backup og meta

Nutrisi Parenteral, Pemberian Makanan Lewat Pembuluh Darah

Nutrisi Parenteral, Pemberian Makanan Lewat Pembuluh Darah

Ada berbagai kondisi medis yang membuat pasien tidak bisa makan dan minum dengan normal melalui mulut. Padahal, pasien tetap membutuhkan asupan gizi untuk mendukung pemulihan. Pada kondisi seperti ini, pasien perlu menjalani prosedur medis yang disebut nutrisi parenteral.

Apa itu nutrisi parenteral?

Nutrisi parenteral adalah tindakan pemberian kalori dan zat gizi melalui pembuluh darah pasien tanpa melewati sistem pencernaan.

Prosedur ini dikenal juga sebagai nutrisi parenteral total atau nutrisi intravena.

Zat gizi yang dikirimkan ke dalam tubuh pasien meliputi glukosa, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan elektrolit.

Semua ini adalah zat gizi penting yang diperlukan untuk menghasilkan energi dan memenuhi kebutuhan cairan.

Tujuan utama pemberian nutrisi melalui intravena adalah untuk mencegah kekurangan gizi pada pasien yang tidak bisa makan melalui mulut.

Tindakan ini juga diperlukan apabila sistem pencernaan pasien tidak bisa menyerap atau menerima zat gizi dengan cukup.

Pemberian nutrisi intravena umumnya dilakukan di rumah sakit.

Tergantung penyakit yang diderita dan kondisi pasien, pasien mungkin juga perlu menjalani prosedur ini di rumah selama beberapa minggu, beberapa tahun, atau bahkan seumur hidupnya.

Manfaat nutrisi parenteral

meropenem adalah obat

Proses penyembuhan tidak hanya memerlukan obat, tapi juga makanan. Makanan akan memberikan energi dan zat gizi untuk menjaga kebugaran tubuh sebaik mungkin.

Pada tubuh yang bugar juga terdapat sistem kekebalan yang kuat melawan penyakit.

Masalah timbul jika kondisi pasien begitu parah sehingga tidak mampu makan melalui mulut atau sistem pencernaan pasien tidak bekerja dengan optimal.

Jika kondisi ini terus berlangsung, pasien berisiko mengalami kekurangan gizi.

Untuk itu, tenaga medis memberikan nutrisi melalui pembuluh darah agar pasien tetap mendapatkan zat gizi yang diperlukan untuk memulihkan diri.

Ada sejumlah kondisi yang membuat pasien perlu mendapatkan nutrisi parenteral. Berikut adalah beberapa contoh yang dikutip dari Mayo Clinic dan beberapa sumber lainnya.

  • Penyakit Crohn. Penyakit Crohn menyebabkan peradangan dan penyempitan pada usus sehingga tubuh tidak bisa mencerna makanan dengan baik.
  • Kanker. Kanker pada saluran pencernaan dapat menyebabkan penyumbatan. Selain itu, kemoterapi bisa mengurangi penyerapan zat gizi dari makanan.
  • Penyakit iskemia usus. Disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke usus, penyakit ini membuat tubuh kesulitan mencerna dan menyerap zat gizi.
  • Sindrom usus pendek. Penderitanya tidak memiliki bagian usus yang cukup untuk menyerap zat gizi dengan optimal.
  • Kelainan fungsi usus. Kondisi ini membuat makanan tidak bisa bergerak lancar di dalam usus. Akibatnya, tubuh pun tidak dapat menyerap zat gizi.
  • Pankreatitis akut. Peradangan pada pankreas ini dapat mengganggu proses pencernaan dan penyerapan zat gizi.
  • Kondisi kritis. Pasien dengan kondisi kritis atau tidak sadarkan diri perlu mendapatkan  asupan gizi secara parenteral.

Prosedur pemberian makanan secara intravena

Pemberian nutrisi intravena menggunakan sebuah tabung tipis lentur (kateter) yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.

Ada dua macam kateter yang dapat digunakan, yaitu kateter Hickman dan kateter yang dipasang di bawah kulit.

Sebelum memasang kateter, dokter akan memberikan obat bius atau penenang.

Dokter lalu memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah besar yang mengarah ke jantung. Pemasangan melalui pembuluh darah besar dapat mengurangi risiko infeksi.

Setelah itu, tim medis akan memantau reaksi tubuh Anda terhadap nutrisi yang masuk.

Dokter juga akan memeriksa keseimbangan cairan, area pemasangan kateter, serta kemampuan Anda untuk kembali makan melalui mulut atau tabung.

Dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan sekaligus menyusun rencana pemberian nutrisi lebih lanjut.

Tim medis mungkin akan mengurangi jumlah makanan yang diberikan atau menghentikan prosedur ini bila Anda sudah mengalami perkembangan.

Beberapa pasien mungkin perlu melanjutkan pemberian nutrisi parenteral di rumah.

Tim medis yang merawat Anda akan menjelaskan secara rinci mengenai persiapan, cara pemberian makanan, dan pengawasan yang perlu Anda lakukan.

Efek samping yang dapat dialami pasien

atracurium

Pemberian makanan secara intravena dapat menimbulkan efek samping berupa rasa perih di sekitar mulut, perubahan warna kulit, dan pandangan kabur pada malam hari.

Selain itu, efek samping yang kurang umum meliputi:

  • badan lesu,
  • demam atau mengigil,
  • lebih sering buang air kecil,
  • kebingungan,
  • perubahan denyut jantung,
  • otot lemah atau berkedut,
  • sakit perut,
  • haus, serta
  • muntah.

Kendati dapat menimbulkan efek samping, pemberian nutrisi secara intravena memiliki manfaat yang jauh lebih besar bagi pasien yang benar-benar membutuhkan.

Biasanya dokter akan mencoba memilih jalur pemberian nutrisi enteral atau melalui saluran cerna dibandingkan nutrisi parenteral.

Diskusi secara rinci dengan dokter dapat membantu mengurangi risiko efek samping tersebut.

Nutrisi parenteral berperan penting dalam pemulihan pasien. Bahkan, banyak pasien mengalami perkembangan setelah menjalani metode ini.

Tubuh pasien biasanya juga menjadi lebih kuat dan bugar sehingga mampu melawan penyakit.

Ringkasan

  • Nutrisi parenteral adalah prosedur pemberian zat gizi melalui pembuluh darah tanpa melewati sistem pencernaan.
  • Nutrisi yang diberikan mencakup glukosa, karbohidrat, protein, lemak, mineral, dan elektrolit, yang mencegah kekurangan gizi dan mendukung sistem kekebalan tubuh.
  • Prosedur parenteral dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah besar dan memantau reaksi pasien.
  • Meskipun ada kemungkinan efek samping, parenteral sangat bermanfaat bagi pasien yang membutuhkannya untuk memperkuat kondisi kesehatan mereka.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

What Is Parenteral Nutrition. (2022). Retrieved 24 October 2024, from www.nutritioncare.org/about_clinical_nutrition/what_is_parenteral_nutrition/

Home parenteral nutrition. (2017). Retrieved 24 October 2024, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/total-parenteral-nutrition/about/pac-20385081

Enteral and Parenteral Nutrition. (2021). Retrieved 24 October 2024, from https://gi.org/topics/enteral-and-parenteral-nutrition/

Enteral and Parenteral Nutrition. (2018). Retrieved 24 October 2024, from https://www.bapen.org.uk/nutrition-support/assessment-and-planning/enteral-and-parenteral-nutrition

professional, C. C. medical. (2024). Parenteral Nutrition: What it Is, Uses & Types. Retrieved 24 October 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/22802-parenteral-nutrition

Berlana D. (2022). Parenteral Nutrition Overview. Nutrients, 14(21), 4480. https://doi.org/10.3390/nu14214480

Versi Terbaru

29/10/2024

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Perawatan Paliatif, Terapi Suportif untuk Penyakit Kronis

3 Perbedaan Umum IGD dan UGD di Rumah Sakit


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan