, pilih juga sumber protein yang tepat. Konsumsilah makanan berprotein tinggi tetapi rendah lemak, contohnya adalah:
- ikan,
- putih telur,
- ayam tanpa kulit,
- susu dan keju rendah lemak,
- tempe,
- tahu, dan
- kacang-kacangan yang diolah.
Anda akan cenderung merasa lebih kenyang setelah menyantap sumber protein daripada mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Terlebih, kalori protein juga lebih rendah.
Ulasan dalam Annual review of nutrition (2009) memperlihatkan protein membantu mempertahankan massa otot selama menurunkan berat badan.
Hal ini penting untuk menjaga postur tubuh ketika Anda kehilangan banyak berat badan.