Timbunan lemak dalam tubuh adalah akar dari berbagai penyakit serius, seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit hati, penyakit ginjal, hingga kanker yang sebenarnya dapat dicegah. Melihat risiko kesehatan ini tidak bisa disepelekan, sangat penting untuk Anda memahami bagaimana cara tubuh mengubah makanan yang Anda makan sampai menjadi lemak dan akhirnya menambah berat badan.
Tubuh membutuhkan lemak untuk bisa berfungsi baik
Tubuh perlu energi untuk menjalankan setiap fungsinya tanpa henti setiap hari. Energi tersebut didapat dari makanan. Karbohidrat adalah sumber energi yang paling cepat tersedia sehingga dijadikan sebagai pilihan pertama, sementara lemak dari makanan berfungsi sebagai cadangan.
Setelah makanan masuk ke dalam tubuh, sistem cerna akan memecahnya untuk mendapatkan nutrisi sementara yang sisanya diserap oleh tubuh ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa alias gula darah. Tubuh kemudian secara otomatis mengirim sinyal ke kelenjar pankreas, salah satu organ pencernaan, untuk memproduksi hormon insulin. Dengan adanya hormon insulin ini, glukosa dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk kemudian diubah menjadi energi.
Namun, tidak semua sel tubuh akan menggunakan glukosa sebagai energi. Sisa energi yang tidak terpakai akan disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan untuk dipakai di lain waktu, ketika tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh untuk mencegah Anda kekurangan energi. Penyimpanan kalori ini dikenal sebagai glikogen. Setelah kalori glikogen digunakan untuk energi, tubuh kemudian mengaktifkan kalori yang disimpan dalam sel-sel lemak, yang dikenal sebagai trigliserida, untuk mengisi kembali berkurangnya kalori glikogen.
Selain sebagai sumber energi cadangan, lemak juga membantu penyerapan vitamin yang larut lemak. Jika tubuh Anda kekurangan lemak, maka penyerapan vitamin, seperti vitamin A, D, E, dan K menjadi sangat terbatas. Akhirnya, beberapa organ tidak bisa bekerja dengan baik. Lemak juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh supaya tetap normal.
Itulah sebabnya lemak sangat penting untuk tubuh. Jadi, lemak sebenarnya tidak selalu memiliki pengaruh buruk pada tubuh. Hanya saja, jika jumlahnya melebihi kebutuhan, inilah yang menjadi masalah.
Berapa lama makanan diubah menjadi lemak dalam tubuh?
Tubuh mulai menyimpan energi atau kalori dari makanan sebagai lemak dalam waktu empat hingga delapan jam dari awal Anda makan.
Itu sebabnya kenapa Anda juga harus mengimbangi banyaknya porsi makanan yang masuk dengan aktivitas fisik yang teratur untuk membakar kalori. Tujuannya adalah untuk menghindari terlalu banyak simpanan lemak dalam tubuh yang berbahaya. Terlalu banyak makan tapi jarang berolahraga bisa menyebabkan kenaikan berat badan.
Anda juga diharuskan untuk membatasi asupan makanan berlemak. Pasalnya, atu gram lemak dari makanan memiliki 9 kalori, yang jumlahnya dua kali lipat lebih besar dari kalori dalam karbohidrat dan protein.
Dikutip dari Live Strong, Mayo Clinic menyarankan untuk mendapatkan kalori dari lemak sebesar 20 sampai 35 persen saja. Contohnya, kebtuhan kalori Anda berkisar 1.800 kalori per hari, maka Anda boleh mendapatkan lemak sebanyak 40 sampai 70 gram lemak per hari.
Kenapa tidak boleh makan lemak yang berlebihan? Ini karena hati akan mengubah kelebihan glukosa menjadi trigliserida atau yang biasa dikenal sebagai cadangan lemak tubuh. Timbunan lemak dalam tubuh yang terlalu banyak dapat meningkatkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung dan diabetes.
Makanan yang bisa bikin tubuh cepat gemuk
Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh pada dasarnya bisa menambah berat badan. Meski begitu, beberapa jenis makanan memiliki reputasi buruk untuk kesehatan karena cepat meningkatkan kadar gula darah dan sedikit kandungan nutrisinya. Beberapa makanan tersebut, seperti:
Makanan yang mengandung pati olahan
Makanan dengan gula tambahan
Daging olahan
[embed-health-tool-bmi]