backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Beda Kurma Kering dan Kurma Basah, Mana yang Lebih Sehat?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 23/01/2024

Beda Kurma Kering dan Kurma Basah, Mana yang Lebih Sehat?

Tak banyak yang tahu bahwa buah kurma tersedia dalam bentuk basah dan kering. Namun, apa perbedaan kurma basah dengan kurma kering dan manakah yang lebih sehat?

Beda kurma kering dan kurma basah

Buah kurma mengandung banyak polifenol, salah satu senyawa antioksidan. Senyawa ini dapat melindungi tubuh dari peradangan.

Selain itu, mengonsumsi kurma juga membantu kenyang lebih lama. Kurma juga mengandung kalium tinggi sehingga punya manfaat menjaga keseimbangan elektrolit.

Nah, manfaat tersebut diketahui bisa diperoleh dari konsumsi kurma basah. Apakah kurma kering memiliki manfaat yang sama?

Cari tahu jawabannya dari penjelasan perbedaan kedua jenis kurma tersebut.

1. Perbedaan dari ciri-cirinya

Kurma basah merupakan buah segar dengan tekstur lunak. Warna kurma basah biasanya lebih cerah dibandingkan kurma kering.

Namun, sebenarnya ada juga buah kurma segar yang kering. Meski kering, buah ini tetap mengandung sedikit air sehingga sedikit basah bagian dalamnya. 

Sementara itu, kurma kering yang biasa dikonsumsi untuk buka puasa merupakan kurma segar yang telah melalui proses pengeringan.

Proses ini menghilangkan hampir seluruh kandungan air dalam kurma segar. 

Berapa lama kurma kering bertahan?

Daya tahan kurma kering tergantung pada cara penyimpanan dan kondisi lingkungan. Secara umum, kurma kering memiliki umur simpan yang cukup panjang sekitar 3 bulan di suhu ruangan. Hal ini karena kadar airnya rendah sehingga tidak mudah busuk.

2. Kurma kering lebih tahan lama

Seperti buah pada umumnya, kurma basah bisa cepat busuk jika tidak disimpan dengan benar.

Kurma basah biasanya bertahan hingga 8 bulan hingga 1 tahun jika disimpan dalam lemari pendingin. 

Kurma yang dikeringkan ini bisa bertahan hingga setahun jika disimpan dalam wadah kedap udara.

Masa simpannya bisa lebih lama hingga 5 tahun jika disimpan di dalam lemari pendingin.

3. Kurma basah lebih rendah kalori

Berdasarkan kandungan kalori, kurma yang dikeringkan memiliki kalori yang lebih tinggi.

Sekitar 100 gram kurma yang dikeringkan mengandung 284 kkal, sedangkan kurma basah mengandung 142 kkal. 

Jika Anda sedang dalam program menurunkan berat badan, sebaiknya pilih kurma basah yang punya kalori lebih rendah.

Selain itu, pada 100 gram kurma segar mengandung 34 mg kalsium, 6 g zat besi, dan 30 mg vitamin C

Sementara itu, kurma kering dengan ukuran yang sama, mengandung 81 mg kalsium, 8 mg zat besi, tanpa vitamin C. 

4. Beda cara menghidangkan

Ada banyak cara untuk menikmati buah kurma, sebagai makanan pembuka yang gurih atau makanan penutup yang manis. 

Kurma basah dapat disantap langsung dengan ditemani secangkir kopi atau teh tawar untuk mengurangi rasa manisnya. 

Kurma basah juga dapat dibelah dua, kemudian diletakkan di atas roti panggang yang telah diolesi dengan keju dan madu.

Kurma yang dikeringkan bisa dimakan langsung sebagai camilan atau Anda bisa memotong dan memasukkannya ke dalam salad atau oatmeal

Anda juga bisa mencampurnya sebagai bahan smoothie, hanya perlu direndam dalam air panas selama 10 menit untuk dilarutkan terlebih dahulu.

Mana yang lebih sehat?

sari kurma untuk ibu menyusui

Sulit menentukan jenis kurma mana yang lebih sehat. Berdasarkan kandungan zat gizi, baik kurma yang dikeringkan maupun kurma basah memiliki keunggulan masing-masing.

Jadi, Anda bebas memilih mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kurma yang dikeringkan mengandung kalsium dan zat besi yang lebih banyak, tapi kurma basah mengandung lebih banyak vitamin C.

Selain itu, kandungan karbohidrat dan serat pada kurma kering jauh lebih besar dibanding kurma segar.

Sebanyak 100 gram kurma, baik jenis yang basah maupun yang kering, memiliki sekitar 50 – 75 gram karbohidrat. 

Akan tetapi, kandungan fruktosa (gula alami) pada kurma kering lebih banyak dibandingkan kandungan glukosa.

Sementara itu, kurma basah justru mengandung lebih banyak fruktosa dari glukosa. 

Fruktosa dilepas secara lebih lambat dibandingkan glukosa dan memungkinkan untuk dicerna secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan gula darah melonjak.

Lantaran tinggi kadar glukosa, kurma basah cenderung memicu produksi insulin lebih banyak agar glukosa dapat diserap tubuh. Artinya, kadar gula darah pun lebih cepat naik ketika mengonsumsi kurma basah. 

Kesimpulan

  • Kurma basah merupakan buah segar yang bertekstur lunak. Kurma yang dikeringkan adalah hasil proses pengeringan kurma yang segar.
  • Kurma yang dikeringkan lebih awet dibandingkan kurma basah.
  • Berkat kandungan gizinya, kedua kurma ini memiliki keunggulan masing-masing untuk kesehatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 23/01/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan