backup og meta

Bercak Putih pada Cokelat, Amankah Dikonsumsi?

DefinisiPenyebabApakah aman dikonsumsi?

Cokelat termasuk kudapan favorit banyak orang. Sayangnya, ketika terlalu lama menyimpannya, sering kali Anda menemukan bercak putih pada permukaan cokelat. Padahal, tanggal kedaluwarsa masih lama. Apakah betul cokelat sudah tidak layak konsumsi?

Apa itu bercak putih pada cokelat?

Banyak orang mengira bahwa bercak putih pada cokelat dikaitkan dengan jamur. Nyatanya, tidaklah demikian.

Biasa disebut sebagai chocolate bloom, fenomena ini adalah munculnya lapisan berwarna keputihan pada cokelat saat penyimpanan.

Pada beberapa kasus, lapisan ini juga muncul dengan warna sedikit keabuan. Walaupun normal terjadi ketika proses produksi, chocolate bloom masih menjadi persoalan bagi para produsen cokelat.

Efek tersebut membuat tampilan cokelat tidak lagi menggugah selera dan dapat memengaruhi tekstur sehingga dianggap menurunkan kualitas dan manfaat cokelat.

Mengapa bercak putih pada cokelat bisa muncul?

Proses pengolahan dan penyimpanan yang kurang tepat merupakan penyebab dari munculnya bercak putih pada cokelat atau chocolate blooming.

Dikutip dari Michigan State University, terdapat dua jenis blooming, yaitu fat bloom dan sugar bloom.

Untuk membedakan jenis blooming, usapkan ujung jari pada permukaan cokelat.

Bila bercak putih hilang, berarti bercak merupakan hasil dari fat bloom. Namun jika bercak tetap ada dan bekasnya terasa kasar di jari, bercak timbul dari sugar bloom.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

1. Fat bloom

dark cokelat dan hipertensi

Fat bloom adalah jenis blooming yang terbentuk dari proses tempering cokelat yang kurang sempurna.

Tempering yaitu proses melelehkan dan mendinginkan cokelat agar permukaan halus dan mengilap.

Jika proses tidak dilakukan dengan benar dan cokelat berada pada suhu hangat, lemak biji dari tanaman kakao akan terpisah dari campuran cokelat.

Setelah cokelat dingin, lemak tersebut ikut mengeras lalu muncul ke permukaan berupa bintik-bintik putih.

Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya fat bloom yang menimbulkan bercak putih pada cokelat, di antaranya kristalisasi yang tidak memadai selama proses tempering dan percampuran rasa yang berbeda.

Selain itu, proses pendinginan yang tidak sempurna dan suhu yang berbeda antara bagian luar dan dalam cokelat menjadi faktor munculnya bercak putih tersebut.

Penyimpanan dengan suhu dan tingkat kelembaban yang kurang tepat juga menyebabkan chocolate blooming.

2. Sugar bloom

Berapa lama coklat bertahan di suhu ruangan?

Cokelat dapat bertahan cukup lama di suhu ruangan jika disimpan dengan benar. Umumnya, cokelat batang atau cokelat murni (dark chocolate) dapat bertahan hingga seminggu pada suhu ruangan, asalkan disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari sinar matahari langsung.

Amankah untuk dikonsumsi?

  • Tidak menyimpan cokelat di dalam kulkas. Kulkas memiliki tingkat kelembapan yang cukup tinggi.
  • Untuk menyimpannya, Anda bisa meletakkan cokelat di wadah kedap udara.
  • Simpan jenis cokelat apa pun di tempat kering dalam suhu ruang 18 – 20°C. Hindari memindahkan cokelat pada tempat dengan perbedaan suhu yang drastis.

Meski penampilan dan tekstur cokelat mungkin berubah akibat kondisi ini, kualitas rasa biasanya tidak terlalu terpengaruh.

Sebelum dikonsumsi, tidak ada salahnya Anda memeriksa kebersihan, tanggal kedaluwarsa, dan kesegaran cokelat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Indiarto, R., Inayah, D. N., Ramadhani, A. P., & Yarlina, V. P. (2021). Chocolate’s Blooming Phenomenon: A Brief Review of The Formation Process and Its Influencing Factors. International Journal of Emerging Trends in Engineering Research, 9(8), 1156-1161.

Heuler, J., He, S., Ambardar, S., & Voronine, D. V. (2020). Point-of-care detection, characterization, and removal of chocolate bloom using a handheld Raman spectrometer. Scientific reports, 10(1), 9833. https://doi.org/10.1038/s41598-020-66820-1

Zhao, H., & James, B. J. (2019). Fat bloom formation on model chocolate stored under steady and cycling temperatures. Journal of food engineering, 249, 9-14.

Sato, S., Hondoh, H., & Ueno, S. (2020). Journal of the American Oil Chemists’ Society, 98(3), 269–280. doi:10.1002/aocs.12447 

Kinta, Y., & Hartel, R. W. (2010). Bloom formation on poorly-tempered chocolate and effects of seed addition. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 87(1), 19-27.

Jeannie Nichols, M. S. U. E. (2018). Blooming chocolate. Retrieved 16 May 2024, from https://www.canr.msu.edu/news/blooming_chocolate

Versi Terbaru

17/05/2024

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Susu Kental Manis, Tinggi Gula dan Tidak untuk Diminum Setiap Hari

Cokelat Ternyata Baik bagi Penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Winona Katyusha · Diperbarui 17/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan