Beberapa waktu lalu, saffron cukup populer di media sosial. Rempah-rempah ini bisa Anda gunakan sebagai penyedap rasa, pewarna minuman dan makanan, sampai mengurangi gejala penyakit. Apa saja kandungan gizi dalam saffron sampai memiliki manfaat dan khasiat yang beragam? Berikut penjelasan lengkapnya.
Kandungan gizi dalam saffron
Saffron adalah rempah-rempah yang berasal dari bunga Crocus sativus. Saffron memiliki bentuk seperti benang halus yang tipis, berwarna merah dan lembaran kecil.
Nama saffron diambil dari bagian bunga crocus yang teksturnya seperti benang atau stigma (kepala putik).
Saffron sangat populer karena memiliki khasiat dan manfaat untuk kesehatan.
Berdasarkan data dari U.S Department of Agriculture,100 gram saffron memiliki kandungan gizi sebagai berikut.
- Energi: 310 kilo kalori
- Protein: 11,4 gr
- Lemak: 5,85 gr
- Serat: 3,9 gr
- Kalsium: 111 mg
- Zat besi: 11 mg
- Fosfor: 252 mg
- Kalium: 1724 mg
- Vitamin C: 80 mg
Proses pembuatan saffron cukup rumit dan untuk menghasilkan 500 gram saffron, membutuhkan 75 ribu pucuk bunga.
Pengrajin akan mengambil stigma yang berbentuk helaian benang, kemudian mengeringkan kepala putik .
Selain itu, bunga yang menjadi bahan untuk membuat saffron hanya tumbuh sekitar tiga sampai empat minggu di bulan Oktober dan November saja. Tak heran, harga saffron di pasaran cukup mahal.
Manfaat dan khasiat saffron untuk kesehatan
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran melakukan penelitian yang hasilnya, masyarakat sudah menggunakan saffron sebagai pengobatan tradisional sejak zaman kuno.
Saffron sudah populer sebagai resep obat tradisional China dan Yunani.
Agar memudahkan, berikut beberapa manfaat saffron bagi kesehatan yang perlu Anda ketahui.
1. Antidepresan
Penelitian Journal of Ethnopharmacology menemukan bahwa manfaat saffron sama efektifnya seperti obat fluoxetine dalam mengobati depresi ringan sampai sedang.
Mengonsumsi saffron atau ekstraknya secara langsung selama 6-12 minggu dapat meringankan gejala depresi berat.
Akan tetapi, tidak berarti depresi bisa hilang dengan mengonsumsi saffron. Anda tetap perlu melakukan terapi dan berkonsultasi pada psikiater untuk mengatasi depresi.