Vitamin B merupakan satu-satunya vitamin yang memiliki banyak sekali jenis. Selain vitamin B1, B2, dan B12 yang sudah lebih umum dikenal, ada pula vitamin B17 alias amygdalin yang kabarnya memiliki potensi mengobati beberapa jenis penyakit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Vitamin B merupakan satu-satunya vitamin yang memiliki banyak sekali jenis. Selain vitamin B1, B2, dan B12 yang sudah lebih umum dikenal, ada pula vitamin B17 alias amygdalin yang kabarnya memiliki potensi mengobati beberapa jenis penyakit.
Uniknya, Anda mungkin tidak akan sering menemukan vitamin ini dalam makanan sehari-hari. Sebenarnya, apa itu vitamin B17 dan apa pula fungsinya bagi tubuh Anda? Simak jawabannya dalam ulasan berikut.
Vitamin B17 adalah senyawa (zat) yang sering kali ditemukan dalam biji-bijian, kacang mentah, dan beberapa jenis sayuran. Senyawa ini dikenal juga sebagai amygdalin dan secara teknis bukanlah bagian dari vitamin B kompleks.
Amygdalin digunakan untuk membuat obat yang disebut laetrile, tapi keduanya tidaklah sama. Laetrile merupakan obat yang dibuat dari amygdalin yang telah dimurnikan. Jadi, baik amygdalin maupun laetrile sama-sama bukan vitamin B yang sesungguhnya.
Tidak seperti vitamin B lainnya yang kebutuhannya tercakup dalam Angka Kecukupan Gizi, vitamin B17 tidak mempunyai standar tersebut. Meski demikian, Anda tetap perlu mengonsumsi makanan sumber vitamin B17 untuk mendapatkan manfaatnya.
Banyak ahli mengklaim bahwa produk laetrile merupakan komponen obat untuk melawan kanker. Kendati menjanjikan, hal ini belum disetujui oleh US Food and Drug Administration (FDA) yang mengawasi obat dan makanan di Amerika Serikat.
Lantas, bagaimana cara kerja amygdalin dalam pengobatan kanker? Zat ini ternyata membunuh sel kanker melalui mekanisme apoptosis, yakni ketika sel yang berbahaya menghancurkan dirinya sendiri untuk mencegah penyebaran penyakit atau infeksi.
Ketika Anda mengonsumsi vitamin B17 dalam bentuk laetrile, tubuh akan memecahnya menjadi hidrogen sianida, benzaldehida, dan prunasin. Para ahli menduga bahwa sianidalah yang memicu apoptosis pada sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.
Beberapa enzim dalam tubuh Anda akan mengubah hidrogen sianida menjadi tiosianat. Zat ini dapat mengubah lingkungan sel menjadi lebih asam sehingga tidak mendukung pertumbuhan sel kanker. Dengan begitu, sel kanker akan lebih cepat mati.
Klaim ini telah diperkuat oleh beberapa hasil penelitian. Contohnya, sebuah penelitian dalam jurnal Current Molecular Pharmacology menunjukkan bahwa amygdalin mampu membunuh sel kanker payudara dan mencegah penyebarannya.
Studi lainnya pada tahun yang sama juga membuktikan manfaat vitamin B17 dalam membunuh sel kanker prostat tanpa menyebabkan kerusakan organ. Berkat manfaat ini, amygdalin mungkin saja dapat menjadi obat kanker multifungsi di kemudian hari.
Sebagian besar penelitian yang ada memang memfokuskan manfaat amygdalin dalam pengobatan kanker. Akan tetapi, senyawa ini sebenarnya memiliki sejumlah potensi lain bagi kesehatan.
Berikut beberapa contohnya.
Mengacu sebuah penelitian pada 2011, penggunaan amygdalin membantu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8,5% dan tekanan diastolik sebesar 25%. Manfaat ini bahkan menjadi semakin besar bila Anda mengonsumsi amygdalin bersama vitamin C.
Sebuah penelitian terhadap hewan menunjukkan bahwa vitamin B17 dapat meredakan nyeri akibat radang sendi (artritis). Akan tetapi, penelitian lama ini belum diperbarui dan hasilnya masih perlu dikaji pada manusia.
Amygdalin digunakan dapat meningkatkan kemampuan sel-sel kekebalan tubuh untuk menempel pada sel lain yang terserang oleh patogen. Hal ini mungkin juga membantu tubuh untuk melawan sel-sel kanker.
Ada banyak sekali penelitian yang menunjukkan manfaat amygdalin bagi kesehatan, khususnya untuk melawan kanker. Meski demikian, penelitian yang ada ternyata belum cukup untuk membuktikan bahwa senyawa ini benar-benar mampu mengobati kanker.
Pasalnya, kebanyakan penelitian dilakukan terhadap hewan atau sel-sel dalam cawan petri. Sekalipun amygdalin mampu membunuh sampel sel, belum tentu efek yang sama bekerja dalam tubuh manusia.
Tubuh manusia sangatlah rumit. Untuk dapat disebut sebagai obat kanker, laetrile atau amygdalin tidak hanya harus bisa membunuh sel kanker. Zat ini juga harus memenuhi kriteria lain, misalnya dapat bertahan dalam sistem pencernaan atau aliran darah.
Tidak hanya itu, konsumsi amygdalin dalam jumlah banyak juga bisa menimbulkan efek samping yang mirip dengan keracunan sianida. Meskipun tidak selalu membahayakan, kondisi ini dapat menyebabkan:
Vitamin B17 merupakan senyawa yang banyak ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji buah. Senyawa ini memiliki potensi dalam pengobatan kanker, tapi ingatlah untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar agar Anda bisa memperoleh manfaatnya.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar