4 Bahaya Aspartam yang Ternyata Cuma Mitos, Apa Saja?

Ditulis oleh dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK. · Gizi dan Dietetik · Sawo15Menteng


Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

    4 Bahaya Aspartam yang Ternyata Cuma Mitos, Apa Saja?

    Sebagai pemanis yang rendah kalori, aspartam menuai banyak kontroversi. Berbagai mitos mengenai bahaya aspartam yang beredar bisa membuat aspartam ditakuti secara berlebihan.

    Untuk menjawab kebingungan di masyarakat, berikut ini sejumlah fakta dari mitos aspartam yang cukup populer, sekaligus fakta-fakta berdasarkan penelitian medis.

    Sekilas tentang aspartam

    Aspartam merupakan pemanis yang mengandung 2 jenis asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin.

    Sebagai pemanis rendah kalori (4 kkal/gram), aspartam memiliki rasa manis 200 kali lebih kuat dibandingkan dengan gula biasa.

    Aspartam bahkan telah digunakan dalam minuman bersoda rendah kalori dan bahan makanan rendah gula siap saji selama lebih dari 25 tahun.

    Penggunaan pemanis buatan ini telah disetujui dan dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

    Meski begitu, studi dalam jurnal Nutrients (2021) menyebutkan makanan dengan aspartam harus diberi label “mengandung fenilalanin” dan informasi tambahan agar makanan tersebut tidak dimasak dan dipanggang lagi.

    Pasalnya, konsumsi aspartam dapat berbahaya pada pasien yang mengalami penyakit langka, yaitu fenilketonuria.

    Fenilketonuria merupakan kondisi di mana tubuh tidak dapat mencerna asam amino fenilalanin yang ada di dalam aspartam.

    Pasien fenilketonuria harus menghindari makanan yang mengandung fenilalanin, termasuk aspartam, daging, hingga kacang-kacangan.

    Batas aman konsumsi aspartam

    Menurut Badan POM, batas maksimum konsumsi aspartam yaitu 50 miligram per kilogram berat badan (50 mg/ kg) per harinya. Ini berarti jika Anda memiliki berat badan 50 kg, batas asupan aspartam per harinya maksimal sekitar 2.500 mg.

    Mitos bahaya aspartam bagi kesehatan

    Aspartam

    Berikut adalah beberapa bahaya aspartam yang ternyata cuma mitos plus fakta di baliknya.

    1. Aspartam bisa menyebabkan kanker

    Faktanya, National Cancer Institute di Amerika Serikat mengatakan tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan bahaya aspartam dengan kanker.

    Berbagai penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia tidak menunjukkan bukti bahwa aspartam bisa menjadi karsinogen (senyawa penyebab kanker).

    Berdasarkan sejumlah besar penelitian yang dilakukan menunjukkan aspartam tidak mengakibatkan tumor maupun kanker pada tikus dan manusia selama percobaan berlangsung.

    2. Aspartam mengakibatkan kerusakan otak

    Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa seseorang yang mengonsumsi aspartam berisiko mengalami kerusakan otak seperti tumor dan masalah lainnya.

    Penelitian memperlihatkan bahwa aspartam sama sekali tidak berpengaruh terhadap daya ingat otak.

    Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa fenilalanin yang terdapat di dalam aspartam tidak masuk ke dalam otak, apalagi menyebabkan kerusakan otak manusia.

    Hal ini menunjukkan bahwa bahaya aspartam untuk otak adalah mitos dan pemanis ini aman dikonsumsi dalam takaran yang dianjurkan.

    3. Aspartam tidak boleh dikonsumsi pasien diabetes

    Diabetes bisa picu gangrene

    Mitos bahaya aspartam yang ketiga yaitu tidak dapat dikonsumsi oleh orang dengan diabetes karena dapat menaikkan kadar gula darah.

    Faktanya, pengidap diabetes boleh minum atau makan-makanan yang mengandung aspartam.

    Bahkan takaran maksimal yang dianjurkan bagi orang diabetes sama dengan orang sehat pada umumnya, yaitu 50 mg/ kg berat badan per hari.

    Hal ini dikarenakan aspartam rendah kalori dan tidak mengandung karbohidrat, sehingga apabila dikonsumsi tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara drastis.

    Namun, hal yang perlu diperhatikan pasien diabetes adalah pola makan yang sesuai. Selain memilih pemanis rendah kalori yang cocok, pasien perlu melakukan diet diabetes sesuai anjuran dokter.

    4. Aspartam bisa bikin gemuk

    Mitos bahaya aspartam yang juga sering didengar adalah aspartam bisa membuat gemuk. Padahal, aspartam termasuk pemanis rendah kalori sehingga cenderung tidak meningkatkan berat badan.

    Namun, karena aspartam juga memiliki rasa manis seperti gula, hal ini bisa meningkatkan kebiasaan Anda untuk mengonsumsi makanan manis lainnya.

    Mengonsumsi makanan manis dengan kadar gula tinggi lama-lama bisa menyebabkan kegemukan.

    Kebiasaan inilah yang bisa menyebabkan obesitas, tetapi bukan karena aspartam itu sendiri.

    Nah, setelah mengetahui fakta-fakta medis di balik mitos aspartam, Anda tidak perlu takut lagi untuk mengonsumsinya.

    Selama Anda tidak mengidap penyakit fenilketonuria dan mengonsumsinya dalam takaran yang dianjurkan, aspartam tidak membahayakan tubuh dan kesehatan Anda.

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.GK.

    Gizi dan Dietetik · Sawo15Menteng


    Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

    Iklan
    Iklan
    Iklan