backup og meta

Tulang Belakang: Struktur, Fungsi, dan Gangguannya

StrukturFungsiGangguan

Tulang belakang atau spine adalah struktur penting yang menopang tubuh dan melindungi sumsum tulang belakang. Tersusun dari tulang-tulang kecil yang disebut vertebrae, bagian ini berperan besar dalam menjaga postur tubuh dan mendukung pergerakan tubuh. Ketahui selengkapnya tentang struktur tulang belakang di bawah ini.

Tulang Belakang: Struktur, Fungsi, dan Gangguannya

Bentuk dan struktur tulang belakang

Tulang belakang manusia adalah susunan tulang panjang yang membentang dari leher hingga punggung bawah. 

Tulang ini dimulai dari dasar tengkorak (tulang kepala) dan berakhir di tulang ekor, yang merupakan bagian dari panggul (struktur tulang besar di antara perut dan kaki).

Spine atau tulang belakang yang sehat memiliki tiga lengkungan alami yang membentuk huruf S. Lengkungan ini berfungsi seperti peredam kejut untuk melindungi tulang belakang dari cedera.

Tulang belakang terdiri dari beberapa tulang dan jaringan lunak yang tersusun rapi seperti bata, bertumpuk satu di atas yang lain, dan membantu menopang tubuh dalam berbagai cara.

Tidak hanya memberi dukungan struktur, tulang belakang juga melindungi saraf tulang belakang dan membantu Anda berdiri tegak.

Secara umum, tulang belakang menopang sekitar setengah dari berat tubuh. Struktur tulang belakang terdiri dari berbagai komponen penting, antara lain berikut ini.

  • Vertebrae (ruas tulang belakang): terdiri dari 33 ruas saat lahir, dengan 24 yang tetap terpisah di usia dewasa. Vertebra menyusun saluran tempat lewatnya sumsum tulang belakang.
  • Sendi faset (facet joint): merupakan sambungan fleksibel yang memungkinkan gerakan dan menjaga kestabilan.
  • Diskus intervertebralis: merupakan bantalan di antara tulang yang berfungsi meredam tekanan dan menjaga fleksibilitas. Bagian dalamnya lunak, sedangkan lapisan luarnya lebih keras dan fleksibel.
  • Sumsum tulang belakang dan saraf: saluran utama yang menghubungkan otak dengan seluruh tubuh melalui cabang-cabang saraf.
  • Ligamen, otot, dan tendon: berperan menopang dan menggerakkan tulang belakang serta menjaga posisi vertebra.

Sementara itu, tulang belakang terbagi menjadi lima segmen utama dari atas ke bawah, yaitu sebagai berikut. 

  • Servikal (tulang leher): terdiri dari 7 vertebra (C1–C7). Segmen ini memungkinkan kepala untuk menoleh, menunduk, dan mengangguk. Lengkungannya disebut lordotik.
  • Torakal (tulang punggung tengah): memiliki 12 vertebra (T1–T12). Tulang rusuk melekat di bagian ini, membentuk struktur pelindung organ dada. Lengkungannya membentuk kurva ke luar atau kifotik.
  • Lumbal (tulang pinggang): terdiri dari 5 vertebra (L1–L5). Segmen ini menopang sebagian besar berat tubuh dan mengalami banyak tekanan, terutama saat duduk atau mengangkat benda berat.
  • Sakrum: merupakan hasil penyatuan 5 vertebra (S1–S5) yang membentuk tulang segitiga di antara tulang panggul. Tidak bergerak dan berfungsi menopang tubuh bagian atas.
  • Koksigis (tulang ekor): terdiri dari 3–4 tulang kecil yang menyatu. Berfungsi sebagai titik lekat otot dasar panggul dan ligamen.

Fungsi tulang belakang

Struktur tulang belakang yang unik dan tersusun rapi bukan hanya berperan sebagai penopang tubuh, tetapi juga memiliki berbagai fungsi penting lainnya. 

Merangkum dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa fungsi tulang belakang pada tubuh manusia. 

  • Memberikan struktur tubuh. Tulang belakang membantu menjaga postur tubuh agar tetap tegak dan seimbang.
  • Melindungi sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang, yang merupakan jalur utama penghubung antara otak dan tubuh, terlindungi di dalam saluran tulang belakang.
  • Menopang berat tubuh. Terutama pada segmen lumbal, tulang belakang menopang sekitar setengah berat tubuh manusia.
  • Mendukung fleksibilitas dan gerakan. Dengan bantuan sendi faset dan cakram antar tulang, tulang belakang memungkinkan gerakan membungkuk, memutar, dan menengok.

Gangguan yang dapat terjadi pada tulang belakang

berhubungan cedera saraf tulang belakang

Mengingat peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari, tulang belakang kerap mengalami keausan, sehingga berisiko menimbulkan kerusakan dan cedera. 

Beberapa kondisi umum yang memengaruhi kesehatan tulang belakang meliputi berikut ini.

  • Radang sendi dan kondisi sejenisnya, seperti ankylosing spondylitis.
  • Keseleo atau ketegangan otot punggung.
  • Cacat lahir seperti spina bifida.
  • Tumbuhnya taji tulang (bone spurs).
  • Kelainan bentuk tulang belakang seperti skoliosis dan kifosis.
  • Hernia diskus (saraf terjepit).
  • Penyakit neuromuskular seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS).
  • Cedera saraf, misalnya spinal stenosis, linu panggul (skiatika), dan saraf terjepit.
  • Osteoporosis (pengeroposan tulang).
  • Cedera pada sumsum tulang belakang, termasuk patah tulang belakang dan kelumpuhan.
  • Tumor atau kanker pada tulang belakang.
  • Infeksi tulang belakang seperti meningitis dan osteomielitis.

Untuk memastikan kondisi ini, dokter perlu melakukan pemeriksaan. Misalnya tes pencitraan seperti X-ray, CT scan, atau MRI untuk melihat struktur tulang dan jaringan di sekitarnya secara detail. 

Selain itu, tes darah dapat membantu mendeteksi adanya infeksi atau peradangan. Pemeriksaan elektromiografi (EMG) dilakukan untuk menilai fungsi saraf dan otot. 

Tes kepadatan tulang DEXA juga mungkin akan dilakukan untuk mengetahui risiko osteoporosis. 

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat melakukan pungsi lumbal (spinal tap) untuk mengambil sampel cairan tulang belakang guna dianalisis lebih lanjut.

Jika Anda mengalami gejala yang terkait dengan struktur tulang belakang, misalnya nyeri tulang belakang, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan

  • Tulang belakang berfungsi sebagai penopang utama tubuh, pelindung sumsum tulang belakang, serta memungkinkan pergerakan dan fleksibilitas.
  • Struktur tulang belakang terdiri dari vertebrae, diskus, sendi faset, otot, dan ligamen yang bekerja bersama menopang tubuh dan menjaga kestabilan.
  • Terdapat lima segmen tulang belakang dengan fungsi masing-masing, yaitu servikal, torakal, lumbal, sakrum, dan koksigis (tulang ekor).
  • Namun, tulang belakang rentan mengalami gangguan seperti cedera, kelainan bentuk, dan penyakit saraf, sehingga perlu dijaga kesehatannya dan diperiksa bila timbul gejala.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

professional, C. C. medical. (2025). Function of the Spine. Retrieved July 11, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/10040-spine-structure-and-function

Spinal Anatomy: What You Should Know. (2024). Retrieved July 11, 2025, from https://spinehealth.org/article/spine-anatomy/

DeSai, C. (2023). Anatomy, Back, Vertebral Column. Retrieved July 11, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525969/

Articles. (n.d.). Retrieved July 11, 2025, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/a/anatomy-of-the-spine.html

Anatomy of the Spine and Peripheral Nervous System. (2024). Retrieved July 11, 2025, from https://www.aans.org/patients/conditions-treatments/anatomy-of-the-spine-and-peripheral-nervous-system/

Spine Basics – OrthoInfo – AAOS. (n.d.). Retrieved July 11, 2025, from https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases–conditions/spine-basics

Versi Terbaru

22/07/2025

Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Ihda Fadila


Artikel Terkait

Ini Posisi Berhubungan setelah Cedera Saraf Tulang Belakang

Waspadai Cedera Saraf Tulang Belakang yang Bisa Bersifat Permanen


Ditinjau oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita · Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Diperbarui 22/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?