Mengapa keempat olahraga tersebut rentan menyebabkan sakit lutut?
Olahraga yang memiliki risiko cedera lutut terbesar adalah yang paling membebani sendi kaki. Angkat beban dan sepak bola memiliki risiko paling besar sebagai olahraga penyebab sakit lutut karena kedua jenis olahraga ini memberikan tekanan paling besar pada sendi lutut yang bisa berujung pada cedera. Atlet angkat beban terus membebani sendinya dengan beban yang besar dan berulang-ulang. Sama halnya dengan pesepak bola, pelari marathon terus menerus menggunakan sendinya berkilo-kilometer lebih banyak dibanding pelari biasa.
Meski begitu tidak semua olahraga lari menjadi penyebab sakit lutut sendi. Jika Anda berlatih lari jarak pendek justru mendapat manfaat memperoleh tulang yang kuat dan sendi yang sehat. Begitu juga dengan atlet angkat beban, jika berlatih dengan beban yang sesuai akan mendapat manfaat kesehatan yang diinginkan.
Artinya bila Anda mengalami nyeri di lutut, Anda tidak perlu menghentikan olahraga favorit Anda, namun pastikan melakukan pemanasan sebelumnya, dan jangan memaksa diri terlalu keras. Peregangan yang tepat juga bisa menghindarkan dari sakit persendian selain meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap, tidak langsung berat.
Gejala nyeri lutut yang perlu diperhatikan saat berolahraga
Gejala dan tingkat keparahan sakit lutut akibat olahraga dapat bervariasi, tergantung pada intensitas dan penyebabnya. Sendi lutut mungkin hanya mengalami peradangan, bengkak dan nyeri yang bisa hilang segera dengan kompres dingin. Intensitas olahraga yang lebih parah mungkin dapat menyebabkan robekan meniskus.
Tapi biasanya ada tanda dan gejala umum yang muncul jika Anda mengalami nyeri lutut, yaitu:
- Otot terasa kaku dan mengalami keterbatasan jangkauan untuk bergerak.
- pembengkakan di sekitar area dengan rasa nyeri.
- Kesulitan berjalan karena ketidakstabilan lutut.
- Kesulitan berjalan naik turun tangga akibat kerusakan ligamen.
- Tidak bisa menekuk lutut.
- Terasa sakit saat disentuh.
- Kemerahan.
- Ketidakmampuan meluruskan lutut sepenuhnya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar