Menurutnya, efek baik dari flavonoid ini akan semakin terlihat bila dikonsumsi oleh orang yang telah memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan yang tidak. Efek ini juga lebih terlihat pada orang yang telah berusia lanjut daripada mereka yang masih muda.
6. Memperbaiki gejala diabetes tipe 2
Meski konsumsi cokelat secara berlebihan tidak disarankan untuk orang dengan diabetes, nyatanya kakao memiliki manfaat yang cukup menjanjikan. Kandungan flavanol sebagai antioksidan di dalam biji coklat murni ini ternyata bisa membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat di dalam usus.
Selain itu, biji coklat murni ini ternyata juga mampu meningkatkan sekresi insulin, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kendali gula darah di dalam tubuh. Namun, memang dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat biji cokelat ini pada pengidap diabetes.
7. Mengendalikan berat badan
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Nutrition & Food Research menemukan fakta bahwa kakao bermanfaat untuk mengendalikan berat badan. Biji coklat ini bisa membantu mengatur energi di dalam tubuh, mengurangi nafsu makan, mengurangi peradangan, meningkatkan pembakaran lemak tubuh, dan meningkatkan perasaan kenyang.
Selain itu, penelitian lain juga menemukan fakta bahwa orang yang lebih sering makan cokelat memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan yang tidak. Bahkan, ada sebuah penelitian yang menemukan fakta bahwa kelompok yang makan cokelat lebih banyak mengalami penurunan berat badan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua cokelat bisa memberikan efek ini. Cokelat yang sudah banyak mengandung gula dan susu tentu saja tidak termasuk ke dalam golongan makanan sehat yang bisa membantu membuat berat badan turun.
8. Menjaga kesehatan gigi dan tulang
Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa kakao mampu mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Ini karena biji coklat mengandung senyawa yang mengandung antibakteri dan senyawa yang mampu merangsang sistem imun untuk menjaga kesehatan gigi serta mulut.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus dengan bakteri di mulutnya menunjukkan perbaikan kondisi. Hal ini terutama sangat terlihat pada berkurangnya lubang di gigi dibandingkan dengan yang hanya diberikan air. Akan tetapi memang belum ada penelitian khusus yang meneliti kegunaannya pada manusia.
Selain menjaga kesehatan gigi, kandungan polifenol di dalam kakao juga memberikan efek yang tak kalah berguna. Seseorang yang makan ekstrak kokoa biasanya memiliki peredaran darah di kulit yang lebih lancar. Selain itu, biji cokelat ini juga bisa meningkatkan dan memperbaiki tekstur permukaan kulit serta menjaganya tetap terhidrasi.
9. Membantu meringankan asma
Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang menyebabkan sumbatan dan peradangan di jalur napas. Penyakit pernapasan yang satu ini bahkan kerap mengancam nyawa. Nah, ternyata sebuah penelitian mengungkapkan manfat kakao untuk orang yang memiliki asma. Ini terjadi berkat kandungan senyawa antiama pada biji coklat, yaitu teobromin dan teofilin.
Teobromin merupakan senyawa yang mirip dengan kafein. Senyawa ini biasanya membantu meringankan batuk terus-menerus akibat adanya sumbatan di jalur napas.
Sementara itu, teofilin merupakan senyawa yang membantu paru-paru melebar. Ketika paru-paru melebar, otomatis jalan napas Anda pun tak lagi tersumbat. Selain itu, senyawa ini juga mampu mengurangi peradangan termasuk pada asma. Namun, memang dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat efek kakao pada orang dengan asma.
10. Melindungi tubuh dari kanker
Kandungan flavanol dalam kakao dipercaya mampu melindungi tubuh dari penyakit kanker. Sebuah penelitian yang terdapat dalam Food and Chemical Toxicology menemukan bahwa biji coklat memiliki efek antioksidan. Artinya, senyawa ini mampu melindungi sel terhadap kerusakan molekul reaktif, melawan peradangan, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan membantu mencegah penyebarannya.
Penelitian lain yang dilakukan pada manusia juga menemukan fakta bahwa senyawa di dalam ekstrak kakao mampu mengurangi risiko kanker payudara, pankreas, prostat, hati, usus besar, dan leukimia (kanker darah). Meski sudah ada penelitian yang dibuktikan pada manusia, tetap perlu penelitian lainnya untuk memperkuatnya.
Dengan banyaknya manfaat kakao, tak ada salahnya untuk memasukkan bahan yang satu ini dalam makanan harian Anda.
Alergi akibat kakao

Sekalipun memiliki segudang manfaat, nyatanya kakao juga bisa membawa dampak berbeda pada beberapa orang. Sama seperti makanan lainnya, kakao juga bisa menyebabkan alergi.
Food and Drug Administration di Amerika Serikat menyatakan bahwa ketika biji coklat ini diubah menjadi bubuk, maka kemurniannya tak lagi terjaga. Pasalnya, saat digiling, biji akan bersentuhan dengan permukaan alat dan banyak zat lain.
Selain itu, perlu diingat bahwa olahan biji menjadi bubuk ini biasanya kerap ditambahkan dengan bahan lainnya, seperti gula, pemanis buatan, susu, dan kacang-kacangan. Oleh sebab itu, kemungkinan alergi akibat olahan biji buah ini cukup umum, bukan hanya karena protein di dalam kakao. Bahan tambahan lainnya juga dapat menyebabkan alergi.
Gejala alergi kakao
Alergi makanan biasanya ditandai dengan berbagai gejala yang cukup kentara, seperti:
- Sakit kepala
- Gatal-gatal
- Ruam kulit
- Mulas
Bahkan, dalam kasus yang cukup ekstrem seseorang bisa mengalami reaksi anafilaksik. Biasanya syok anafilaktik akan ditandai dengan berbagai gejala, seperti:
- Sesak napas
- Linglung
- Tekanan darah menurun drastis
- Nyeri dada
- Pusing
- Jantung berdebar
- Mual
- Diare
- Pingsan
Jika ada orang di sekiar Anda yang mengalami berbagai gejala gawat medis ini, segera larikan orang tersebut ke rumah sakit terdekat.
Pengobatan untuk alergi kakao
Biasanya sebelum mengambil langkah pengobatan, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendeteksi penyebab alergi yang dialami. Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat alergi Anda di masa lalu. Setelah itu, dokter akan merekomendasikan tes darah atau kulit untuk melihat apakah kakao memang menjadi pemicu alergi Anda.
Setelah ditentukan penyebabnya, dokter akan meresepkan obat sesuai dengan tingkat keparahan alergi. Umumnya dokter akan meresepkan losion atau krim antihistamin untuk mengatasi ruam kulit yang Anda alami.
Selain itu, dokter juga akan memberikan antasid atau obat antidiare untuk mengatasi diare akibat alergi. Suntikan epinephrine juga mungkin akan diperlukan jika Anda mengalami alergi yang cukup parah.
Mencegah alergi kakao
Untuk mencegah alergi makanan yang satu ini tentu saja yang perlu Anda lakukan adalah menghindari berbagai produk yang mengandung kakao. Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati dengan produk cola karena biasanya memiliki antigen yang serupa, sehingga bisa menimbulkan reaksi alergi yang sama.
Jangan lupa juga untuk selalu membaca label kemasan makanan sebelum membeli produk apa pun. Jangan asal membelinya karena hal ini bisa berujung pada kemunculan reaksi alergi pada tubuh.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar