Steak daging bisa dihidangkan dalam berbagai tingkat kematangan, mulai dari rare, medium rare, medium, hingga well done. Untuk mendapatkan tekstur daging yang paling empuk tapi tidak terasa amis, pilihlah tingkat kematangan medium rare. Namun, Anda mungkin ragu memesan daging setengah matang ini karena masih terdapat cairan merah pada steak.
Lantas, apa sebenarnya cairan merah ini dan berbahayakah bila Anda konsumsi?
Cairan merah pada steak daging bukan darah
Cairan merah yang merembes keluar pada steak daging medium rare bukanlah darah, melainkan mioglobin.
Mioglobin adalah protein yang mengandung zat besi heme dan berfungsi menyimpan oksigen pada otot hewan mamalia. Protein pengikat oksigen ini sama dengan hemoglobin dalam tubuh manusia.
Kandungan mioglobin jugalah yang menyebabkan daging sapi, domba, kambing, atau babi termasuk dalam golongan daging merah, berbeda dengan unggas maupun ikan.
Makin merah dan gelap warna daging, maka makin banyak mioglobin yang terkandung di dalamnya.
Menurut penjelasan Michigan State University, usia hewan yang lebih tua dan bagian otot tertentu memengaruhi banyaknya kandungan mioglobin.
Saat Anda memasak daging, mioglobin akan bereaksi sehingga berubah lebih gelap dan lama-kelamaan menghitam.
Mioglobin dalam daging setengah matang belum seluruhnya berubah sehingga masih ada sedikit warna kemerahan pada bagian tengahnya.
Selain itu, daging setengah matang ini masih memiliki kadar air yang lebih banyak ketimbang daging yang matang sempurna.
Oleh karena itu, kandungan mioglobin dan sisa air yang ada pada daging membuat steak mengeluarkan cairan merah yang sering dianggap sebagai darah.
Amankah mengonsumsi cairan merah pada steak?
Karena cairan merah pada steak bukanlah darah, daging dengan tingkat kematangan medium rare tetap aman untuk Anda konsumsi.
Academy of Nutrition and Dietetics menyatakan agar aman dan terhindar dari kontaminasi kuman penyakit, daging medium rare perlu dimasak sampai suhu internalnya mencapai 62 °C.
Setelah itu, daging perlu didiamkan selama tiga menit atau lebih sebelum dikonsumsi.
Untuk mengetahui steak sudah mencapai suhu kematangan yang aman, Anda bisa menggunakan termometer khusus daging.
Termometer ini memiliki batang besi untuk mengukur suhu bagian dalam daging.
Jadi, Anda tak perlu ragu untuk makan steak setengah matang alias medium rare asalkan dimasak sampai tingkat kematangan yang aman. Tentunya pengolahan dan penyajian daging juga perlu dilakukan dengan benar.
Perhatikan hal ini saat memastikan kematangan steak
Walaupun begitu, tidak semua daging merah setengah matang lantas aman Anda konsumsi.
Jika steak terbuat dari daging giling, pastikan bahwa tingkat kematangannya sempurna alias well-done.
Pengolahan daging giling melalui pemrosesan dengan mesin khusus sehingga semua bagian daging berisiko terkontaminasi bakteri yang terdapat pada alat.
Daging giling yang terkontaminasi bakteri lebih berisiko memicu masalah kesehatan ketimbang daging steak yang dipotong.
Untuk olahan makanan dari daging giling, termasuk patty burger, daging harus Anda masak minimal pada suhu 71 °C dan seluruh bagiannya berwarna kecokelatan.
Perlu Anda ingat, terlepas dari aman atau tidaknya cairan merah pada medium rare steak, ada risiko kesehatan tersendiri dari kebiasaan kebanyakan makan daging merah.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan bahwa orang yang kebanyakan makan daging bakar mengalami peningkatan risiko terkena kanker hingga 30 persen.
[embed-health-tool-bmi]