Pemeriksaan genomik salah satunya bisa digunakan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan respons gen yang mengatur fungsi penting dalam tubuh manusia. Pemeriksaan tersebut umumnya disebut dengan tes nutrigenomik.
Apa itu nutrigenomik?
Nutrigenomik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana zat gizi di dalam makanan berinteraksi dan memengaruhi ekspresi gen dalam tubuh manusia.
Gagasan nutrigenomics atau nutritional genomics ini mulai dibicarakan setelah Human Genome Project pada tahun 1990-an menyatakan bahwa gen manusia telah berhasil dipetakan.
Dengan proyek tersebut, para peneliti mulai mempelajari interaksi antara zat gizi, diet, dan gen.
Tes nutrigenomik bertujuan mengetahui perubahan setelah zat gizi masuk ke dalam tubuh. Tes ini juga berpotensi mencegah, mendiagnosis, dan mengobati penyakit tertentu.
Secara umum, pemeriksaan nutrigenomik dapat menganalisis 70 atau lebih gen yang berbeda. Salah satu gen yang paling banyak dianalisis yakni gen FTO.
FTO merupakan gen yang berperan dalam metabolisme karbohidrat. Varian gen FTO tertentu bisa mengungkapkan bagaimana tubuh Anda memetabolisme zat gizi makro tersebut.
Dengan bimbingan dari dokter spesialis gizi, Anda dapat menggunakan tes ini untuk memilih diet atau pola makan yang sesuai dengan susunan genetik Anda.
Nutrigenomik vs nutrigenetik
- Nutrigenomik: berbicara mengenai bagaimana zat gizi memengaruhi ekspresi gen dan kesehatan secara keseluruhan.
- Nutrigenetik: berbicara mengenai bagaimana gen memengaruhi cara tubuh menyerap, memetabolisme, dan menggunakan zat gizi tertentu.
Siapa saja yang membutuhkan tes nutrigenomik?
Tes nutrigenomik dapat membantu dalam memahami dan menentukan zat gizi mana saja yang dibutuhkan untuk mendukung kesehatan Anda.
Pemeriksaan laboratorium ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa orang seperti berikut.
- Orang yang tertarik dengan nutrisi yang dipersonalisasi (personalised nutrition). Tes ini membantu menyesuaikan kebutuhan pola makan sesuai susunan genetik Anda sehingga membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Orang dengan penyakit kronis. Tes ini membantu menentukan pola makan yang baik untuk mengelola kondisi dari pengidap penyakit kronis, mulai dari penyakit jantung, diabetes melitus, dan kanker.
- Orang dengan riwayat keluarga penyakit kronis. Tes ini mampu menginformasikan pilihan diet yang tepat untuk membantu mengurangi risiko terkena penyakit yang mampu diturunkan dalam keluarga.
Namun, perlu diingat bahwa pemeriksaan nutrigenomik tidak memberikan diagnosis apa pun.
Untuk memperoleh diagnosis dan perawatan yang tepat, ada baiknya untuk konsultasi secara langsung dengan dokter pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Tujuan pemeriksaan nutrigenomik
Nutrigenomik membantu mengurangi risiko penyakit kronis yang diakibatkan oleh gaya hidup, khususnya yang terkait dengan pola makan tertentu.
Ada tiga utama aspek dalam pemeriksaan medis, yakni preventif, presisi, serta personalisasi.
1. Preventif
Dengan memahami interaksi antara gen dan zat gizi, Anda bisa menentukan pola makan untuk membantu mengurangi risiko terkena masalah kesehatan.
Contohnya, bila tes menemukan bahwa varian gen merespons lemak jenuh secara berlebihan, Anda disarankan untuk mengurangi jenis lemak ini untuk mencegah penyakit jantung.
2. Presisi
Pemeriksaan nutrigenomik didasarkan pada sains dan sangat akurat. Selain mengetahui variasi gen spesifik pada pasien, tes ini juga akan menyamakan variasi gen dengan GenBank.
GenBank merupakan basis data internasional yang berisikan informasi struktur pembentuk inti sel DNA dan RNA (nukleotida) dari seluruh organisme.
3. Personalisasi
Personalised nutrition ialah pola makan atau diet sehat yang disesuaikan dengan susunan dan varian genetik yang unik pada masing-masing orang.
Studi dalam jurnal Nature Biotechnology (2017) menguji manfaat kesehatan setelah pemberian saran pola makan sesuai dengan varian genetik pada 108 partisipan.
Diketahui, metode ini dapat membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk mengurangi respons peradangan hingga 12% dalam enam bulan.
Persiapan pemeriksaan nutrigenomik
Tes nutrigenomik umumnya mengambil sampel air liur (saliva). Namun, beberapa laboratorium juga melakukan buccal swab, yakni tes usap untuk mengambil sampel mukosa mulut.
Sebelum melakukan pemeriksaan, tenaga medis akan menyarankan Anda untuk menjaga area rongga mulut dalam keadaan steril dari makanan, minuman, atau bahan kimia.
Tenaga medis akan meminta Anda untuk berpuasa selama 30 menit sampai satu jam sebelum pengambilan sampel. Anda biasanya masih diperbolehkan untuk minum air putih.
Anda juga dianjurkan tidak menggosok gigi pada pagi hari sebelum pengambilan sampel saliva.
Pasalnya, kandungan kimia dalam pasta gigi dan gerakan saat menggosok gigi dapat merusak komponen DNA dalam sampel air liur Anda.
Prosedur pemeriksaan nutrigenomik
Tenaga medis akan meminta Anda untuk meludah ke dalam tabung yang disediakan. Sampel saliva yang diambil sebanyak 2 mililiter (ml) atau tergantung kebutuhan tiap laboratorium.
Setelahnya, tenaga medis akan memastikan bahwa jumlah sampel sudah sesuai ketentuan. Ia juga akan memeriksa bahwa sampel saliva tersebut dalam keadaan murni dan bersih.
Jika Anda merasa kesulitan meludah, tenaga medis akan menyarankan untuk memijat kelenjar saliva pada kedua sisi pipi bagian bawah untuk merangsang keluarnya air liur.
Rangkaian proses pengambilan sampel saliva ini umumnya berlangsung kurang lebih 30 menit.
Hal ini sudah termasuk pengisian informed consent oleh pasien untuk memperoleh persetujuan dilakukannya tindakan medis ini.