Seperti bagian tubuh lainnya, cedera jari tangan juga bisa terjadi dalam beberapa kondisi, salah satunya dislokasi jari tangan. Pada kondisi ini, jari tangan mungkin terasa nyeri. Bahkan, pada beberapa kasus, jari mungkin terlihat bengkok atau berbeda dari jari lainnya.
Untuk lebih jelasnya, simak selengkapnya terkait dislokasi jari tangan di ulasan berikut ini.
Apa itu dislokasi jari tangan?
Dislokasi jari tangan adalah cedera di mana tulang-tulang pada sendi jari bergeser dari posisi normalnya, sehingga menyebabkan deformitas (perubahan bentuk) dan rasa sakit.
Cedera ini sering terjadi ketika jari tertekuk ke belakang melebihi batas normalnya.
Melansir dari National Institute of Health, dislokasi jari lebih sering terjadi pada pria ketimbang wanita, dengan tingkat kejadian tertinggi pada kelompok usia 15 hingga 19 tahun.
Cedera ini sering terjadi saat berolahraga, khususnya pada olahraga yang melibatkan penanganan bola seperti sepak bola dan bola basket.
Dislokasi pada sendi bagian tubuh ini dapat menyebabkan perubahan bentuk jari, pembengkakan, dan nyeri di sekitar sendi.
Jenis-jenis dislokasi jari tangan
Dislokasi jari tangan dapat terjadi pada berbagai sendi di jari, sehingga terbagi ke dalam beberapa jenis, yang meliputi berikut ini.
- Dislokasi sendi interphalangeal proksimal (PIP) dorsal. Jenis dislokasi jari yang paling umum, di mana tulang tengah jari bergeser ke belakang dari tulang proksimal.
- Dislokasi sendi interphalangeal proksimal (PIP) volar. Tulang tengah bergeser ke arah telapak tangan.
- Dislokasi sendi interphalangeal distal (DIP) dorsal. Tulang ujung jari bergeser ke belakang dari tulang tengah.
- Dislokasi sendi interphalangeal distal (DIP) volar. Tulang ujung jari bergeser ke arah telapak tangan.
- Dislokasi sendi metacarpophalangeal (MCP) dorsal. Tulang proksimal jari bergeser ke belakang dari tulang metakarpal. Jenis ini paling sering terjadi pada jari telunjuk, diikuti oleh dislokasi ibu jari atau jempol tangan, sedangkan jari kelingking jarang terdampak.
Tanda dan gejala dislokasi jari tangan
Kondisi ini bisa terlihat dari beberapa gejala yang timbul pada jari tangan, di antaranya sebagai berikut.
- Kelainan bentuk sendi (deformitas). Jari tampak bengkok atau tidak pada tempatnya, dengan sendi yang terlihat tidak normal atau menonjol ke samping.
- Pembengkakan dan memar. Area sekitar sendi yang terdislokasi biasanya membengkak dan memar akibat cedera.
- Nyeri. Nyeri sendi dan di sekitar sendi yang cukup parah, terutama saat mencoba menggerakkan jari.
- Keterbatasan gerak. Kesulitan atau tidak mampu untuk menggerakkan jari yang terdislokasi.
- Kebas atau kesemutan. Pada beberapa kasus, dislokasi yang parah dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada jari yang terkena.
Gejala-gejala ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dislokasi dan struktur yang terlibat.
Penting untuk segera mencari penanganan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Penyebab dislokasi jari tangan
Dislokasi jari tangan terjadi ketika tulang-tulang pada sendi jari bergeser dari posisi normalnya. Penyebab umum meliputi berikut ini.
- Cedera olahraga. Aktivitas seperti sepak bola, bola basket, dan bola voli sering menyebabkan dislokasi jari. Ini biasanya terjadi ketika bola mengenai ujung jari yang terentang, sehingga memaksa sendi keluar dari posisinya.
- Jatuh. Menahan diri saat jatuh dengan tangan terulur dapat memberikan tekanan berlebih pada jari, sehingga menyebabkan dislokasi.
- Kecelakaan. Benturan langsung atau tekanan kuat pada jari, seperti terjepit pintu, dapat memaksa sendi keluar dari posisinya.
- Kelemahan ligamen. Beberapa orang memiliki ligamen yang lebih lemah secara bawaan, sehingga meningkatkan risiko dislokasi jari.
Selain itu, kondisi medis seperti rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan pada struktur sendi, sehingga meningkatkan kemungkinan dislokasi.
Penting untuk mencari penanganan medis segera jika terjadi dislokasi jari untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan pemulihan yang tepat.
Komplikasi dislokasi jari tangan
Dislokasi jari tangan dapat menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi meliputi berikut ini.
- Dislokasi kambuhan. Sendi kembali keluar dari posisinya.
- Pembengkakan kronis. Pembengkakan berlanjut dalam jangka waktu lama setelah cedera awal dan dapat memengaruhi fungsi dan pergerakan jari.
- Kelainan bentuk (deformitas). Termasuk deformitas leher angsa (swan neck) dan deformitas pada bidang koronal, yang dapat mengganggu tampilan dan fungsi jari.
- Infeksi. Terutama terkait dengan penggunaan pin atau alat bantu lainnya, yang dapat menyebabkan infeksi pada jalur pin.
- Kekakuan dan sendi yang tertekuk. Kekakuan dan sendi yang tertekuk sering terjadi, terutama jika sendi tidak segera digerakkan setelah cedera.
- Nyeri dan kekakuan berkepanjangan. Dislokasi yang melibatkan fraktur pada sendi interphalangeal proksimal dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan jangka panjang.
- Arthritis septik. Infeksi serius pada sendi yang dapat terjadi terutama pada dislokasi terbuka yang berpotensi menyebabkan kerusakan sendi permanen.
Diagnosis dislokasi jari tangan
Diagnosis perlu dilakukan melalui pemeriksaan menyeluruh. Dokter akan menanyakan riwayat cedera dan gejala yang dirasakan sebagai pemeriksaan awal.
Pemeriksaan fisik kemudian akan dilakukan untuk mendeteksi deformitas, pembengkakan, memar, dan keterbatasan gerak pada jari yang terkena.
Untuk memastikan diagnosis, penggunaan sinar-X diperlukan untuk melihat posisi tulang dan mengetahui adanya fraktur yang menyertai dislokasi.
Pengobatan dislokasi jari tangan
Penanganan yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan fungsi jari yang optimal.
Berikut beberapa cara mengobati dislokasi jari tangan yang bisa dilakukan.
1. Reduksi tertutup
Prosedur ini dilakukan oleh tenaga medis untuk mengembalikan tulang yang terdislokasi ke posisi semula tanpa pembedahan.
Anestesi lokal atau regional biasanya diberikan untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur.
2. Imobilisasi
Setelah reduksi, jari akan diimobilisasi atau dibatasi pergerakannya menggunakan bidai atau perban untuk memastikan penyembuhan patah tulang yang tepat dan mencegah dislokasi ulang.
Tahap ini biasanya perlu dilakukan selama 2 hingga 6 minggu, tergantung tingkat keparahan kondisinya.
3. Rehabilitasi
Setelah periode imobilisasi, terapi fisik dianjurkan untuk mengembalikan kekuatan, fleksibilitas, dan rentang gerak jari.
Latihan khusus membantu mencegah kekakuan dan meningkatkan fungsi jari.
4. Pembedahan
Jika reduksi tertutup tidak berhasil atau terdapat kerusakan pada struktur sekitar seperti ligamen, tendon, atau fraktur yang menyertai, pembedahan mungkin perlu dilakukan.
Pembedahan bertujuan untuk memperbaiki kerusakan dan menstabilkan posisi sendi. Teknik pembedahan yang digunakan tergantung pada jenis dan lokasi dislokasi serta tingkat kerusakan yang terjadi.
Setiap pasien bisa mendapat pengobatan yang berbeda. Konsultasikan kepada dokter untuk mendapat jenis pengobatan yang tepat.
Kesimpulan
- Dislokasi jari tangan terjadi ketika tulang pada sendi jari bergeser dari posisi normalnya yang sering disebabkan oleh cedera olahraga, jatuh, atau trauma langsung.
- Gejalanya meliputi nyeri hebat, pembengkakan, deformitas, dan keterbatasan gerak.
- Penanganan utamanya berupa reduksi tertutup, diikuti dengan imobilisasi dan rehabilitasi. Dalam kasus kompleks, seperti dislokasi yang sulit direduksi atau melibatkan fraktur, pembedahan mungkin diperlukan.
[embed-health-tool-bmi]