2. Mengatasi peradangan
Penjelasan dari temuan penelitian di atas juga menyebutkan bahwa oyong memiliki kandungan flavonoid yang berguna sebagai anti-inflamasi atau antiradang.
Flavonoid sendiri termasuk senyawa antioksidan yang biasanya terkandung dalam buah-buahan atau sayuran.
Selain itu, biji gambas juga bersifat analgesik, artinya dapat menghilangkan nyeri.
Dalam percobaan, flavonoid dalam oyong yang diekstrak dalam etanol menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan pada dosis 300 mg/kg sedangkan aktivitas analgesik pada dosis 400 mg/kg.
3. Melawan infeksi bakteri

Beberapa penelitian terbaru menyoroti manfaat ekstrak oyong untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Penelitian dari International Journal of Pharma and Bio Sciences menemukan nanopartikel yang dibuat dari larutan ekstrak daun gambas memiliki aktivitas antimikroba yang signifikan untuk melawan bakteri.
Potensi antimikroba dari hasil uji in vitro dapat menghambat infeksi bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus (penyebab keracunan makanan).
Hasil tersebut didapatkan dari percobaan ekstrak metanol buah, biji, daun, dan akar tanaman gambas.
Hasil penelitian juga menunjukkan ekstrak buah dan daun gambas dapat menghambat perkembangan bakteri Klebsiella pneumoniae (penyebab pneumonia).
4. Menekan perkembangan kanker
Penelitian terbaru dari Biomedicine & Preventive Nutrition memperlihatkan ekstrak metanol oyong mengurangi perkembangan tumor ganas pada tikus secara signifikan.
Peneliti juga mengamati efek penghambatan ekstrak etanol daun gambas juga pada garis sel kanker paru-paru manusia.
Hasil penelitian pada hewan ini menunjukkan secara signifikan meningkatkan kematian sel kanker.
Namun, penelitian belum bisa mengumpulkan bukti yang cukup bahwa gambas punya manfaat mengambat perkembangan kanker.
Riset masih berupa pengujian awal sehingga peneliti belum bisa menarik kesimpulan apa pun.
5. Mengobati rinitis alergi
Penelitian dari Research in Complementary Medicine melakukan uji klinis terhadap 146 pasien rawat jalan rinitis alergi atau hay fever.
Riset ini menguji pemberian obat homeopati (pengobatan herbal) dengan kandungan gambas.
Obat yang digunakan adalah obat semprot hidung (nasal spray) yang juga mengandung Galphimia glauca (Hujan Emas), histamin, dan belerang.
Obat diberikan pada pasien dengan dosis 4 kali sehari selama 42 hari. Hasil penelitian menunjukkan efek pengobatan yang cepat dan tahan lama.
Selain itu, pengobatan ini dapat ditoleransi dengan baik seperti terapi konvensional dengan natrium kromolin (obat antialergi).
6. Diabetes

Manfaat gambas berikutnya adalah sebagai pengobatan diabetes. Hal ini ditemukan lewat beberapa studi uji laboratorium pada tikus.
Penelitian-penelitian itu menyelidiki efek pemberian oral ekstrak etanol biji gambas pada kadar glukosa darah pada tikus sehat dan tikus dengan diabetes.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji oyong mengurangi kadar glukosa dengan potensi yang mirip dengan metformin (obat antidiabetes oral).
Hasil aktivitas antidiabetes mendukung penggunaan gambas sebagai agen antidiabetes.
Meskipun memiliki efek antidiabetes, efeknya pada manusia masih belum memuaskan dan masih harus dipelajari lebih lanjut.
Sayur oyong tidak hanya lezat disajikan sebagai santapan, tetapi juga menyehatkan. Ada beberapa manfaat gambas yang bisa Anda dapatkan dengan mengonsumsi sayuran ini.
Meski demikian, sesuaikan konsumsi oyong dengan kebutuhan kalori Anda agar mendapat zat gizi yang seimbang.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar