backup og meta

Mengulik Manfaat Kacang Brazil bagi Kesehatan

Mengulik Manfaat Kacang Brazil bagi Kesehatan

Kacang brazil, atau sering disebut juga kacang brasil, merupakan kacang padat energi yang kaya akan nutrisi dengan segudang manfaat. Kacang berukuran besar ini dapat memberikan tubuh Anda asupan protein, lemak, karbohidrat, dan bahkan memenuhi kebutuhan mineral tertentu selama sehari penuh.

Kacang brazil mungkin belum sepopuler kerabatnya seperti kacang kenari atau kacang pistachio, apalagi mengingat harganya yang lebih mahal. Padahal, kacang yang berasal dari tanaman Bertholletia excelsa ini mempunyai cita rasa dan khasiat yang tidak kalah dibandingkan keduanya. Apa saja contohnya?

Manfaat kacang brazil bagi kesehatan

Mengonsumsi kacang brazil diyakini memberikan manfaat bagi kesehatan melalui beberapa cara, antara lain:

1. Menjaga fungsi kelenjar tiroid

Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di depan kerongkongan. Kelenjar ini mengatur fungsi hormon-hormon penting untuk pertumbuhan, pembentukan energi, serta pengaturan suhu tubuh.

Kelenjar tiroid memerlukan mineral selenium untuk bisa berfungsi normal. Kekurangan selenium memang terbilang langka, tapi kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan sel tiroid, pembesaran kelenjar, serta memicu penyakit terkait gangguan fungsi tiroid.

Kacang brazil sangat kaya akan selenium. Cukup dengan mengonsumsi satu butir saja, Anda sudah bisa memenuhi 175% kebutuhan selenium dalam sehari. Selain selenium, kandungan protein dalam kacang ini juga dapat memelihara fungsi kelenjar tiroid Anda.

2. Membantu pengobatan penyakit tiroid

Selain memelihara fungsi tiroid, selenium pada kacang brazil juga memberikan manfaat bagi orang yang mengalami gangguan fungsi tiroid. Beberapa penelitian terdahulu telah menyebutkan potensinya pada penyakit Hashimoto dan penyakit Grave.

Penyakit Hashimoto menyebabkan kerusakan tiroid sehingga penderitanya mengalami lesu, gangguan mood, serta kenaikan berat badan. Sementara penyakit Grave memicu produksi hormon tiroid berlebih sehingga menyebabkan masalah tidur, penurunan berat badan, dan mata menonjol.

Berdasarkan penelitian tersebut, suplemen selenium bisa memperbaiki mood penderita penyakit Hashimoto dan menghambat gejala pada penyakit Grave. Temuan ini memang masih perlu dikaji lebih lanjut, tapi tak ada salahnya memenuhi kebutuhan selenium Anda dengan konsumsi kacang brazil.

3. Mengurangi risiko penyakit jantung

Kacang brazil mengandung banyak lemak tak jenuh, antioksidan, serta selenium yang bermanfaat bagi kesehatan jantung. Konsumsi kacang brazil juga dapat memengaruhi kadar LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik) dalam tubuh.

Pada salah satu penelitian tahun 2013, konsumsi 20-50 gram kacang brazil setiap hari terbukti meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL. Pada studi lainnya, konsumsi 15-25 gram kacang brazil diketahui dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah.

Kadar kolesterol dalam tubuh dan fungsi pembuluh darah adalah faktor penting dalam memelihara kesehatan jantung. Dengan menjaga keduanya tetap normal, Anda dapat mengurangi risiko penyakit pada jantung dan peredaran darah.

4. Kacang brazil baik bagi penderita diabetes

manfaat cek gula untuk neuropati diabetesi saat puasa

Kacang brazil juga memberikan manfaat bagi penderita diabetes yang perlu cermat memilih camilan. Melansir penelitian dalam European Journal of Nutrition, mengonsumsi satu butir saja kacang brazil selama delapan minggu dapat menurunkan kadar kolesterol total dan gula darah puasa.

Penelitian lainnya juga menyebutkan bahwa asupan suplemen selenium sebanyak 200 mikrogram bisa meningkatkan fungsi hormon insulin dan meningkatkan sensitivitasnya. Sensitivitas insulin yang rendah merupakan faktor penyebab diabetes tipe 2.

5. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh

Kacang brazil dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh melalui kandungan zinc di dalamnya. Tanpa asupan zinc yang cukup, sistem kekebalan tubuh Anda tidak mampu mengaktifkan limfosit-T, yakni sel darah putih yang bertugas langsung melawan infeksi.

Segenggam kacang brazil mengandung sekitar satu miligram zinc, atau kira-kira setara dengan 10% kebutuhan harian orang dewasa. Jumlah ini sudah cukup untuk membantu menjaga fungsi kekebalan tubuh Anda.

6. Mencegah peradangan dan menangkal radikal bebas

Kacang brazil mengandung antioksidan berupa selenium, vitamin E, dan beberapa jenis senyawa fenol. Seluruh kandungan ini membantu melindungi sel-sel tubuh Anda dari kerusakan akibat radikal bebas.

Selain itu, kandungan selenium yang tinggi turut menambah manfaat antioksidan pada kacang brazil. Selenium meningkatkan fungsi enzim glutathione peroxidase. Enzim ini berfungsi meredakan peradangan pada tubuh dan menangkal serangan radikal bebas.

Kacang brazil adalah satu dari sekian banyak kacang-kacangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Makanan padat serat ini bermanfaat bagi kesehatan jantung, sistem kekebalan tubuh, bahkan mampu menjaga fungsi kelenjar tiroid.

Akan tetapi, pastikan Anda mengonsumsinya dalam jumlah wajar. Selenium memang baik bagi kesehatan, tapi asupan yang berlebihan justru dapat menimbulkan gangguan lain. Jadi, batasi konsumsinya agar tidak melebihi beberapa butir dalam sehari.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Brazil nuts: Health benefits, nutrition, and risks. (2020). Retrieved 4 May 2020, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/325000#excessive-consumption

7 Proven Health Benefits of Brazil Nuts. (2020). Retrieved 4 May 2020, from https://www.healthline.com/nutrition/brazil-nuts-benefits#section5

Brazil Nut Nutrition Facts and Health Benefits. (2020). Retrieved 4 May 2020, from https://www.verywellfit.com/brazil-nut-nutrition-facts-calories-and-health-benefits-4114227

Toulis, K. A., Anastasilakis A. D., Tzellos T. G., Goulis D. G., Kouvelas D. (2020). Selenium supplementation in the treatment of Hashimoto’s thyroiditis: a systematic review and a meta-analysis. Thyroid. Retrieved 4 May 2020, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20883174

Donadio, J., Rogero, M., Guerra-Shinohara, E., Desmarchelier, C., Borel, P., & Cozzolino, S. (2017). SEPP1 polymorphisms modulate serum glucose and lipid response to Brazil nut supplementation. European Journal Of Nutrition, 57(5), 1873-1882. doi: 10.1007/s00394-017-1470-7

Versi Terbaru

18/12/2020

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Aprinda Puji


Artikel Terkait

10 Pilihan Makanan yang Mengandung Polifenol Tinggi

Kekurangan Yodium


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan