Ramen adalah hidangan mi asal Jepang yang dilengkapi dengan topping yang bervariasi seperti ayam, daging, jamur, dan telur. Namun, tahukah Anda satu porsi ramen berapa kalori? Cari tahu berapa jumlah kalori ramen beserta tips sehat memasaknya berikut ini.
Kandungan gizi dalam ramen
Ramen merupakan makanan dengan kalori yang cukup tinggi. Di dalam satu porsi ramen instan (140 gram) mengandung kalori sekitar 370 kkal.
Jumlah kalori tersebut belum ditambah dengan kalori dari jamur, ayam, telur, dan variasi bahan pendukung lainnya yang biasa dijadikan topping ramen.
Namun, perlu diingat bahwa proses pembuatan ramen pun akan memengaruhi kandungan zat gizi di dalam ramen.
Secara umum, kandungan zat gizi di dalam satu porsi ramen instan (140 gr) adalah sebagai berikut.
- Karbohidrat: 76 gram (g).
- Protein: 13 g.
- Lemak: 1 g.
- Serat: 2,94 g.
- Sugar: 2 g.
- Kalsium: 19,6 milligram (mg).
- Natrium: 850 mg.
Kandungan zat gizi ramen segar yang langsung dibuat di tempat dengan topping sayuran dan daging segar tentu akan sangat berbeda dengan ramen instan yang dibuat di pabrik.
Ramen instan yang sudah melewati proses pabrikan biasanya ditambahkan dengan sodium (garam), monosodium glutamat (MSG), dan bahan kimia pengawet lainnya.
Tujuannya yakni memperkaya cita rasa dan agar usia simpannya lebih tahan lama. Berbagai zat tambahan kimiawi tersebut tidak baik untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang.
Apakah makan ramen sehat?
Kita tidak bisa pukul rata bahwa makan ramen itu sehat atau tidak. Pasalnya, tidak semua ramen dibuat sama persis. Sehat tidaknya ramen tergantung dari proses pengolahan dan bahan-bahan tambahan pada semangkuk ramen.
Ramen sebenarnya sudah tinggi asupan kalori karena bahan dasarnya yaitu karbohidrat tepung, terlebih lagi ditambah dengan beragam topping.
Meski jumlah kalorinya meningkat, topping teman makan ramen bisa saja menyehatkan, misalnya sayuran hijau segar untuk asupan serat dan vitamin dan potongan daging tanpa lemak sebagai sumber protein.
Bolehkah makan ramen saat diet?
Secara umum, ramen segar ataupun instan merupakan makanan tinggi kalori, terlebih jika Anda menambahkan berbagai topping. Anda tidak disarankan makan mi ramen saat sedang dalam program menurunkan berat badan.
Selain itu, ramen juga memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi.Mengonsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Studi dalam jurnal Nutricion Hospitalaria melakukan penelitian terhadap 418 orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun yang mengonsumsi asupan natrium yang tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak asupan garam yang tinggi terhadap risiko obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan makan garam dapat memicu seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori, sehingga berdampak pada penambahan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.
Begini cara membuat mi ramen yang sehat
Ada cara menyajikan ramen sebagai makanan utama yang lebih sehat dan bergizi.
Buatlah bumbu ramen sendiri dengan bumbu dapur alami, seperti bawang putih, bawang bombai, sedikit garam, dan lada.
Anda juga bisa menambahkan topping sayuran segar, daging tanpa lemak, atau potongan seafood segar pada ramen.
Hindari menambahkan topping makanan beku (frozen food), seperti nuget, sosis, atau bakso instan. Makanan ini melalui pemrosesan tingkat tinggi sehingga bisa ditambahkan banyak natrium, terigu, dan pengawet yang mana tinggi kalori minim gizi .
Apabila Anda ingin makan ramen instan, coba kurangi porsi bumbu penyedap yang biasanya sudah sepaket dalam bungkus ramen itu.
Ramen termasuk makanan tinggi kalori yang perlu dibatasi konsumsinya. Namun, jika Anda ingin makan ramen, pilihlah jenis ramen yang memiliki topping sayuran segar dan daging tanpa lemak.
[embed-health-tool-bmi]