backup og meta

Bagaimana Proses Pencernaan Protein pada Tubuh Manusia?

Bagaimana Proses Pencernaan Protein pada Tubuh Manusia?

Protein adalah zat gizi penting yang memegang peran vital dalam tubuh, seperti membangun maupun memperbaiki sel dan jaringan tubuh. Namun, sebenarnya bagaimana proses pencernaan protein tersebut?

Proses pencernaan protein di tubuh

Tubuh manusia perlu mengonsumsi protein dalam jumlah cukup setiap hari.

Kekurangan zat gizi ini, menurut studi dalam Journal of Food Science and Nutrition (2017), dapat menyebabkan gangguan fungsi organ, daya tahan menurun, hingga masalah mental.

Mungkin Anda jadi bertanya-tanya, bagaimana protein bisa menyumbang energi, membangun dan memperbaiki sel, hingga mendukung imunitas.

Agar lebih paham, simak proses pencernaan protein berikut ini.

1. Pencernaan di mulut

mengunyah makanan

Tahap awal proses pencernaan protein terjadi di mulut Anda. Protein yang masuk ke dalam tubuh akan dikunyah terlebih dahulu di dalam mulut.

Aktivitas mengunyah ini akan memecah potongan besar makanan mengandung protein menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus.

Air liur Anda memainkan peran penting dalam proses mengunyah.

Pertama, enzim amilase pada air liur membantu memecah karbohidrat yang terdapat pada makanan sumber protein menjadi glukosa.

Kedua, air liur bertindak sebagai pelumas yang membantu proses menelan secara alami.

Dengan demikian, Anda akan terhindar dari tersedak karena makanan dengan protein dapat masuk dengan mudah ke kerongkongan.

2. Pencernaan di lambung

Setelah tekstur makanan sudah lumat dan halus dengan sempurna, makanan akan ditelan hingga kemudian masuk ke dalam sistem pencernaan di perut.

Dalam proses pencernaan ini, asam di lambung Anda akan mengurai protein agar lebih mudah dicerna.

Di sini, lambung mulai menjalankan tugasnya dengan mengaktifkan enzim protease yang terdiri dari beberapa jenis, yakni pepsin, tripsin, dan chymotrypsin.

Protein yang terkandung dalam makanan akan diubah oleh enzim protease menjadi bentuk yang lebih kecil, yaitu asam amino.

Asam amino bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh dan perkembangan otot.

Tidak berhenti sampai di situ, enzim pepsin akan mengubah protein menjadi ukuran yang lebih kecil lagi, yang disebut sebagai peptida.

3. Penyerapan dalam usus kecil

Jika lambung telah selesai mencerna, proses pencernaan protein berlanjut di dalam usus kecil.

Protein yang sudah diurai menjadi asam amino dan peptida akan masuk ke dalam usus halus yang terletak di antara lambung dan usus besar. 

Di saat yang bersamaan, pankreas akan melepaskan enzim bikarbonat, yang bertugas untuk menetralkan partikel asam yang mungkin terbawa dari lambung.

Meski sudah dipecah jadi lebih kecil, asam amino dan peptida masih belum bisa diserap, harus dicerna lagi ke bentuk zat yang lebih sederhana. 

Nah, proses ini memerlukan bantuan enzim tripsin, kimotripsin, dan karboksipeptidase yang mengurai asam amino dan peptida, salah satunya menjadi protein bio amino peptida.

Selanjutnya, bentuk protein yang paling sederhana ini akan diserap oleh dinding-dinding usus halus

Di dinding usus halus, terdapat bagian yang disebut dengan vili dan mikrovili yang memudahkan penyerapan untuk selanjutnya dialirkan ke dalam darah.

Aliran darah akan melewati semua sel-sel tubuh dan membagikan asam amino ke bagian yang membutuhkan, termasuk sel otot.

4. Menghilangkan limbah lewat usus besar

anatomi dan fungsi usus besar

Meski asam amino sudah diserap dan dialirkan ke dalam darah, kemungkinan masih ada sisa protein maupun zat gizi lain yang tak dapat dicerna di usus halus.

Bila hal ini terjadi, proses pencernaan protein pun masih terus berlanjut hingga ke usus besar.

Tak hanya itu, bakteri baik di dalam usus besar juga sebenarnya dapat memproduksi asam amino untuk bertahan hidup dari proses substrat (reaksi kimia) karbohidrat.

Selanjutnya, usus besar juga menjadi tempat menyerap elektrolit, vitamin, dan air serta membuang limbah yang tidak dapat digunakan keluar dari tubuh.

Protein, serat, dan lemak yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga akan dibuang melalui urine atau feses Anda.

Dalam beberapa kasus, kadar protein yang cukup tinggi dalam feses dapat mengarah pada masalah penyerapan zat gizi atau malabsorbsi makanan.

Bila hal ini terjadi, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Itulah proses pencernaan protein yang terjadi pada tubuh. Mengingat pentingnya peran zat gizi ini untuk kesehatan, pastikan Anda mengonsumsi cukup protein setiap hari.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Pentikäinen S, Koistinen V, Kolehmainen M, Poutanen K, Hanhineva K, Aura AM. (2019). Mastication-induced release of compounds from rye and wheat breads to saliva. Food Chemistry. doi: 10.1016/j.foodchem.2018.07.110

Dallas, D., Sanctuary, M., Qu, Y., Khajavi, S., Van Zandt, A., & Dyandra, M. et al. (2017). Personalizing protein nourishment. Critical Reviews In Food Science And Nutrition, 57(15), 3313-3331. doi: 10.1080/10408398.2015.1117412

Sousa, R., Portmann, R., Dubois, S., Recio, I., & Egger, L. (2020). Protein digestion of different protein sources using the INFOGEST static digestion model. Food Research International, 130, 108996. doi: 10.1016/j.foodres.2020.108996

Delimaris, I. (2013). Adverse Effects Associated with Protein Intake above the Recommended Dietary Allowance for Adults. ISRN Nutrition, 2013, 1-6. doi: 10.5402/2013/126929

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Banyak yang Mengira Sama, Ini 4 Perbedaan Protein Hewani dan Protein Nabati

Kebutuhan Protein untuk Membentuk Otot dan Pilihan Makanannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan