backup og meta

6 Hal yang Mungkin Terjadi Akibat Kebanyakan Makan Telur

6 Hal yang Mungkin Terjadi Akibat Kebanyakan Makan Telur

Berapa banyak telur yang Anda konsumsi dalam sehari? Untuk orang Indonesia, bahan makanan telur sering dijadikan lauk untuk makan. Telur bisa ditemukan mulai dari menu sarapan pagi hingga makan malam. Jika terlalu sering dikonsumsi, adakah bahaya kebanyakan makan telur?

Efek samping kebanyakan makan telur

Telur termasuk bahan makanan dengan gizi cukup lengkap. Selain mengandung protein, telur juga memiliki karbohidrat, vitamin, dan mineral yang berguna bagi tubuh.

Meski begitu, tahukah Anda ternyata terdapat dampak yang kurang baik bagi tubuh jika Anda kebanyakan makan telur?

Berikut di bawah ini berbagai risiko efek samping dari kebanyakan mengonsumsi telur.

1. Meningkatkan kolesterol

Satu butir telur mengandung sekitar 185 mg kolesterol per butirnya. Konsumsi enam butir dalam seminggu merupakan batas maksimal yang diperbolehkan.

Namun, jumlah ini juga harus diimbangi dengan aktivitas fisik seperti olahraga. Jagalah tingkat kolesterol di bawah 200 miligram per hari.

Bila terlalu banyak konsumsi telur, Anda akan mengalami kelebihan kolesterol akibatnya tubuh akan mengalami peningkatan kadar kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

2. Risiko diabetes

LADA diabetes

Kandungan lemak dalam telur juga bisa memicu penyakit diabetes, terutama pada wanita.

Hal ini ditunjukkan pada sebuah penelitian yang mengamati efek konsumsi telur setiap hari dengan risiko diabetes. 

Menurut penelitian  The American Journal of Clinical Nutrition, makan telur ayam setiap hari membuat pria berisiko 55% mengalami diabetes tipe 2.

Sementara itu, risiko wanita terkena penyakit tersebut yaitu sekitar 77% lebih besar dari pria.

3. Jerawat

Meski tidak langsung jadi penyebab jerawat, telur dapat membuat jerawat pada sebagian orang bertambah parah. 

Kebanyakan makan makanan yang mengandung telur, seperti kue, puding, mayones, nuget, atau frozen food, dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.

Peradangan akan membuat laju produksi kelenjar minyak meningkat sehingga membuat kulit berminyak, mengundang bakteri, dan memicu munculnya jerawat di kulit.

4. Kelebihan berat badan

berat badan naik selama pandemi

Telur mengandung 75 kalori per butirnya. Jika Anda makan tiga butir telur orak-arik untuk menu sarapan, Anda sudah mendapatkan 225 kalori.

Jika dikonsumsi berlebihan, tingginya kalori dalam telur dapat membuat berat badan Anda semakin naik.

Kandungan lemak yang tinggi pada telur, juga bisa membuat berat badan Anda bertambah.

Bila ingin lebih sehat, sebaiknya konsumsi telur 2–3 hari sekali untuk Anda yang mengalami kelebihan berat badan.

5. Ketidakseimbangan hormon

Dalam produksi telur nonorganik, peternak biasanya akan menyuntikan hormon pada ungggas. Hormon tersebut akan terbawa dalam kandungan telur.

Jika Anda mengonsumsi telur nonorganik, aktivitas hormonal di dalam tubuh bisa terganggu. Akibatnya, kebanyakan makan telur membuat hormon lebih mudah naik turun, apalagi pada wanita.

Konsumsi protein hewani sebaiknya diatur dengan lebih banyak sayur dan buah untuk mengurangi efek samping ini. 

6. Menimbulkan alergi

Alergi telur

Bagi Anda pengidap alergi makanan, konsumsi telur unggas bisa menimbulkan reaksi alergi. Hal ini disebabkan oleh sistem imun yang bereaksi secara berlebihan terhadap protein telur.

Setelah makan telur, Anda bisa mengalami gejala seperti ruam merah, batuk, napas mengi, hingga sesak napas.

Pada sebagian orang, kebanyakan makan telur bisa menimbulkan reaksi alergi telur yang lebih parah seperti syok anafilaksis.

Aturan konsumsi telur yang tepat

cara mengonsumsi telur tidak kebanyakan

Mengutip National Health Services UK, telur dapat dinikmati sebagai makanan sehat, tetapi yang terbaik adalah memasaknya tanpa menambahkan garam atau lemak.

Selain tidak kebanyakan mengonsumsinya, berikut ini adalah beberapa aturan makan telur yang perlu Anda perhatikan.

  • Direbus tanpa tambahan garam.
  • Orak-arik tanpa mentega dan menggunakan susu rendah lemak sebagai pengganti krim.
  • Hindari menggoreng telur karena dapat meningkatkan kandungan lemak di dalamnya sekitar 50 persen.
  • Simpan telur dengan aman di tempat yang sejuk dan kering, seperti lemari es.
  • Bersihkan semua permukaan, piring dan peralatan, dan cuci tangan Anda sampai bersih sebelum dan sesudah memegang telur.
  • Hindari mengonsumsi telur yang melewati tanggal terbaiknya.
  • Jauhkan telur dari makanan lain. Baik saat masih di dalam cangkang maupun setelah Anda memecahkannya.
  • Jangan konsumsi telur mentah dengan cangkang yang rusak, karena kotoran atau bakteri mungkin masuk ke dalamnya.

Bila Anda ingin konsumsi telur yang aman, selalu perhatikan kualitas telur yang dikonsumsi, apakah warnanya tidak berubah, kulitnya tidak retak, dan tidak berbau busuk. 

Telur memang baik untuk kesehatan. Namun, konsumsi telur dalam porsi yang berlebihan bisa berbahaya. 

Jangan sampai Anda kebanyakan makan telur dan merugikan kesehatan Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dehghan, Mahshid; et al. (2020). Association of egg intake with blood lipids, cardiovascular disease, and mortality in 177,000 people in 50 countries. The American Journal of Clinical Nutrition. nqz348. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqz348 

Griffin, Bruce A. (2016). Eggs: good or bad?. Proceedings of the Nutrition Society. 1–6. https://doi.org/10.1017/S0029665116000215

Kleine-Tebbe, J., Waßmann-Otto, A., & Mönnikes, H. (2016). Nahrungsmittelallergien und andere -unverträglichkeiten. Bundesgesundheitsblatt – Gesundheitsforschung – Gesundheitsschutz, 59(6), 705-722. doi: 10.1007/s00103-016-2356-1

The healthy way to eat eggs. (2018). National Health Services Retrieved March 1, 2022, from https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/eggs-nutrition/

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Beda Kandungan Putih Telur dan Kuning Telur, dari Manfaat hingga Risiko

Apakah Anak Kecil Boleh Makan Telur Setengah Matang?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan